Hukum dan Kriminal

10 Fakta Lengkap Mahasiswa Unitri Malang Dikeroyok hingga Tewas

Rabu, 28 Juni 2023 - 11:37 | 67.75k
Lokasi pengeroyokan berujung tewasnya satu mahasiswa Unitri Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Lokasi pengeroyokan berujung tewasnya satu mahasiswa Unitri Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGMahasiswa Unitri (Universitas Tribhuana Tunggadewi) Malang tewas usai dikeroyok di area kafe, wilayah Desa Tegaldondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Minggu (25/6/2023) lalu.

Peristiwa tersebut hingga menimbulkan kekacauan yang berujung tawuran dari kelompok tak dikenal guna mencari pelaku pembunuhan.

Advertisement

Sampai saat ini, pihak kepolisian dari Polres Malang dibantu oleh Polresta Malang Kota tengah mengejar para pelaku tersebut.

Tim TIMES Indonesia merangkum sejumlah fakta-fakta baru dari peristiwa tewasnya mahasiswa Unitri, berikut informasi selengkapnya:

1. Bermula dari undangan perayaan kelulusan kakak tingkat korban

Korban bernama Krisnael Murri asal Sumba Daya Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) memenuhi undangan perayaan kelulusan salah satu kakak tingkatnya.

Perayaan tersebut digelar di sebuah kafe belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bentrokan berujung tewasnya korban.

"Ada acara di kafe belakang UMM, acara ini dilaksanakan kelompok mahasiswa salah satu kampus swasta di Malang. Pesta ini untuk merayakan kelulusan kakak tingkat. Korban dan terduga pelaku ada di acara yang sama," ujar Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.

2. Tersaji minuman keras (miras) dalam perayaan kelulusan kakak tingkat korban

Diketahui, dalam perayaan kelulusan tersebut tersaji juga miras yang diduga menjadi pemicu timbulnya bentrokan berujung tewasnya satu mahasiswa Unitri.

"Ada berbagai macam miras tersaji di kafe itu. Ini diduga jadi penyebabnya," kata Taufik.

3. Pengeroyokan hingga tewas disebabkan korban pamit meninggalkan acara perayaan kelulusan

Taufik menceritakan, bentrokan yang menyebabkan korban tewas tersebut ditengarai karena korban berpamitan di tengah-tengah acara perayaan yang masih berlangsung.

Saat itu, korban memutuskan untuk berpamitan pulang terlebih dahulu di tengah-tengah acara pesta. Hal ini diduga membuat sejumlah orang dan terduga pelaku dalam acara tersebut tersinggung hingga akhirnya emosi.

"Kemudian korban meninggalkan acara, tapi seperti ada orang yang tidak suka. Sehingga, diteriaki dan dikeroyok. Lalu ditinggalkan tergeletak begitu saja," ungkap Taufik.

Beberapa saat setelah ditinggal, korban pun ditemukan tewas oleh warga sekitar. Kemudian, warga pun melaporkan kejadian ke Polsek dan korban dievakuasi ke RSSA Malang.

"Saat anggota mendapat informasi, langsung datang ke TKP dan melihat korban sudah tergeletak," ucapnya.

4. Kafe rusak dan sepeda motor terbakar saat bentrokan terjadi

Taufik membenarkan, akibat bentrokan yang terjadi hingga berujung tewasnya satu mahasiswa, bangunan kafe dan kendaraan sepeda motor pun menjadi sasaran amukan.

"Kendaraan seperti sepeda motor hingga mobil dirusak. Yang dirusak kendaraan milik warga, termasuk mobil tersebut juga bukan milik mahasiswa, tapi milik orang Turen," tuturnya.

5. Tewasnya mahasiswa Unitri memicu keributan di wilayah Tlogomas Kota Malang

Wilayah Tlogomas, Kota Malang sempat mencekam sehari setelah mahasiswa Unitri ditemukan tewas di salah satu kafe di belakang UMM.

Hal itu diduga dipicu oleh adanya sekelompok orang yang tak terima dan ingin mencari para pelaku pengeroyokan tersebut.

Tersebar sejumlah video yang memperlihatkan sekelompok orang menyusuri jalanan Tlogomas hingga rumah kos diduga tempat tinggal para pelaku.

Mereka datang dijalanan hingga masuk ke gang-gang warga sembari membawa senjata tumpul seperti kayu ataupun senjata tajam seperti parang.

Hal ini membuat warga sekitar maupun pengendara pun ketakutan.

Salah satu rumah kos yang didatangi, yakni berada di Jalan Baiduri, Tlogomas, Kota Malang. Pemilik kos bernama Erlina membenarkan bahwa rumah kosnya didatangi sekelompok orang tak dikenal.

"Pintu pagar ini tidak saya kunci, karena ada anak kos yang jualan bensin. Saat itu mereka (sekelompok orang tak dikenal) tiba-tiba masuk pagar dibuka lebar-lebar, ketika sudah masuk semua, pagar kembali ditutup," cerita Erlina.

Keadaan pun semakin mencekam saat puluhan orang tersebut berteriak mencari penghuni kos. Sembari teriak, mereka menggedor-gedor pintu rumah Erlina dan kamar kos.

"Ada satu anak temannya penghuni kos itu diseret keluar sama mereka. Dipukuli sama dibawa keluar gak tahu ke mana. Motor-motor anak kos itu juga dirusak, tapi gak parah," imbuhnya.

6. Polisi siaga mencegah aksi sweeping dan balas dendam

Pihak kepolisian pun akhirnya turun tangan untuk mencegah aksi sweeping yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal yang diduga ingin melakukan balas dendam.

Pihak Polresta Malang Kota bersama jajaran Polres Malang mengerahkan sekitar 60 Brimob untuk berjaga di dua lokasi, yakni kawasan kafe di Tegalgondo, Kabupaten Malang dan di wilayah Tlogomas.

Pihak kepolisian pun akhirnya berhasil mengangkut sekitar 150 orang yang melakukan sweeping dan meresahkan warga sekitar.

"Mereka (kelompok tak dikenal) mencoba sweeping mencari anak-anak yang pelaku itu. Tapi, sudah dibubarkan dan kita lokalisir ke Gotong Royong ke rumah duka jenazah," ujar Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.

Tak hanya berhenti disitu saja, pihak kepolisian juga telah menjadwalkan patroli malam untuk mencegah aksi balas dendam lanjutan.

"Kita patroli tengah malam di beberapa tempat. Seperti kampus, asrama, kos-kosan dan lainnya. Kita juga ada gabungan dari Kodim dan Satpol PP," jelasnya.

7. Lebih dari 20 saksi sudah diperiksa kepolisian

Setidaknya 20 saksi lebih termasuk saksi kunci di lokasi kejadian telah diperiksa oleh pihak Polres Malang.

"Informasi terakhir saksi yang sudah diperiksa lebih dari 20 orang," kata Kasi Humas Polres Malang, Iptu Achmad Taufik.

Ia juga membenarkan bahwa ada saksi kunci dan saksi lokasi yang berhasil diperiksa oleh pihak kepolisian.

"Saksi diantaranya ada dari kelompok panitia pesta kelulusan yang digelar di sebuah kafe. Ada juga saksi dari kakak kelas korban," ucapnya.

8. 4 tersangka pembunuh mahasiswa Unitri telah teridentifikasi

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengungkapkan, ada empat tersangka yang sudah berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Saat ini, pihaknya tengah membantu Polres Malang untuk mencari keberadaan para pelaku tersebut.

"Kami membantu untuk melakukan pencarian terhadap empat orang tersangka yang sudah teridentifikasi," tegasnya pria yang akrab disapa Buher.

9. Kampus Unitri Malang siap membantu mencari pelaku pengeroyokan mahasiswa hiingga Tltewas

Pihak Unitri angkat suara pasca persitiwa tewasnya satu mahasiswanya yang diduga juga dilakukan oleh sekelompok orang yang berasal dari kampus yang sama.

Meski masih dugaan, pihak Unitri akan mencari tahu informasi soal keterkaitan mahasiswa lainnya dalam peristiwa tersebut.

Pihaknya juga akan kooperatif membantu kepolisian untuk mencari pelaku sesegera mungkin.

"Kami berusaha mencari informasi terkait itu, apa ada keterlibatan dari mahasiswa Unitri atau tidak," kata Rektor Unitri, Eko Handayanto.

"Kami harap juga pihak berwajib segara mengetahui dan menemukan pelakunya," sambungnya.

Jika ditemukan bukti keterlibatan sejumlah mahasiswa lainnya, Eko memastikan bakal memberi sanksi tegas.

"Pasti, jika ada yang terlibat dan terbukti akan kami beri sanksi. Tetapi, ini kan belum tahu apakah mahasiswa kami atau bukan," tegasnya.

10. KBITB Malang Raya melayangkan permohonan maaf dan siap berkordinasi dengan polisi membantu mencari pelaku

Keluarga Besar Indonesia Timur Bersatu (KBITB) Malang Raya memasifkan koordinasi bersama pihak kepolisian. Hal ini diungkapkan Ketua KBITB Malang Raya Esau Moses Christian.

"Kami sudah bertemu dengan kepolisian. Kepolisian saat ini sudah melakukan penyisiran dan melakukan pencarian terhadap terduga pelaku," ungkapnya.

Moses juga mengimbau kepada seluruh masyarakat asal Indonesia Timur di Malang Raya untuk bisa menjaga kondisi dan situasi aman serta kondusif.

"Kami imbau seluruh anggota agar tetap menjaga situasi Malang Raya uang kondusif. Pesan kita ke mereka supaya jangan sampai ada lagi sweeping ataupun mobilisasi massa," harapnya.

Sementara, Tim Kuasa Hukum KBITB Taruna Satria membenarkan adanya informasi bahwa sudah ada empat terduga pelaku yang sedang dalam pengejaran.

"Kita sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian. Saat ini yang diduga pelaku sejumlah empat orang dan telah dalam proses pengejaran oleh tim gabungan yang terdiri dari Anggota Polda Jatim, Polres Malang dan Polresta Malang Kota," jelasnya.

Ia juga mengaku telah melakukan komunikasi dengan masyarakat dan melakukan pendekatan serta meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi.

"Tim kami sudah bertemu dengan masyarakat, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini di lingkungan masyarakat," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES