TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kehadiran produk skincare berperan besar dalam mewujudkan kulit tubuh dan wajah yang sehat menawan. Produk-produk ini bekerja dengan cara yang beragam sesuai masalah kulit, mulai dari melembapkan, memberikan nutrisi, hingga melindungi lapisan kulit.
Setiap bagian dari tubuh manusia memiliki fungsi, peranan, dan metode perawatan yang berbeda, termasuk juga pada kulit. Kulit kita memainkan banyak peranan. Misalnya, sebagai penghalang jalan bagi patogen, membantu jaga lapisan terdalam tubuh, serta membantu untuk menghangatkan tubuh ketika dingin, dan menyejukkan tubuh ketika panas.
Advertisement
Melalui kulit juga, kita dapat merasakan dunia sekitar kita dengan sentuhan karena adanya neuron sensoris pada kulit.
Sebagai salah satu organ tubuh yang bisa dilihat, kulit sering kali menjadi target sasaran berbagai macam produk perawatan dengan berbagai iming-iming hasil yang memuaskan.
Contohnya memutihkan kulit, membersihkan, membuat kulit tampak awet muda, bahkan menyehatkan kulit.
1. Makin mahal skincare, kerjanya makin efektif
Tak sedikit orang yang percaya kalau semakin mahal produk perawatan yang dibeli, maka hasilnya akan semakin efektif atau memuaskan. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, produk perawatan kulit yang baik adalah yang disesuaikan dengan tipe dan kondisi kulit. Di samping itu, sering kali produk yang mahal maupun yang harganya bersahabat memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda.
Efektivitasnya akan bergantung pada respons kulit terhadap kandungan yang ada di dalam produk. Oleh karena itu, ketimbang berpatokan pada harga, lebih baik perhatikan bahan-bahan produk yang hendak dibeli.
2. Produk skincare yang menawarkan hasil instan
Faktanya, anggapan tersebut cuma mitos tentang skincare. Pada dasarnya, jenis perawatan kulit apa pun butuh proses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Bila Anda sudah membeli produk mahal tapi baru selang beberapa hari pemakaian hasilnya belum terlihat, jangan langsung menuduh produk tersebut tak berguna! Ingat, semua proses butuh waktu.
Umumnya, untuk mulai merasakan khasiat dari produk yang dipakai, butuh waktu setidaknya beberapa minggu setelah penggunaan rutin.
3. Pelembap hanya untuk kulit kering
Pelembap adalah salah satu produk perawatan kulit yang dipakai rutin setiap hari. Fungsi utama pelembap adalah menghidrasi kulit.
Para pemilik kulit kering jelas butuh pelembap supaya kulitnya tidak makin kering.
Namun, pemilik kulit berminyak juga memerlukannya.
Pelembap yang digunakan harus sesuai dengan jenis kulit agar manfaatnya benar-benar bisa dirasakan. Jadi, klaim pelembap hanya untuk kulit kering hanya mitos skincare, ya.
4. Tabir surya hanya untuk cuaca panas dan terik
Tahukah Anda? Sinar ultraviolet masih tetap bisa terpancar sekali pun cuaca sedang mendung, lho. Jadi, anggapan bahwa tabir surya hanya perlu digunakan saat cuaca cerah hanyalah isapan jempol.
Mitos tentang skincare ini membuat orang malas menggunakan tabir surya walau hanya di rumah. Padahal, sinar UVA matahari tetap bisa menembus kaca rumah.
Meski mendung atau sedang berada di dalam ruangan, Anda tetap dianjurkan menggunakan sunblock atau sunscreen. Aplikasikan tabir surya secara berulang agar efektivitasnya dalam menangkal dampak buruk sinar ultraviolet bisa terus optimal.
5. Sering pakai makeup bikin kulit jerawatan
Umumnya makeup tidak menyebabkan jerawat, kecuali produk yang dipakai tidak sesuai atau sudah kedaluwarsa. Bila Anda rutin menggunakan kosmetik, kenali kondisi kulit dengan baik dan pilih produk yang aman dan sesuai.
Jangan lupa. Anda perlu mengecek tanggal pembuatan atau tanggal kedaluwarsa sebelum membeli suatu produk perawatan kulit. Lalu, jangan pernah lupa untuk membersihkan makeup sebelum tidur.
6. Skincare menyebabkan ketergantungan
Mitos skincare yang satu ini cukup banyak dipercaya. Banyak yang menganggap, menghentikan penggunaan skincare akan membuat ketergantungan. Bila dihentikan, kulit akan memerah, berjerawat, atau rusak.
Anggapan tersebut tidak benar. Penggunaan produk perawatan kulit ibarat penggunaan pupuk agar tanaman tumbuh subur. Artinya, bila Anda menggunakan skincare, perbaikan yang terjadi pada kulit akan berlangsung lebih cepat dan efektif.
Jika penggunaan skincare dihentikan seketika, perbaikan pada kulit akan berlangsung lebih lambat.
7. Sering eksfoliasi bikin kulit makin sehat
Penggunaan scrub yang terlalu sering dan menggosoknya terlalu keras bisa membuat kulit rusak. Bila Anda memiliki kulit yang cenderung kering, hindari eksfoliasi terlalu sering.
Mitos skincare ini dapat membuat kulit rentan mengalami infeksi, iritasi, kulit makin kering, bahkan dapat berpotensi menimbulkan keriput lebih cepat! Jadi, penggunaan scrub 1-2 kali seminggu saja sudah cukup.
8. Ada sensasi terbakar, tandanya produk bekerja efektif
Sungguh berbahaya bila menganggap timbulnya sensasi terbakar usai pemakaian krim, serum, dan lainnya menunjukkan bahwa produk tersebut bekerja efektif. Hal ini bergantung pada jenis tindakan dan produk yang digunakan.
Kalau yang Anda rasakan adalah sensasi tingling atau seperti kesemutan, hal itu masih tergolong wajar. Misalnya, saat menggunakan produk berbahan glycolic acid.
Namun, jika yang Anda rasakan adalah sensasi sengatan seperti terbakar, terlebih disertai kemerahan dan gatal, itu tandanya Anda mengalami alergi atau sensitif terhadap kandungan produk yang digunakan. Bila itu terjadi, sebaiknya segera hentikan pemakaian.
9. Wajah yang kotor jadi penyebab jerawat
Ini adalah ‘omong kosong.’ Kecuali dia menjelaskan kotoran sebagai kontaminasi dengan zat berminyak seperti pomade rambut, make-up berminyak, atau paparan minyak kerja. Kotoran biasa tidak akan menghasilkan jerawat. Dan jerawat disebabkan oleh interaksi kompleks antara hormon dan kulit, bukan kotoran.
10. Paparan sinar matahari buruk bagi kulit
Semua paparan sinar matahari pasti memberikan dampak kerusakan bagi kulit. Akan tetapi, dampak yang diberikan juga tidak selamanya buruk.
Paparan sinar matahari sangat penting untuk meningkatkan sintesis vitamin D, terutama bagi orang-orang di daerah yang jauh dari khatulistiwa dan mereka yang menerima sinar matahari lebih rendah.
11. Produk alami lebih baik untuk kulit
Produk yang dipasarkan sebagai "alami" populer di kalangan konsumen. Namun, istilah "alami" tidak mengatakan apa pun tentang keefektifan atau keamanan produk.
“Produk alami dapat memiliki efek samping yang sama banyaknya dengan produk medis yang telah teruji — mereka mungkin tidak seefektif itu, dan mereka mungkin mengalami masalah stabilitas. Tapi itu adalah pilihan pribadi — jika orang menyukai kata 'alami' sebagai eufemisme untuk 'lembut' atau 'aman' dan ingin membayar untuk produk, itu terserah mereka.”
12. Tabir surya dengan spf tinggi lebih baik
SPF (sun protection factor) merupakan kemampuan suatu tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet B (UVB).
Meskipun SPF penting, anggapan bahwa tabir surya dengan SPF yang tinggi lebih baik rupanya juga termasuk mitos skincare.
Ada banyak produk tabir surya dengan SPF yang bervariasi, mulai dari 15, 30, hingga 99.
Meski tidak ada salahnya memilih sunscreen ber-SPF tinggi, tabir surya dengan SPF 30 sebetulnya sudah cukup karena mampu menghalau 97% sinar UVB.
13. Kulit berminyak tidak butuh pelembap
Kulit berminyak sekilas memang tampak lebih lembap dari kulit kering, padahal kulit yang berminyak tidak sama dengan kulit lembap.
Pemilik jenis kulit ini tetap berisiko mengalami wajah kusam dan jerawatan akibat kurangnya cairan dalam kulit mereka.
Jadi, anggapan bahwa kulit berminyak tidak butuh pelembap hanyalah salah satu mitos skincare.
Setiap jenis kulit membutuhkan pelembap, tapi Anda perlu memilih pelembap khusus kulit berminyak yang tidak menyumbat pori-pori kulit.
14. Sabun tidak baik untuk kulit wajah
Terdapat mitos lama seputar skincare yang menyebutkan bahwa sabun tidak baik untuk kulit wajah.
Anggapan ini bisa jadi benar bila Anda mencuci muka dengan sabun mandi sebab sabun mandi mengandung bahan yang terlalu keras untuk kulit wajah. Kini, Anda bisa menemukan berbagai produk sabun muka untuk tiap jenis kulit.
Sabun muka telah diformulasikan sedemikian rupa agar cukup lembut untuk kulit wajah yang lebih sensitif. Jadi, Anda bisa menggunakannya setiap hari.
15. Menyimpan krim di kulkas membuatnya lebih awet
Faktanya, menyimpan skincare di dalam lemari pendingin tidak membuat masa pakai produk tersebut bertambah. Masa pakai produk dapat dilihat pada kemasan dan dihitung sejak kemasan dibuka.
Walaupun belum melewati tanggal kedaluwarsa tapi sudah melewati batas masa pakai, maka sebaiknya produk tidak digunakan lagi. Karena, produk yang sudah dibuka lebih berisiko ditumbuhi bakteri.
Bila pada kemasan terdapat gambar produk terbuka dan tulisan 24 M, artinya produk disarankan untuk digunakan maksimal 24 bulan sejak dibuka.
16. Es batu dapat mengecilkan pori-pori
Pori-pori besar sering menjadi keluhan banyak orang. Pasalnya, tampilan pori-pori yang melebar sangat mengganggu penampilan. Es batu kerap dioleskan ke wajah untuk mengecilkan pori-pori.
Sebenarnya, efek mengecilkan pori-pori dengan es batu hanya bersifat sementara. Pori-pori tampak mengecil hanyalah akibat dari reaksi kulit terhadap suhu dingin.
17. Ibu hamil dilarang menggunakan skincare
Ibu hamil tidak boleh menggunakan skincare merupakan mitos karena ibu yang sedang mengandung masih bisa menggunakan berbagai produk perawatan kulit yang cocok dan aman.
Selain itu, ibu hamil seringkali mengalami masalah kulit karena perubahan hormon. Oleh karena itu, lakukan perawatan kulit yang tepat dan konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.
18. Serum vitamin c hanya digunakan malam hari
Penggunaan vitamin C dalam produk skincare hanya pada malam hari termasuk mitos belaka, karena skincare yang mengandung vitamin C dapat digunakan pada pagi dan malam hari untuk mengoptimalkan proteksi sunscreen, sehingga perlindungan kulit dari sinar matahari jadi lebih optimal.
19. Mandi semakin lama lebih baik
Mandi merupakan aktivitas penting untuk menyegarkan kulit dan membersihkannya dari kotoran, debu, serta kuman. Tak hanya itu, mandi juga bisa membuat tubuh terasa lebih nyaman dan bersih.
Banyak orang merasa bahwa mandi semakin lama akan semakin baik untuk kesehatan kulit. Padahal, hal ini tidak benar dan hanya mitos belaka. Mandi terlalu lama justru tidak baik karena bisa membuat kulit menjadi lebih cepat kering dan rusak.
Waktu mandi ideal yang dirasankan adalah selama 5–15 menit, sebanyak 2 hingga 3 kali per hari. Agar kulit tetap bersih dan sehat, kamu juga dianjurkan untuk mandi setiap kali tubuh banyak berkeringat atau saat bangun tidur. Saat mandi, pilihlah sabun yang cocok untuk jenis kulitmu.
20. Jerawat bisa dicegah dengan penggunaan skin care yang rutin
Sebenarnya anggapan ini tidak sepenuhnya salah. Dengan perawatan kulit yang rutin, wajah akan menjadi bersih, sehat, dan tidak mudah muncul jerawat.
Namun, perlu kamu ketahui bahwa jerawat juga bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya perubahan hormon, stres, efek samping obat-obatan, hingga faktor keturunan.
Jadi, jika sudah rutin menggunakan skin care tetapi masih muncul jerawat, mungkin saja jerawat tersebut disebabkan oleh hal lain. Untuk mengatasi jerawat yang membandel, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kulit. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |