Glutera News

Kulit Dehidrasi Banyak Dialami Wanita Indonesia

Kamis, 07 September 2023 - 12:40 | 173.16k
Image: Glutera for TIMES Indonesia
Image: Glutera for TIMES Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kulit dehidrasi adalah kondisi saat kulit kekurangan air. Dehidrasi bisa membuat kulit tampak kering, tapi kondisi ini berbeda dengan kulit kering. Kulit kering adalah kondisi genetik yang membuat lapisan kulit teratas cenderung sulit mempertahankan kelembapan alaminya. 

Sementara itu, kulit dehidrasi dipicu oleh pengaruh luar tubuh dan seringkali bisa dicegah dengan memperbaiki gaya hidup.  Gaya hidup dan faktor genetik yang berbeda-beda membuat setiap orang mengalami penuaan kulit yang berbeda-beda pula.

Advertisement

Di akhir usia 20-an hingga awal 30-an, tanda penuaan pada kulit wajah mulai bermunculan. Seperti adanya kerutan di sekitar area mata, lipatan antara alis, bintik-bintik di wajah, adanya perubahan warna kulit, kulit tampak kering, serta wajah terlihat lebih kusam. Pada usia ini, mayoritas wanita mulai mencari produk antiaging atau bahkan menjalani tindakan seperti suntik botox guna menanggulangi hal tersebut.

Apa saja ciri kulit dehidrasi 

Memang, ciri-ciri kulit dehidrasi bisa mirip dengan kulit kering. Perbedaannya, kulit yang mengalami dehidrasi memiliki tanda-tanda khas seperti:
•    kulit terasa gatal,
•    kulit kusam,
•    muncul minyak berlebih untuk mengimbangi hidrasi kulit,
•    timbul garis-garis halus, 
•    mata cekung, dan
•    warna kulit pun terlihat tidak merata.

Pada kondisi yang lebih parah, elastisitas kulit bisa berkurang drastis. Hal ini ditandai dengan bentuk kulit yang butuh waktu lama untuk kembali seperti semula setelah dicubit.

Kulit kering memang memiliki beberapa tanda-tanda di atas. Hanya saja, perbedaan kulit dehidrasi dan kulit kering adalah kulit tidak mengilap karena tidak memiliki kadar minyak yang cukup.  Selain itu, kulit kering tidak membuat mata cekung karena tubuhnya belum tentu mengalami dehidrasi.

Bagaimana cara mengatasi kulit dehidrasi? 

Kulit yang mengalami masalah penuaan baik yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik dan instrinsik, sama-sama menyebabkan kulit menjadi kering atau disebut dehidrasi kulit. Semakin bertambah usia, kulit seseorang akan cenderung menjadi kering (mengalami dehidrasi kulit). Kondisi ini terkait dari jumlah NMF (Natural Moisturizing Factor) sebagai pelembap alami di dalam kulit. Jumlah NMF berkurang sejalan dengan bertambahnya usia. Padahal, fungsi NMF itu sendiri adalah untuk mengikat air dan mempertahankan hidrasi kulit agar tidak mengalami kekeringan atau kekurangan cairan.

Salah satu cara untuk mengurangi dehidrasi pada kulit dari dalam tubuh adalah dengan mempertahankan jumlah NMF yang ada pada kulit Anda. Elektrolit merupakan komponen pada NMF yang memiliki peran penting menjaga kelembapan kulit, antara lain fosfat, magnesium, kalsium, kalium, dan jenis elektrolit lain yang menyusun sekitar 32 persen NMF. Pada sebuah penelitian bahkan ditemukan hubungan antara penurunan jumlah elektrolit pada NMF dengan kulit kering pada pasien dermatitis atopik.

Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan konsumsi cairan elektrolit Anda. Anda dapat mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit yang dapat membantu produksi dari NMF untuk melindungi kelembapan kulit Anda.

1.    Penuhi kebutuhan air

Asupan air yang memadai mampu mencegah tubuh mengalami dehidrasi. 
Hal tersebut diperkuat hasil penelitian terbitan Nutrition Reviews (2010). Studi ini menemukan bahwa asupan air mampu meningkatkan ketebalan dan kepadatan kulit. 

Selain itu, temuan lain yang terbit pada jurnal Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology (2015) memaparkan bahwa kandungan air yang optimal mencegah pergesekan keras dari setiap serat pada kulit. Jadi, struktur kulit pun terjaga dengan baik.

2.    Oleskan tabir surya pada siang hari

Tabir surya atau sunscreen terbukti melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung. Jika kulit terpapar matahari tanpa perlindungan apa pun, hal ini mampu mengurangi hidrasi pada kulit. 

Sinar matahari terdiri dari ultraviolet B dapat merusak lapisan pelindung kulit. Efeknya, permukaan kulit pun kehilangan kadar air dan menyebabkan dehidrasi. 

Selain itu, minyak alami (sebum) ikut rusak sehingga kulit pun ikut mengering. 
Jadi, oleskan tabir surya secara rutin pada siang hari. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30 untuk perlindungan yang lebih baik.

Kulit dehidrasi muncul akibat kondisi yang membuat kulit kekurangan air, seperti kurang minum air atau rusaknya lapisan pelindung kulit.  Penggunaan produk skincare yang tepat dan asupan air harian yang cukup dapat membantu menjaga kadar air di dalam kulit tetap optimal. 

3.    Konsumsi suplemen kolagen dan multivitamin

Collagen juga dapat meningkatkan hidrasi pada kulit yang membuatnya lembut saat disentuh. Sebuah penelitian telah dilakukan jika protein ini sangat bermanfaat untuk mengatasi kulit kering. Memang, kulit kering tidak berbahaya di awal, tetapi masalah ini dapat menyebabkan aktivasi eksim, seperti kulit pecah-pecah, peradangan, kemerahan, dan gatal. Mengonsumsi banyak air dan kolagen dapat membantu kulit menjaga kelembapannya.

Menggunakan produk perawatan kulit seperti pelembap, serum, dan krim mata adalah rangkaian yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit. Selain penggunaan produk, konsumsi vitamin nyatanya juga diperlukan untuk mendukung kesehatan kulit, terutama kulit wajah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES