Glutera News

GSH Glutathione, Peran Pentingnya pada Penderita Kanker

Rabu, 15 Maret 2023 - 12:31 | 225.97k
Image: Glutera for TIMES Indonesia
Image: Glutera for TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sel-sel yang sehat dibentuk dari mekanisme yang hanya menyediakan proses replikasi sel untuk tiga tujuan. Yaitu pertumbuhan normal, menyembuhkan jaringan yang rusak dan mempengaruhi sel yang hilang dalam proses mekanisme normal.

Namun sel dapat kehilangan kemampuannnya untuk mengatur pertumbuhannnya, tidak terkontrolnya proses replikasi dan  yang pada akhirnya membentuk menjadi jaringan kanker. Secukupnya tumor ini dapat tumbuh mendesak pertumbuhan jaringan normal, kadang-kadang melepaskan sel-sel yang rusak yang menyebarkan sel-sel kanker ke bagian lain dari tubuh melalui proses metastasis.

Peningkatan gejala bila dimulainya pertumbuhan yang terganggu dan fungsi-fungsi tubuh atau pengurangan sumber-sumber. Tidak jelas bagaimana tepatnya dan mengapa sel-sel tersebut kehilangan kemampuan regulasi sendiri, meskipun dimungkinkan banyak kasus yang khusus. Beberapa sel karsinogen yang berasal dari lingkungan pada permulaannya dapat diprediksikan bertambah menjadi sel kanker, termasuk berbagai macam zat-zat kimiawi dan kadar radiasi yang tinggi. 

Sedangkan faktor-faktor lain tidak dapat diprediksi. Perbedaan pembentukan secara genetis atau munculnya sistem immunitas yang melindungi beberapa orang lebih buruk dari yang lain. Kita juga mengetahui bahwa kerentanan beberapa sel-sel kanker diturunkan dari riwayat keluarga atau kelompok-kelompok gen secara radikal namun faktor pencetusnya tidak diketahui.

Terlepas dari faktor genetis, kita dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang mengikuti : polusi dari asap rokok, gas-gas buangan dari minyak-minyak yang berasal dari fosil-fosil, logam berat, pestisida, radiasi ionisasi sinar X, limbah nuklir, radiasi ultra violet dari matahari yang intensif dengan adanya pengurangan lapisan ozone, kurangnya makanan adalah faktor penting, akhirnya berbagai virus yang menambah bertumbuhnya sel-sel kanker, AIDS, hepatitis C, penyakit Epstein Barr dan papilloma.

Perkumpulan organisasi kanker Amerika melakukan sugesti tambahan untuk mengurangi resiko kanker, menjaga berat badan, makan makanan bervariasi termasuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, banyak makan makanan berserat, memutuskan intake lemak dan pembatasan konsumsi alkohol dan yang mengandung garam, mengurangi rokok dan makanan yang mengandung nitrat

Pembentukan sel kanker dimulai dengan mutasi kode genetik sel, yang memprogram ulang pola bangun yang mana berakibat pertumbuhan yang tidak terkontrol. Kombinasi genetik dan faktor lingkungan termasuk duet menambah kondisi penyimpangan replikasi.

Satu teori menekankan bahwa ketika bentuk radikal bebas dalam inti sel, kode DNA mengalami kerusakan. Teori lainnya menunjukan bahwa sistem immunitas dan melemahkan pertahanan tubuh yang mungkin sebaliknya menghancurkan sel-sel kanker yang baru pada pembentukannya bila mudah diserang.Bagaimanapun juga secara teoritis, kita menerimanya sebagai perubahan terhadap berbagai faktor yang memungkinkan dan mengambil kesempatan.Untuk mengurangi bahaya kanker salah satunya adalah menjaga kadar GSH.

GSH Glutathione dan kanker 

Banyak artikel kedokteran  yang melukiskan peran GSH dalam pencegahan kanker dan pengobatannya. Mereka membagi menjadi tiga kelompok utama:

1. Pencegahan termasuk mendetoksifikasi sel-sel karsinogenik, anti oksidan dan meninggikan respon immunitas.

2. Kemungkinan pemakaian therapi seperti metodologi tumor dan pengobatannya serta pencegahan malnutrisi .

3. Peran khusus GSH dalam khemoterapi dan radiotherapi dengan jalan meninggikan keefektifan pengobatan yang sukar dengan meminimalkan efek samping.

Pencegahan kanker 

Sebuah artikel yang dimuat pada tahun 1996 di European Journal of Cancer menekankan bahwa radikal bebas terdaftar sebagai kelompok penting karsinogen. Karena kapasitasnya sebagai antioksidan utama sel. GSH dapat mengumpulkan oksi radikal dan radikal bebas lainnya seperti bentuk mereka di dalam sel.

Efek pencegahan dan pengobatan

Khemotherapi dan radiotherapi sangat sering meningkatkan pembentukan radikal bebas dan membentuk metabolisme racun-racun.Jika masalahnya tidak dapat dikenali efek samping bertambah buruk. Beberapa penelitian telah menunjukan bila pasien memakan/mengkonsumsi dengan baik khususnya ketika mereka mengkonsumsi termasuk vitamin dan suplement toleran terhadap therapi yang tidak menyenangkan ini meningkat.

Pasien dengan kadar GSH intra sel yang meningkat mempunyai sedikit pengalaman terkena efek samping kemoterapi dan sel dengan kadar GSH yang tinggi memberikan perlindungan yang lebih menghadapi kerusakan akibat radiasi, dengan demikian berkurangnya efek dari radiotherapi. Ahli radiotherapi mempelajari peran perlindungan GSH yang berhubungan dengan pretreatment kadar tinggi glutation dengan sedikit akibat terbakar radiasi.

Wanita dengan kanker yang telah diobati di University of California dengan khemoterapi standart Cisplatin dan dengan pemberian infus suplemen glutation, ini memungkinkan mereka memberikan dosis tinggi khemoterapi dalam pengalaman efek samping sedikit. Study yang sama namun lebih luas telah dilakukan pada Western General Hospital di Edinburg, Skotlandia.

Lebih dari seratus lima puluh pasien yang telah diobati dengan cysplatin dengan monitor efek samping, kualitas hidup dan hasil akhirnya. Mereka dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak mendapatkan glutathione. Secara statistik kelompok pertama menunjukan pengurangan depresi, rasa mual (vomitting), kerontokan rambut (hair loss), nafas pendek (shortness of braeth) dan gangguan keracunan syaraf. Keadaan konsenterasi mental dan fungsi dari ginjal meningkatkan hasilnya. Kehilangan rambut seringkali akibat dosis kemoterapi yang tidak bisa digunakan untuk penyembuhan jangka panjang namun dapat menyusahkan khususnya pada waktu ketika mereka tidak membutuhkan stress tambahan akibat dari penyakit.

Rambut rontok diakibatkan kerusakan sel-sel lainnya, yang berdegenerasi secara cepat seperti lapisan jaringan usus. Peneliti dari Universitas Miami J.J Jimanck dan lainnya menunjukan bahwa obat-obatan NAC dapat melindungi dari kebotakan yang disebabkan oleh kebiasaan penggunaan open khemoterapi seperti cylcophospamide. Fakta menunjukan bahwa strategi mempertinggi penggunanaan glutation dapat membuat penggunaan agen khemoterapi khusus sangat efisien.

Namun demikian pasien harus secara pasti menggunakan pengobatan dokter sebelum memulai therapi peningkatan GSH. Hal ini secara teoritikal bila glutation non spesifik meningkat dapat mengganggu dalam pengobatan anti kanker. Meskipun resikonya berkurang setelah serangkaian kemoterapy atau radiotherapi telah lengkap.

Kemungkinan pengobatan

Operasi pengangkatan kanker hanya dapat dilakukan dengan mudah jika tumor tidak menyebar dan dapat diambil. Therapi radiasi dan atau kimiawi dapat membantu tapi pada penelitian terakhir keduanya secara umum dapat merusak seperti sel kanker itu sendiri. Dasar penelitian terakhir telah mencari jalan untuk membatasi kerusakan ke keadaan normal sel dengan treatment anti kanker.

Pencemaran akibat khemoterapi terawasi pasien dengan pemikiran bahwa petumbuhan cepat sel-sel kanker sangat sensitif kepada racun daripada sel-sel normal.

Kebanyakan namun tidak semua agent khemoterapi menghasilkan efek samping yang tidak menyenangkan. Therapi radiasi bekerja dengan cara yang sama.Daerah yang mengalami pertumbuhan kanker adalah sasaran dan dihancurkan dengan radiasi. Secara teoritis sel-sel tumor sangat sensitif terhadap radiasi daripada jaringan sekitarnya tapi pengobatan ini selalu berakibat penderitaan dengan efek samping. Experiment terakhir menunjukan bahwa ke dua sel baik yang normal dan sel kanker mengandung GSH menjadikan mereka lebih atau tidak mengalami kerusakan.

Kadar GSH yang tinggi membantu melindungi sel dari efek khemotherapi, kadar rendah menjadikannya mudah terkena. Sangat ideal jika kadar GSH selalu dalam keadaan tinggi dalam sel-sel normal dan rendah dalam sel-sel tumor, namun banyak sel kanker yang  terdapat manusia sebagian mengandung kadar GSH yang tinggi. Kanker hanya diketahui dibawah kondisi yang sebaliknya berhubungan erat dengan pengaturan kadar GSH telah terlampaui.

Ini merupakan karakter yang khusus bagi sel-sel kanker untuk memotong pengawasan pengaturan normal. Seringkali sel-sel tumor yang tinggi GSH menunjukan resistensi terhadap khemoterapi jadi beberapa usaha untuk mengurangi kadar GSH pada sel kanker dengan mengosongkan kandungan GSH seperti obat-obatan BSO. Masalahnya adalah, BSO juga mengurangi kadar GSH pada sel-sel yang normal juga, menambah beratnya efek samping dari khemoterapi.Jadi ini merupakan pendekatan yang tidak berguna.Meskipun demikian, masih ada jalan lain untuk mengurangi kadar GSH dalam sel kanker secara tersendiri. Secara berlawanan, prekursor (bahan dasar) dapat meningkatkan kadar glutation dalam sel normal

merangsang reaksi berlawanan dalam sel-sel kanker.Ketika poduksi GSH berlebih dalam sel-sel kanker, mereka (dalam hal ini sel-sel kanker) akan menghentikan produksi glutation dalam suatu proses yang disebut: Negative Feed Back Inhibition, menjadikan mereka lebih rentan mengalami kerusakan. Sementara itu jaringan normal membutuhkan glutation untuk membentuk glutation, bersamanya membentuk pertahanan tubuh yang baik. Keadaan paradoks ini digambarkan /dibuktikan oleh tim Rusia pada tahun 1996 didalam jurnal cancer research. 

Ketika ditingkatkannya kadar GSH yang ditambahkan dalam obat-obat OTZ yang diberikan pada sel kanker paru, kadar glutation tidak meningkat meskipun keadaan GSH didalam sel adalah normal. Peneliti dari McGill University Sylvan Baruche, Gerry Batist dan timnya di Montreal menunjukan jika OTZ dapat mengurangi GSH pada sel-sel kanker payudara dengan meninggikannya didalam sel-sel normal.

Tim terakhir inilah yang bekerjasama dengan Dr.Gustavo Buonous dan mempublikasikan dengan hasil yang sama pada jurnal cancer research, dengan menggunakan isolate whey protein immunocal dengan meningkatkan pemakaian pekusor GSH. Suatu study dengan menggunakan produk yang sama diberikan pada pasien dengan karsinoma metastatik dimana sel-sel kanker tersebut menyebar keseluruh tubuh. Pasien-pasien tersebut mengkonsumsi immunocal selama 6 bulan. Meskipun tidak menyembuhkan sel-sel kanker, secara signifikan proporsi ditunjukan kedua proses regresi tumor atau stabilisasi.

Banyak keuntungan secara pengalaman terhadap kandungan Hb normal dan jumlah sel darah putih. Peneliti yang sama juga menunjukan bahwa peningkatan GSH mempertinggi juga peran anti kanker dari beberapa open khemoterapi.

Tim Kanada lainnya, salah seorang berasal dari University of Soskatchewan mengadakan percobaan pada pasien dengan penyakit kanker progresif tingkat lanjut. Mereka memberikan dosis racun asetaminofen sebagai khemotherapi ditambah NAC untuk meningkatkan GSH hanya pada sel-sel normal, dan hasilnya sangat menunjang. 

Lebih dari setengah pasien menunjukan peningkatan atau stabil. Meskipun demikian, ahli penyakit kanker tetap prihatin bahwa meningkatkan GSH secara non selektif mungkin mempertinggi kasus pengurangan penggunaan khemoterapi. Beberapa therapi GSH dapat bekerja dengan bagian dari pengobatan kanker secara menyeluruh. Sel-sel kanker pada pasien sering tidak pernah dikenali pada penyakit tersebut dan harus memberitahukan terlebih dahulu pada dokter.

Penelitian tambahan telah menguntungkan akibat/efek pemberian protein nutrisi pada kanker, menyebabkan proses kimiawi pada hewan.Peneliti lain melakukan hal yang sama seperti di Kanada dan Australia dengan subyek binatang pengerat dengan bahan kimia bersifat karsinogen dimethylhidrazine yang juga dapat menyebabkan kanker kolon yang sama pada manusia dan memberi makan dengan berbagai variasi protein.

Hewan-hewan yang mengkonsumsi konsentrate whey protein yang undenaturasi menunjukan pengecilan tumor dan pengurangan beban tumor. Para ahli menemukan bahwa protein ini memberikan perlindungan yang sungguh-sungguh kepada pejamu/inang (host) melebihi dari protein lainnya.

Hal ini dapat diterima secara kenyataan hidup bahwa insidensi dan kematian akibat kanker meningkat seiring dengan usia. Peningkatan kanker mungkin secara nyata dipertimbangkan dengan penyakit-penyakit pada usia tua, khususnya kanker kelenjar prostat. Perubahan khusus karena usia membuat protein lebih mudah terkena kanker. Mereka kehilangan kemampuan melindungi diri melawan kerusakan akibat proses oksidatif dan berkurangnya respon immun. Efek perlindungan dari GSH berkurang seiring dengan pertambahan usia. Secara umum kita kehilangan 20 s/d 40% GSH setelah umur diatas 65 tahun.

Penelitian study terakhir secara meyakinkan menunjukan bahwa kadar normal hormon androgen (hormon sel pria) pada pria tua menyebabkan penurunan kadar GSH pada kelenjar prostat. Therapi anti androgen hanya diketahui secara kastrasi kimiawi suatu pengobatan yang lazim diberikan pada penderita kanker prostat. Hormon androgen diketahui aktifitasnya sebagai stressor oksidatif dan dapat meningkatkan keseimbangan prooksidan dan anti oksidan. Kadar GSH yang rendah mengakibatkan hilangnya fungsi antioksidan dan merangsang mekanisme karsinogenesis prostat.

Suatu test laboratorium darah bernama prostat spesific antigen (PSA) digunakan sebagai gambaran awal kanker prostat dan jalan secara progres pada pria yang mengalami penderitaan akibat kanker ini.Kadar PSA yang tinggi biasanya digunakan sebagai indikasi progresi penyakit ini, jika menunjukan penurunan kadar penunjukan keberhasilan pengobatan ini. Penelitian berikutnya terhadap kadar PSA pada pasien yang menerima substansi peningkatan GSH mengalami kemajuan. Therapy GSH meminimalkan potensi keracunan dan diharapkan dapat menjadi pengobatan standart. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES