Hukum dan Kriminal

Dua Petugas Piket Keamanan Perhutani Banyuwangi Selatan Dibacok Pria Mabuk

Minggu, 19 Februari 2023 - 08:57 | 113.57k
Ilustrasi penganiayaan menggunakan senjata tajam.
Ilustrasi penganiayaan menggunakan senjata tajam.

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Karena luka serius yang diderita, Nurchoiri dan Hadi Prayitno, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Al Huda, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur.

Polisi Teritorial (Polter) dan Kepala Urusan Teknik Kehutanan (Kaur TK), Perhutani KPH Banyuwangi Selatan tersebut menjadi korban pembacokan ketika sedang tugas piket keamanan hutan di Pos bayangan RPH Senepo Utara, BKPH Pesanggaran.

Pelaku pembacokan diketahui bermana Saudik, warga Dusun Seneposari, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.

Insiden penyerangan dengan menggunakan senjata tajam tersebut terjadi pada Sabtu malam (18/2/2023), sekitar pukul 23.00 WIB. Entah apa motif pelaku, hingga kini masih diketahui pasti.

Menurut Wakil Administratur (Waka Adm) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Muhlisin Sabarna, kejadian bermula dari kegiatan rutin piket keamanan hutan di Pos bayangan RPH Senepo Utara, BKPH Pesanggaran. Saat itu, petugas jaga ada empat orang. Terdiri dari Hadi Prayitno, Kaur TK, sekaligus menjadi Koordinator Pengawas (Korwas). Nurchoiri dan Wiyanto, keduanya Polter dan Sujiyanto, seorang Mandor Tanam.

Sekitar pukul 23.00 WIB, tiba-tiba Saudik datang dalam kondisi mabuk. Dia juga membawa senjata tajam berupa golok.

Mendadak golok dihunus dan disabetkan hingga mengenai Nurchoiri, tepat dibagian leher. Sementara Hadi Prayitno, ditusuk dipinggang.

korban.jpgNurchoiri dan Hadi Prayitno, kedua petugas piket Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, menjalani perawatan intensif. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

Melihat Saudik membabi buta dengan goloknya, kedua korban beserta petugas lainnya lari menyelamatkan diri. "Begitu mendapat laporan, sekitar pukul 24.00 WIB, petugas KRPH dan BKPH bersana anggota Polsek Siliragung, langsung menuju TKP," katanya, Minggu (19/2/2023).

Akibat aksi penyerangan brutal dengan golok tersebut, Nurchoiri dan Hadi Prayitno, mengalami luka serius. Keduanya bersimbah darah dan harus menjalani perawatan intensif.

"Awalnya kedua korban kita bawa ke Puskesmas Pesanggaran untuk pertolongan pertama. Karena luka cukup serius harus dirujuk ke Rumah Sakit Al Huda," jelas Muhlisin.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, maupun Polsek Siliragung, terkait kasus penyerangan petugas piket keamanan hutan di Pos bayangan RPH Senepo Utara, BKPH Pesanggaran ini.

Diduga, kejahatan ini berhubungan dengan sikap tegas terhadap tindakan pelanggaran hukum dan perusakan hutan di wilayah Perhutani KPH Banyuwangi Selatan. Baik terhadap pelaku pembalakan liar atau ilegal logging. Maupun pelaku Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Kasus ini sedang dalam penanganan petugas kepolisian Polsek Siliragung, Polresta Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES