7 Jenis Protein yang Membentuk dan Memperbaiki Jaringan Tubuh
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Secara garis besar, protein adalah molekul besar dan kompleks yang memainkan banyak peran penting dalam tubuh.
Protein diperlukan untuk struktur, fungsi, dan pengaturan jaringan dan organ tubuh dan melakukan sebagian besar pekerjaan dalam sel. Protein terbentuk dari asam amino yang terbentuk dalam rantai panjang. Jumlahnya bisa riatusan, bahkan ribuan.
Advertisement
Sebanyak 20 jenis asam amino dapat digabungkan untuk membuat protein.
Tubuh sebenarnya dapat membuat 11 jenis asam amino sendiri atau sering disebut asam amino non-esensial) dan 9 sisanya berasal dari makanan atau asam amino esensial.
Struktur 3 dimensi unik setiap protein dan fungsi spesifiknya ditentukan oleh urutan asam amino, yang dikodekan oleh kombinasi tiga blok bangunan DNA (nukleotida), ditentukan oleh urutan gen.
Beragam jenis protein dan fungsinya
Setiap jenis protein menjalankan fungsinya yang spesifik. Berikut ini adalah berbagai jenis protein di dalam tubuh serta fungsinya yang penting untuk diketahui:
1. Enzim
Jenis protein yang pertama adalah enzim. Enzim berperan besar terhadap berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Jenis protein ini dihasilkan oleh berbagai organ yang meliputi hati, pankreas, dan empedu.
Fungsi enzim paling penting adalah memecah nutrisi dalam makanan menjadi zat yang mudah diserap tubuh. Dalam prosesnya, setiap enzim pencernaan memiliki peran berbeda, yaitu:
• Enzim karbohidrase, berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi gula
• Enzim sukrase, berfungsi untuk memecah sukrosa menjadi glukosa
• Enzim laktase, berperan untuk mengubah laktosa (protein susu) menjadi glukosa
• Enzim lipase, berfungsi untuk mengubah lemak menjadi asam lemak
• Enzim protease, berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino
2. Antibodi
Sel darah putih di dalam tubuh memproduksi salah satu jenis protein, yaitu antibodi. Antibodi termasuk dalam bagian sistem kekebalan tubuh dan berfungsi untuk melindungi tubuh agar tetap sehat.
Antibodi beredar di aliran darah dan bekerja secara spesifik dengan cara menempel pada antigen, yaitu partikel asing yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh, misalnya virus atau bakteri.
Selanjutnya, sistem kekebalan tubuh akan melawan antigen tersebut agar tidak menimbulkan penyakit atau infeksi.
3. Hormon
Hormon sering disebut sebagai protein messenger atau protein pembawa pesan. Jenis protein ini dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan dialirkan langsung ke pembuluh darah.
Hormon berperan penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme. Salah satu hormon yang terbentuk dari protein adalah hormon insulin yang mengatur kadar gula darah.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua hormon dibangun oleh protein. Hormon reproduksi, yaitu testosteron dan estrogen, dikategorikan dalam kelompok hormon steroid yang terbentuk dari kolesterol.
4. Protein struktural
Sesuai namanya, jenis protein struktural berfungsi untuk membangun struktur sel dan jaringan tubuh. Jenis protein struktural meliputi keratin dan kolagen.
Keratin adalah jenis protein yang dapat memperkuat struktur rambut dan kuku. Sementara itu, kolagen bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan tulang, ketahanan kulit, sekaligus protein struktural yang paling melimpah di dalam tubuh.
5. Protein pengangkut
Protein pengangkut sangat dibutuhkan oleh tubuh karena berfungsi untuk mengangkut molekul penting, termasuk nutrisi yang meliputi vitamin dan mineral. Molekul tersebut akan diikat oleh protein pengangkut dan dibawa melalui aliran darah untuk disebar ke semua jaringan tubuh.
Protein pengangkut paling terkenal adalah hemoglobin, yang berfungsi untuk mengikat oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
6. Protein penyimpanan
Protein juga dapat berfungsi sebagai media penyimpanan. Ferritin merupakan salah satu jenis protein ini karena berperan untuk menyimpan cadangan zat besi. Protein ferritin dapat ditemukan di hati, limpa, dan sumsum tulang belakang.
7. Protein penggerak
Protein penggerak memiliki fungsi untuk menunjang pergerakan otot. Jenis protein penggerak yang banyak ditemukan di dalam sel otot adalah miosin yang berperan besar dalam kontraksi otot di dalam tubuh.
Perlu diingat, meski tubuh dapat memproduksi bermacam-macam protein secara alami, Anda juga perlu memenuhi asupannya dengan mengonsumsi berbagai makanan tinggi protein, seperti daging dada ayam dan kacang-kacangan.
Cara Mendukung Fungsi Protein
Agar fungsi protein dapat berjalan dengan baik, asupan protein pun harus tercukupi. Kebutuhan protein pada umumnya adalah 0,8 gram/kgBB/hari. Jadi, jika berat badan (BB) Anda adalah 50 kg, Anda membutuhkan sekitar 40 gram protein per harinya.
Namun, kebutuhan protein pada tiap orang dapat berbeda, tergantung usia dan jenis kelamin. Untuk memudahkan, Anda bisa mengikuti acuan asupan protein sesuai usia seperti berikut:
• Balita: 10 gram per hari
• Anak usia sekolah (6–12 tahun): 20–35 gram per hari
• Remaja pria: 55 gram per hari
• Remaja wanita: 50 gram per hari
• Pria dewasa: 60 gram per hari
• Wanita dewasa: 50 gram per hari
• Wanita hamil atau menyusui: 70 gram per hari
Sumber Protein yang Disarankan
Untuk mendapatkan asupan protein yang cukup, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein, baik dari sumber nabati maupun hewani.
Protein hewani bisa didapatkan dari aneka jenis boga bahari yang juga kaya akan omega 3 dan 6, daging ayam tanpa lemak, telur, dan daging sapi tanpa lemak.
Sementara itu, sumber protein nabati adalah kedelai, kacang polong, hingga produk olahan susu seperti keju dan yoghurt.
Memastikan kebutuhan protein harian terpenuhi sangat penting dilakukan agar fungsi tubuh secara keseluruhan bisa berjalan dengan baik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |