Hukum dan Kriminal

Terciduk, 6 Remaja di Indramayu Diamankan Polisi saat Hendak Perang Sarung Berbatu

Minggu, 10 April 2022 - 22:15 | 40.49k
Sebanyak 6 remaja berhasil diamankan polisi saat hendak perang sarung di Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (FOTO: Slamet Hidayat/TIMES Indonesia)
Sebanyak 6 remaja berhasil diamankan polisi saat hendak perang sarung di Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (FOTO: Slamet Hidayat/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Sebanyak 6 remaja berhasil diamankan polisi saat hendak  perang sarung di Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (9/4/2022) malam. Perang sarung telah meresahkan warga karena menjadi sarana untuk saling melukai.

Kapolres Indramayu, AKBP M Lukman Syarif melalui Kapolsek Arahan, Kompol H Elfian Ali mengatakan anak-anak yang hendak melakukan perang sarung berjumlah 25 orang, namun yang berhasil diamankan Polisi sebanyak 6 orang.

Advertisement

"Kami berhasil mencegah dan lngsung membawa mereka ke Polsek," ujar Elfian.

Sebanyak-6-remaja-berhasil-diamankan-polisi-2.jpg

Ia menjelaskan, dari 6 anak yang diamankan, semuanya masih berstatus pelajar SD dan SMP, berusia 12 hingga 14 tahun. Mereka berasal dari Desa Arahan Kidul dan Arahan Lor.

"Di sini kami memberikan pengarahan dan juga pembinaan agar tidak mrngulangi perbuatannya, karena berbahaya," ujar Elfian.

Dikatakan berbahaya, lanjut Elfian, karena di dalam sarung yang digunakan untuk perang, terselip batu yang biaa melukai lawan. Ia mengaku prihatin karena seharusnya bulan suci ramadhan digunakan untuk fokus beribadah.

Sebanyak-6-remaja-berhasil-diamankan-polisi-3.jpg

"Selanjutnya kita panggil orang tua dari masing-masing anak ini, beserta perangkat Desa guna membuat surat pernyataan untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka agar tidak mengulangi lagi perbuatannya," ujar dia.

Ia juga berpesan kepada para orangtua lainnya untuk mengawasi anak-anaknya dari perbuatan yang berpotensi merugikan orang lain. Apalagi. Perbuatan tersebut dilakukan secara berkelompok dan saat bulan suci ramadhan.

"Para orangtua kami harapkan berperan mencegah dan jangan sampai menjadi sesuatu yang lebih besar, itu yang tidak kami harapkan," ujar Elfian. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES