Pekerja Pabrik Gula Kebonagung Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Kerja

TIMESINDONESIA, MALANG – Seorang pekerja Pabrik Gula (PG) Kebonagung dengan inisial MF, seorang teknisi listrik, dilaporkan tewas setelah terjatuh ke mesin penggilingan pada Senin (5/6/2023) lalu. Korban, MF (25), merupakan warga Jalan Langsep, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Dia bekerja sebagai tenaga kerja kontrak di Pabrik Gula Kebonagung.
Menurut Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro, korban diduga terpeleset dan terjatuh ke penggilingan tebu saat sedang membenahi listrik. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka berat di dada dan kaki kirinya. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Wava Husada, Kepanjen.
Advertisement
"Pada Selasa (6/6/2023) pagi, korban meninggal dunia di rumah sakit," ungkap Iptu Wahyu saat diwawancarai pada Selasa (13/6/2023).
Satreskrim Polres Malang sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap apakah ada kelalaian atau pelanggaran kerja yang terjadi dalam peristiwa tersebut. Hingga saat ini, telah diperiksa 5 orang saksi dari pihak PG Kebonagung, dan penyelidikan masih berlanjut.
Wahyu menjelaskan bahwa pihak kepolisian baru mengetahui tentang kecelakaan kerja tersebut pada Selasa (6/6/2023), satu hari setelah kejadian, karena tidak ada laporan resmi dari pihak PG Kebonagung.
"Kejadian ini terjadi pada Senin (5/6/2023), tetapi kami baru mengetahuinya keesokan harinya karena tidak ada laporan," tutur Wahyu.
"Benar, saat akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kami tidak diizinkan. Izin olah TKP baru diberikan pada Kamis (8/6/2023), dan kami memeriksa para saksi pada Jumat (9/6/2023)," tambahnya.
Wahyu juga menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan RS Wava Husada, Kepanjen, untuk memperoleh hasil Visum Et Repertum (VER) terkait kematian korban.
"Kami sudah berkoordinasi dengan RS Wava Husada untuk mendapatkan hasil VER terkait kematian korban," ungkapnya.
Data Polres Malang mencatat kecelakaan kerja di PG Kebonagung Pakisaji, Kabupaten Malang, pernah terjadi sebelumnya. Pada 2013, empat pekerja asal Kediri ditemukan tewas akibat tenggelam di tungku besar pemasak gula. Pada tahun 2017, seorang pekerja juga mengalami nasib tragis setelah tali baja yang digunakan untuk mengangkat spare part mesin penggiling tiba-tiba putus.
Sementara itu, Su'ud Ribudi, ayah korban, menyatakan bahwa ia telah menerima kejadian ini sebagai takdir dari Allah SWT dan tidak akan melakukan tuntutan apapun. Ia mengungkapkan bahwa pihak manajemen Kebonagung telah memberikan dukungan dan belasungkawa atas peristiwa yang menimpa keluarganya.
"Ini adalah takdir dari Gusti Allah SWT, semoga anak saya tenang di alam Barzakh," ungkap Su'ud Ribudi kepada wartawan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Sholihin Nur |