GSH Gluthatione, Peran Pentingnya pada Penderita Gagal Ginjal dan Dialysis
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ginjal sangat berperan dalam pengawasan fungsi pengeluaran air dari tubuh. Ginjal bertanggung jawab untuk menyaring darah dan mengatur pembuangan sisa produk, racun dan kelebihan cairan dalam bentuk air seni.
Hemodialisis
Di dalam proses hemodialisis, darah diatur pengeluarannya keluar tubuh melalui alat penyaring mekanis, membersihkan, menyeimbangkan bahan kimia dan mengembalikan sistem sirkulasi penderita. Prosedur ini dapat diulang beberapa kali dalam 1 minggu. Setiap pemakaian mekanis untuk beberapa jam selain itu semua kegiatan fisik pasien bergantung kepada mesin.
Advertisement
Peritoneal Dialysis
Dalam proses peritoneal dialisis darah dibersihkan tanpa harus dikeluarkan dari tubuh menggunakan membran peritoneal sebagai penyaring. Membran ini memiliki karakteristik sistem filtrasi dari ginjal.
Sekali pipa plastik terpasang secara implantasi pada dinding perut maka pasien melakukan prosedur secara sendiri. Cara dialisa cairan yang teristimewa adalah dengan memasang secara langsung pipa keperut.
Seringkali material dari darah disaring melalui pembuluh darah kecil dari membran peritoneal dan dibawa keluar bersama cairan. Setelah beberapa waktu proses dialisa telah mengeluarkan dan membuang zat sampah dari tubuh. Prosedur ini dapat diulang beberapa kali dalam satu hari.
GSH dan Kegagalan ginjal
Salah satu penyebab dari keracunan ginjal dan kegagalan ginjal adalah dalam pengeluaran logam-logam berat seperti merkuri, cadmium dan timah. Keracunan tubuh akibat substansi ini langsung berhubungan dengan enzim GSH.
Molekul glutathione mengikat sistem logam ini dengan proses kombinasi dengan logam-logam tersebut. Didalam pengobatan untuk menderita akibat keracunan merkuri pengujian dilaboratorium dan pada ginjal proses menunjukan bahwa penambahan NAC pada proses Dialisase membantu dalam pengikatan merkuri inorganik dan mengeluarkannya dari cairan darah.
Gagal ginjal akut menjadi sangat biasa bila ginjal mengalami ketidakmampuan mengalirkan darah (Ischaemia).
Penelitian study pada University of Texas dan pada beberapa tempat menunjukan bahwa kerusakan ginjal akut yang menimbulkan keadaan iskemia dapat dikurangi dengan infus NAC. Hal ini nampaknya akibat dari pengangkatan suplay antioksidant terhadap jaringan, keracunan terhadap akibat metabolit berbahaya seperti nitric oxide atau keduanya.
Banyak obat-obatan telah diterapkan pada gagal ginjal, obat-obat medicalos yang biasa seperti ibuprofen, asetaminofen dan vitamin D sangat dibutuhkan pada ginjal. Banyak obat anti kanker yang digunakan dalam khemotherapy menimbulkan akibat yang sama.
Cyclosporin salah satu immunosuppresant yang digunakan setelah transplantasi organ dan pada penyakit ginjal tertentu seperti sindrom nefrotik juga dapat merusak ginjal. Penelitian mengindikasikan bahwa pengangkatan pertahanan antioksidant seperti melindungi tubuh dari keracunan cyclosporin.
Kasus tersering penyebab terganggunya aliran darah adalah atherosklerosis, pembentukan plak dan penghambatan lainnya dalam pembuluh darah. Pemberian GSH mendetoksifikasi obat-obat farmasi dan logam berat dan melawan seperti ancaman pada pembentukan plak dengan menghambat peroksidasi lipid.
GSH dan Dialysis
Pasien gagal ginjal sangat menderita ketidakseimbangan oksidant dan antioksidant yang makin buruk. Sepanjang kerusakan ginjal dan dialisis hanya menambah masalah. Meskipun ditingkatkan kesehatan penderita, dialisa peritoneal dan teristimewa hemodialisa membuat lebih buruk aspek terhadap kegagalan fungsi ginjal dengan peningkatan kadar stress oksidatif.
Karena dialysis bukan salah satu pilihan untuk pasien namun efek sampingnya juga harus diberitahukan, beberapa penelitian memperkirakan bahwa dialisis merusak sistem antioksidant dan menyebabkan penurunan dramatis anzim GSH yang melindungi luka dari peroksidasi lipid. Pengobatan jangka panjang mengakibatkan percepatan pembentukan atheroskerosis.
Pada kenyataannya, penyakit jantung adalah penyebab utama keabnormalan dan kematian pada pasien gagal ginjal terminal, banyak fakta yang menunjukan bahwa dukungan antioksidant kemungkinan bermanfaat bagi pasien.
Hubungan yang kuat antara fungsi ginjal dan keberadaan glutation telah dapat dibuktikan. Hal ini sangat penting bagi para ahli untuk membuktikan ukuran fungsi ginjal.
Untuk membuktikan hipotesa ini, pasien orang-orang tua yang menjalani peritoneal dialisis secara terus menerus yang telah diteliti untuk menentukan dua hal status gizi dan kadar oksidatif stress.
Kondisi ini telah ditentukan tahanannya oleh kemampuan mereka menyerap memproses beberapa zat gizi terutama serum albumin dan besi. Hasil test ini menunjukan dibawah normal.
Sangat jelas bahwa kemampuan ginjal pasien untuk melawan oksidasi adalah sangat besar dan berusaha berkembang bersama. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai proses, sel-sel membran peritoneal pada pasien yang mengalami peritoneal dialisis telah mengalami pengujian.
Peneliti menemukan bahwa ketika para pasien yang terpapar mempertahankan kehidupan dengan cairan dialisase, kadar GSH dirasakan sangat berarti untuk meniadakan kemunduran ini, OTZ (Obat-obatan farmasi yang bekerja sebagai prekursor GSH) ditambahkan ke cairan dialysase.Ini membantu masalah GSH sebagai pelindung pada jaringan.
Hubungan antara status GSH dan stress oksidatif pada pasien-pasien yang mengalami dialisis tidak hanya ditemukan secara terbuka, juga dapat dipertimbangkan secara signifikant.
Pada pasien dengan gagal ginjal stress oksidatif merusak sirkulasi sel darah merah (eritrosit) menyebabkan penurunan kadar Hb (anemia). Biasanya keadaan ini dapat diperkecil dengan glutathione, antioksidant utama.
GSH bekerja pada permukaan dinding sel darah merah untuk melindungi kerusakan sel. Seringkali diketahui bahwa Hb penyebab berarti perubahan oksidatif dan merusak sel darah merah, sangat penting bila pasien ditambah peroksidase.
Therapy ini menjaga kadar GSH. Obat-obat seperti NAC dan OTZ sangat efektif meningkatkan kadar glutathione dan meingkatkan kemampuan pasien menghadapi stress oksidatif dan juga sebagai pelindung, diet makanan untuk meningkatkan kadar GSH.
GSH memainkan/berperanan penting dalam pencegahan dan pengobatan kasus gagal ginjal, anemia yang seringkali menyertai penyakit ginjal dan dialisis dan penyakit jantung yang diakibatkan komplikasi dari ginjal.
Pemakaian agent GSH yang dimodifikasi memberikan harapan pada kedua pengobatan komplikasi gagal ginjal baik jangka pendek dan panjang. GSH bekerja secara serempak sebagai penghancur racun dan sebagai antioksidant mencegah peroksidase lipid. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |