MasyaAllah! Balita Positif Narkoba di Samarinda: Begini Kronologi Lengkapnya

TIMESINDONESIA, SAMARINDA – Balita berusia 3 tahun berinisial N di Samarinda dinyatakan positif narkoba. Diduga bermula dari meminum air yang diberikan oleh tetangganya. Kejadian mengejutkan ini terjadi ketika korban bersama ibunya berkunjung ke rumah tetangga, dan sang anak meminta minum.
Disarikan dari Youtube Kompas TV, Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Diah, mengungkapkan, ibu korban mengunjungi rumah tetangga dengan tujuan untuk mencabutkan uban di rambutnya. Selama di sana, N merasa haus dan meminta minum.
Advertisement
Gejala Awal dan Konfrontasi
Keadaan berubah malam itu. Saat itu N tiba-tiba sulit tidur dan hiperaktif. Ia juga mengalami keringat dingin dan bertingkah aneh. "Dia suka mengambil barang-barang di sekitarnya seperti bersih-bersih dan sebagainya," kata Diah.
Setelah konfrontasi dengan tetangga yang memberikan air tersebut, ibu N mengetahui bahwa air yang diberikan berasal dari warung tempat mereka sama-sama bekerja. Namun, setelah verifikasi dengan pemilik warung, air tersebut ternyata tidak dijual di warung tersebut.
Proses Pemeriksaan dan Pengujian
Merasa khawatir dengan kondisi anaknya, ibu korban membawa N ke rumah sakit di Samarinda untuk diperiksa. N pun dilakukan tes urine.
Alangkah terkejutnya petugas di sana ketika N dinyatakan positif narkoba. Sang ibu juga merasa kaget.
Laporan Kejadian dan Tindak Lanjut
Tim TRC PPA Kalimantan Timur mendampingi ibu korban melaporkan kejadian ini ke Polres Samarinda. Setelah beberapa upaya dan keterlibatan aktif dari tim TRC PPA, laporan resmi akhirnya dibuat dan diserahkan ke Polres Samarinda.
Proses Hukum
Satuan Reskoba Polres Samarinda telah melakukan penjemputan terhadap terduga pelaku dan saat ini dalam proses pengambilan keterangan. Proses hukum akan berlanjut guna mendapatkan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Dukungan Psikologis
Kejadian ini telah menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran di tengah masyarakat Samarinda. Banyak orang tua yang kini lebih berhati-hati dalam memperhatikan apa yang dikonsumsi anak-anak mereka. Selain itu, komunitas dan organisasi lokal mulai mengadakan seminar dan sesi edukasi mengenai bahaya narkoba dan pencegahannya.
Sementara itu, TRC PPA Kalimantan Timur juga telah berkoordinasi dengan psikolog dan konselor anak untuk memberikan dukungan kepada N dan ibunya. Mereka akan mendapatkan konseling dan bimbingan guna mengatasi trauma dan dampak psikologis akibat peristiwa ini.
Upaya Pencegahan dan Edukasi
Kejadian ini juga telah memicu kebutuhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan pentingnya supervisi orang tua terhadap anak-anak mereka. Pemerintah daerah serta berbagai LSM dan organisasi masyarakat sedang berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi lebih lanjut tentang penyalahgunaan narkoba dan upaya pencegahannya.
TRC PPA Kalimantan Timur juga berkomitmen untuk meningkatkan upaya pencegahan dan perlindungan anak dari penyalahgunaan narkoba. Tim ini akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengadakan program dan kegiatan yang bertujuan melindungi dan memberdayakan anak-anak dan perempuan di Kalimantan Timur.
Kasus balita N adalah peringatan keras bagi kita semua tentang betapa rentannya anak-anak terhadap penyalahgunaan narkoba. Melalui upaya bersama, kita harus berupaya keras untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan dan memberikan lingkungan yang aman dan sehat untuk generasi penerus bangsa. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Rifky Rezfany |