Islah Bahrawi Bongkar Gerakan Kelompok Radikal di Kasus Penganiayaan Ade Armando

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi menilai insiden penganiayaan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando sebagai bukti kalau ada kelompok radikal berkeliaran di lokasi demo 11 April 2022.
Islah menegaskan, kelompok radikal menyusup jadi penumpang gelap di kegiatan tersebut, dan memanfaatkan kehadiran Ade Armando di lokasi sebagai ajang balas dendam. Mereka juga oleh Polda Metro Jaya dipastikan bukan mahasiswa.
Advertisement
Menurut Islah Bahrawi, apa yang menimpa Ade Armando ini adalah bukti kelompok radikalisme berhasil menyusup ke dalam berbagai gerakan politik. Dia menyebut, demo 11 April 2022 telah dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk tujuan politik kotor, untuk mendiskreditkan pemerintah.
Islah menegaskan, insiden tersebut menjadi PR bagi institusi kepolisian agar tidak terulang. Kata dia, Ini bisa menimpa siapa saja, bisa menimpa rakyat biasa, bisa menimpa kawan-kawan yang lain yang selama ini menyuarakan kedaulatan negara, yang selama ini menyuarakan tegaknya Pancasila.
"Mereka adalah orang yang selama ini digunakan oleh partai yang itu-itu saja, calon presiden yang itu-itu saja yang selama ini menggunakan politik identitas," kata Islah Bahrawi saat diwawancarai TIMES Indonesia di Jakarta, Selasa (12/4/2022).
"Kejadian yang menimpa Ade Armando ini adalah bukti bahwa belum seberapa, padahal pemilu masih dua tahun lagi. Apalagi pada saat perhelatan pemilu nanti di 2024, kita lihat saja nanti pasti akan lebih menyeramkan," imbuhnya.
Oleh karena itu, Islah Bahrawi mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar memperkuat tali persatuan untuk NKRI. Mereka yang sengaja memanfaatkan kelompok radikal tersebut, harus diperangi dengan narasi positif dan siapapun tidak boleh terprovokasi.
Islah juga berharap, masyarakat sadar kalau bangsa Indonesia saat ini sedang diganggu oleh kelompok radikal. Mereka juga sengaja dimanfaatkan oleh partai politik tertentu untuk menaikkan elektabilitas mereka. Partai itu selalu jualan agama demi menghasut akal sehat masyarakat.
"Ini adalah peringatan bagi kita semua bahwa kelompok seperti ini tidak boleh hidup di negara ini, tidak boleh mereka itu menguasai bangsa ini. Mari jangan berikan ruang bagi mereka di 2024 partai-partai yang selama ini menunggangi agama untuk berkuasa," pungkas Islah Bahrawi.
Senada dengan statement Islah Bahrawi ini, sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pengeroyok Ade Armando adalah massa non-mahasiswa. Fadil memastikan timnya akan mengejar para perusuh demo sejak Senin (11/4) malam itu juga.
"Yang bersangkutan (Ade Armando) dipukul, diinjak, terluka di kepala sehingga kami melakukan tindakan-tindakan terukur untuk menyelamatkan nyawa yang bersangkutan," kata Fadil dalam jumpa pers di kompleks DPR, Senayan, Jakpus, Senin (11/4/2022).
Mantan Kapolda Jawa Timur ini mengatakan massa non-mahasiswa melakukan penyerangan saat polisi menyelamatkan Ade Armando. Massa juga menyerang 6 polisi yang menyelamatkan Ade Armando.
"Pada saat anggota kami melakukan evakuasi, massa non-mahasiswa bertambah beringas menyerang anggota sehingga 6 anggota kami yang melakukan evakuasi terluka. Ini ada gambar saya tunjukkan anggota yang melakukan evakuasi menolong Saudara Ade Armando," tandas Kapolda Metro Jaya Fadil Imran.
Untuk diketahui, sebelumnya pada tanggal 11 April 2022 ribuan mahasiswa memadati depan gedung DPR RI Jakarta. Mereka melakukan demonstrasi menuntut agar sejumlah harga pokok pangan di. Di tengah aksi ini muncul Ade Armando mengikuti kegiatan.
Ketika kegiatan demo berlangsung, Ade Armando sempat diwawancarai secara terbuka oleh puluhan awak media. Dia menyampaikan pendapatnya terkait kegiatan demo tersebut. Sebelum dikeroyok dia juga sempt adu mulut dengan emak-emak di lapangan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rizal Dani |