Hukum dan Kriminal

Wanita di Malang Diduga Tipu Ratusan Orang Berkedok Investasi Pompa ASI

Rabu, 12 Juli 2023 - 13:12 | 38.21k
Ilustrasi - Penipuan. (FOTO: istimewa)
Ilustrasi - Penipuan. (FOTO: istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Wanita berinisial VA (29) asal Kota Malang diduga lakukan penipuan berkedok investasi alat pompa ASI. Korban aksi ini diperkirakan mencapai 100 orang lebih dengan total kerugian mencapai Rp11 miliar.

Salah satu korban bernama Timothy Arie mengatakan, awalnya VA ini menawarkan para korbannya untuk berinvestasi dengan memberikan berbagai bukti yang kuat guna membangun kepercayaan bagi para korban.

Advertisement

VA menawarkan para korban untuk berinvestasi kepadanya untuk membuat produk pompa ASI yang diketahui alat-alatnya akan didatangkan dari distributor utama di luar negeri dengan iming-iming keuntungan yang cukup besar.

"Dia menawarkan ada proposal juga terkait pengembangan itu dan bagaimana omset kedepan sampai mendatangkan barang dari luar negeri dan akan membuat pabrik di Indonesia," ujar Arie, Rabu (12/7/2023).

Ternyata, kata Arie, semua itu hanya angan-angan saja. Ia yang baru bergabung atau berinvestasi sebesar Rp384 juta pada Maret 2023 lalu, sampai saat ini tidak pernah menerima kejelasan soal progres investasinya dan tak ada uang yang kembali sepeser pun.

"Jadi dia itu cuma menggalang dana sebesar besarnya, tapi gak jalan. Saya juga bingung aliran dana yang sangat besar ini kemana. Buat beli barang juga tidak jelas," ungkapnya.

Selama ia bergabung, awalnya tidak tahu jika VA sudah memiliki permasalahan dengan para investor yang lainnya.

Ternyata, VA ini sudah bergerak sejak tahun 2022 lalu yang dimana saat itu hanya bermain gali lubang tutup lubang saja.

"Semakin lama semakin tidak terkontrol. Dia sekedar gali lubang tutup lubang, tapi kok sebesar ini," katanya.

Selama ini, VA tiba-tiba menghilang begitu saja. Tidak bisa dihubungi dan tidak bisa ditemui sama sekali.

"Saat korban-korban ini bersatu buat grup, dia tiba-tiba muncul dan memberikan penjelasan yang berkelit. Dia minta waktu 3 bulan mulai Maret dan mencoba melaksanakan pembayaran. Tapi setelah tahap pertama yang tidak semuanya di transfer dan nilainya gak sesuai, dia menghilang," jelasnya.

"Dia gak bisa dihubungi, tidak bisa ditemui, di telpon juga gak diangkat. Tapi nomer HP-nya aktif, wa juga aktif. Dia pindah-pindag kos untuk menghindari kita semua yang datang ke rumah dan tokonya," sambungnya.

Sampai saat ini, para korban masih menyiapkan sejumlah langkah untuk menempuh jalur hukum. Hal ini dilakukan, karena mereka menilai kasus ini sudah meresahkan masyarakat luas dengan korban yang cukup banyak.

"Orang ini kemungkinan selama menghilang seperti punya strategi menghadapi kita. Ada yang sudah buat laporan beberapa, tapi kami akan menjadi satu dengan perwakilan untuk membuat laporan resmi," ucapnya.

Selanjutnya, korban lain berinisial FS mengaku sudah membuat laporan di Polsek Kedungkandang sejak April 2023 lalu. Ia yang merugi Rp250 juta tersebut, meneruskan laporannya pada Juni 2023 lalu ke Polresta Malang Kota, karena tidak ada itikad baik dari pelaku sejauh ini.

"Juli ini, kami (investor) melakukan hal serupa (laporan) ke Polda Jatim," tegasnya.

Terpisah, Kapolsek Kedungkandang Agus Siswo Hariyadi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima aduan terkait dugaan penipuan berkedok investasi alat pompa ASI.

Kini, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut atas laporan tersebut.

"Masih kami lakukan lidik soal aduan itu. Kami juga sempat ke rumah terlapor (VA), tapi belum bertemu dengan yang bersangkutan," katanya.

Upaya pemanggilan terhadap VA ternyata juga sudah dilayangkan sebanyak dua kali untuk dimintai keterangan, namun yang bersangkutan mangkir dari seluruh panggilan.

"Apabila memang tidak hadir lagi, kami akan melakukan langkah selanjutnya. Bisa menaikkan status perkara atau menjemput yang bersangkutan," tegasnya.

Namun, Agus juga menyampaikan jika petugas berhasil menemukan VA, maka rencananya akan dilakukan mediasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Akan kami mediasi terlebih dahulu," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES