Dampak Kekurangan Vitamin E, Mulai Kulit hingga Masalah Kesehatan Lain
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tubuh membutuhkan vitamin E untuk menjalankan fungsinya. Beberapa manfaat vitamin E yang paling dikenal yaitu mencegah penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit. Kekurangan vitamin E dapat menimbulkan gangguan pada fungsi-fungsi tersebut.
Kekurangan vitamin E dikenal juga sebagai defisiensi vitamin E. Kondisi ini sebetulnya sangat langka, tapi bukan berarti boleh diabaikan. Inilah mengapa Anda perlu mengenal ciri-cirinya dan memahami cara mengatasinya.
Advertisement
Kebutuhan vitamin E
Mengacu Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan vitamin E untuk orang berusia 13 tahun ke atas yaitu 15 mikrogram dalam sehari. Pada perempuan lansia, kebutuhan ini menjadi 20 mikrogram per hari.
Kebanyakan orang dapat memenuhi kebutuhan vitamin ini dengan menyantap makanan sumber vitamin E. Makanan dengan kandungan vitamin E yang paling baik di antaranya minyak nabati dan kacang-kacangan.
Ada pula pilihan lain dengan mengonsumsi suplemen vitamin E. Namun, orang dengan tubuh yang bugar tanpa gangguan kesehatan serius sebenarnya tidak perlu meminum suplemen. Makanan saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Kasus defisiensi biasanya terjadi akibat kelainan metabolisme atau penyerapan lemak akibat penyakit celiac, fibrosis kistik, atau penyakit pencernaan lainnya. Jarang sekali ada kasus defisiensi yang disebabkan oleh pola makan rendah vitamin E.
Ada pula kasus defisiensi langka akibat kelainan genetik yang diwariskan. Dua kondisi yang telah diketahui yakni abetalipoproteinemia bawaan dan familial isolated vitamin E deficiency.
Kondisi akibat kekurangan vitamin E
Tidak tercukupinya vitamin E dapat menimbulkan keluhan pada tubuh, bahkan beragam penyakit. Kondisi akibat kekurangan vitamin E tak boleh dianggap sepele dan perlu segera ditangani. Berikut ini adalah beberapa kondisi akibat tubuh kekurangan atau defisiensi vitamin E:
1. Kulit menjadi kering dan kusam
Vitamin E merupakan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit. Nutrisi ini berperan dalam menjaga sel dan jaringan kulit dari kerusakan. Ketika tubuh tidak cukup mendapatkan asupan vitamin E, kulit bisa menjadi kering, bersisik, dan gatal. Bahkan, kulit juga bisa tampak lebih kusam dan tidak segar, lho.
2. Muncul flek hitam dan keriput pada kulit
Nggak hanya bikin kulit menjadi kering dan kusam, kekurangan vitamin E bisa mempercepat terlihatnya tanda-tanda penuaan. Penuaan dini bisa dilihat dari munculnya flek hitam, warna kulit tidak merata (hiperpigmentasi), atau keriput, khususnya di area dahi atau bawah mata.
3. Masalah penglihatan
Mata juga bisa terkena dampak akibat kekurangan vitamin E. Penelitian menyatakan bahwa kekurangan vitamin E serta vitamin A, vitamin C, dan seng, bisa meningkatkan risiko terjadinya katarak dan degenerasi makula di kemudian hari.
4. Kelemahan otot
Vitamin E juga berpengaruh bagi kesehatan dan kekuatan otot. Kalau asupan nutrisi ini tidak tercukupi, otot-otot tubuh bisa melemah dan kehilangan fungsinya secara bertahap.
5. Gangguan koordinasi tubuh
Selain otot yang melemah, fungsi sendi dan saraf juga bisa terganggu ketika tubuh kekurangan vitamin E. Saat mengalami kekurangan vitamin E dalam jangka waktu yang lama, risiko gangguan gerak dan koordinasi tubuh akan semakin meningkat.
6. Mudah terserang penyakit infeksi
Kamu gampang sakit? Mungkin saja itu karena kamu kurang mendapatkan asupan vitamin E dari makanan atau suplemen. Perlu kamu tahu, kerja sistem imunitas dapat melemah saat kekurangan vitamin E. Akibatnya, tubuh rentan terserang infeksi bakteri maupun virus.
7. Risiko terjadinya anemia hemolitik
Defisiensi vitamin E dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia hemolitik, yaitu sel darah merah hancur lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya. Kondisi ini rentan dialami oleh bayi yang lahir dengan prematur. Selain anemia hemolitik, kurangnya nutrisi ini juga rentan membuat bayi prematur mengalami retinopathy of prematurity (ROP).
8. Risiko terkena penyakit kronis
Vitamin E memiliki efek antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas. Radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti kanker, stroke, atau penyakit jantung.
Kondisi akibat kekurangan vitamin E tak boleh diabaikan, ya. Untuk mencegah masalah kesehatan di atas, kamu dapat mencukupi asupan vitamin E dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin ini.
Dampak kekurangan vitamin E pada ibu hamil
Ibu hamil yang kurang mendapatkan asupan vitamin E berisiko mengalami komplikasi yang lebih berat. Menurut satu penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition, komplikasi yang umumnya terjadi yaitu keguguran.
Janin yang tidak mendapatkan cukup asupan vitamin E selama dalam kandungan juga lebih berisiko cacat lahir. Ini karena vitamin E berperan penting dalam perkembangan organ-organ pada janin.
Meski begitu, kasus keguguran maupun cacat lahir akibat defisiensi vitamin E tersebut sangat langka. Anda bisa mencegah hal ini dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin E dan meminum suplemen bila perlu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Rochmat Shobirin |