Hukum dan Kriminal

Kritis Tiga Hari, Korban Pembacokan di Situbondo Akhirnya Meninggal 

Senin, 29 Mei 2023 - 11:41 | 44.07k
Polisi bersama warga mengevakuasi korban ke rumah sakit menggunakan ambulans dari lokasi kejadian.(Foto: Polsek Mlandingan for TIMES Indonesia)
Polisi bersama warga mengevakuasi korban ke rumah sakit menggunakan ambulans dari lokasi kejadian.(Foto: Polsek Mlandingan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Setelah mengalami luka parah di bagian kepala dan leher, Jatim (40) warga Dusun Pengabetan Barat, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, akhirnya meninggal dunia. Korban pembacokan itu meninggal dunia setelah menjalani masa kritis selama tiga hari di rumah sakit setempat. 

Jatim, ditemukan warga sedang tergeletak bersimbah darah pada Jumat (26/5/2023) pagi, memantik perhatian warga setempat dan jadi heboh. Warga yang mengetahui itu langsung mendatangi lokasi kejadian.

Advertisement

Dafir, seorang warga setempat mengatakan, korban ditemukan dengan kondisi luka memanjang di kepala serta kondisi leher patah."Langsung kita laporkan ke Polsek terdekat habis penemuan tubuh yang luka parah itu," ujar Dafir. 

Kapolsek Mlandingan, AKP Hasan Bisri mengungkapkan, usai terima laporan dari warga, petugas piket segera berangkat menuju lokasi untuk mengamankan. Sesampainya di lokasi, diketahui korban bersimbah darah masih hidup kendati tidak sadarkan diri. 

"Korban masih hidup waktu itu, langsung kita larikan ke Puskesmas setempat. Sekitar pukul 10.00 WIB, belum ada perkembangan, akhirnya kita rujuk ke RSAR untuk penanganan lebih lanjut," ungkapnya, Minggu (28/5/2023). 

Ditanya tentang dugaan sementara perkara penemuan pria bersimbah darah tersebut, Kapolsek Mlandingan menjelaskan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan dan sedang lakukan penyelidikan lebih lanjut. 

"Kita belum bisa praduga karena waktu kejadian tidak ada saksi mata dan korban ditemukan dalam kondisi sudah tergeletak bersimbah darah. Indikasi hanya luka di bagian kepala saja untuk saat ini sembari menunggu pulihnya korban yang sedang koma di RSAR saat ini," pungkasnya. 

Usai peroleh keterangan dari Kapolsek Mlandingan, sejumlah wartawan lokal Situbondo mendatangi RSAR untuk peroleh informasi lebih lanjut. Ketika ditemui, korban masih dalam keadaan lemah dengan kepala diperban penuh akibat luka memanjang di bagian tersebut. 

Susila Wati, perempuan yang mengaku keponakan korban menjelaskan, juga belum mengetahui secara pasti penyebab Jatim ditemukan bersimbah luka di pinggir jalan. 

“Kami belum ada yang tahu penyebabnya. Yang pasti ada luka memanjang di bagian kepala atas. Entah ini karena jatuh, atau dibacok orang, saya juga kurang paham,” tegas Wati.

Ketika ditemui wartawan, dia hanya bercerita curhatan Jatim sebelum ada insiden misterius tersebut. Wati menuruturkan, Jatim sempat membicarakan temannya yang berbisnis melon dan dapat hasil besar, kebetulan jatim menjadi kulinya. Namun dia hanya bekerja dan bayarannya ditahan.

“Jatim sering cerita kerja melon tapi tidak dibayar. Tapi, siapa nama teman yang di maksud saya tidak tahu. Ya saya hanya bilang sama jatim yang sabar,” cerita Wati, Minggu (28/5/2023). 

Beberapa jam berselang, atau tepatnya pukul 18.00 WIB, korban Jatim yang ditemukan tergeletak bersimbah darah dikabarkan meninggal dunia usai kritis selama tiga hari di RSAR Situbondo. 

Hingga kini, kasus pembacokan tersebut sedang di investigasi lebih lanjut oleh Polres Situbondo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Muhammad Iqbal
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES