Motivasi Glutera (1): Mengubah Badai Jadi Pembersih Jalan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah perjalanan panjang kehidupan, setiap insan dituntut untuk berjalan di atas jalan yang tak jarang dipenuhi dengan kerikil tajam dan tanjakan curam. Perjalanan ini, bagaikan enterpreneurship kapal yang melaju di lautan luas. Menghadapi ombak dan badai yang datang silih berganti. Dalam dunia bisnis, hal ini merupakan gambaran nyata perjuangan yang harus dihadapi.

Ketidakpastian hidup dan ekonomi seringkali menjadi badai yang menakutkan bagi pelaut dalam perjalanan mencari daratan harapan. Sebagaimana kapal yang berlayar, seorang nelayan harus mampu menavigasi arah perjalanannya, mengenal tiap gelombang yang datang, dan memahami bahwa tidak semua badai bertujuan untuk menghancurkan. 

Ada badai yang datang dengan hikmah. Membersihkan jalan dari gangguan, membawa pelajaran berharga yang mengasah kemampuan berlayar hingga akhirnya menemukan pulau impian yang diidamkan.

Semangat untuk terus berikhtiar di tengah ganasnya badai kehidupan adalah sebuah keharusan, bukan sekedar pilihan. Seperti pohon yang berdiri kokoh, akar-akarnya menggali dalam mencari sumber kehidupan. Begitu pula semangat entrepreneur yang harus tumbuh dalam dan kuat. 

Pohon tersebut, meskipun dihempas badai, tetap berdiri teguh karena kekuatan yang berasal dari dalam. Sama halnya dengan semangat entrepreneur yang tak pernah padam meskipun dihantam masalah.

Dalam setiap tetes embun pagi, terkandung harapan baru. Begitu pula dalam dunia entrepreneurship, setiap hari menyimpan peluang yang bisa menjadi titik balik ke arah kesuksesan. Meski badai menerjang, matahari tetap akan terbit di ufuk timur, membawa sinar baru yang menembus kegelapan. Ini mengajarkan bahwa setelah kesulitan ada kemudahan, setelah badai pasti ada kejernihan yang menunggu.

Motivasi kerja bukanlah api yang sekali dinyalakan akan terus menyala dengan sendirinya; ia membutuhkan bahan bakar, yakni  keinginan yang terus menerus untuk maju, serta oksigen berupa lingkungan yang mendukung. Seperti layang-layang, ia harus diudarakan, ditarik, dan dilepaskan pada waktu yang tepat, agar dapat terbang tinggi menembus awan.

Ketegaran hati seorang entrepreneur tidak jauh berbeda dengan seorang pelaut yang menantang lautan. Keduanya harus memiliki keberanian untuk menghadapi gelombang tak terduga dan kekuatan untuk bertahan saat badai mengamuk. Ketika angin kencang berhembus, layar harus disesuaikan, bukan ditarik turun. 

Dalam konteks ini, menyesuaikan layar dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, untuk menemukan strategi yang tepat dalam menghadapi tantangan.

Perjalanan hidup dan entrepreneurship adalah tentang membangun cerita dari serangkaian peristiwa yang tak terduga. Ini adalah seni menciptakan kesempatan dari setiap kesulitan, seni melihat keindahan dalam perjuangan, dan seni mengukir prestasi dari setiap batu sandungan. 

Perlu diingat bahwa dalam setiap goresan pena kehidupan, tidak selalu tertulis kata-kata yang mudah dibaca atau dipahami. Namun, dengan membaca antara baris, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam, mengerti bahwa setiap badai kehidupan memiliki tujuan yang bisa mengarahkan kita ke jalan yang lebih baik, lebih jelas, dan penuh dengan kebijaksanaan.

Di akhir cerita, setiap entrepreneur harus mengerti bahwa perjalanan mereka bukan tentang berapa banyak badai yang telah mereka hadapi, melainkan tentang seberapa mereka belajar dari setiap badai tersebut, bagaimana mereka mengubah hambatan menjadi tangga menuju sukses. Dalam kanvas kehidupan yang luas, setiap titik hujan, setiap kilat petir, merangkai lukis karya yang mengagumkan. 

Lukisan kehidupan ini bukan sekedar perpaduan warna yang acak, melainkan komposisi yang matang, di mana setiap gerakan badai menambah kedalaman, setiap goresan angin menghidupkan tekstur, dan setiap tetes hujan memperkaya palet warnanya. Karena kadang badai tidak mengganggu perjalanan ikhtiarmu, tetapi membersihkan jalanmu untuk mempermudah langkahmu.  (*)

* Penulis adalah motivator enterpreneur, owner Glutera Indonesia

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement