Hukum dan Kriminal

Lagi! Nasabah BRI di Malang Jadi Korban Phising, Saldo Ratusan Juta Lenyap Usai Klik Pesan WA

Jumat, 14 Juli 2023 - 16:30 | 45.27k
Ilustrasi hacker. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi hacker. (Foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Nasib sial lagi-lagi menimpa nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di wilayah Kota Malang. Kali ini, korban bernama Irwan Gema asal Kecamatan Klojen, Kota Malang harus kehilangan saldo ratusan juta usai mengklik link yang ia terima melalui pesan WhatsApp (WA).

Dari pengakuan pria berusia 67 tahun ini, dirinya kehilangan uang tabungan senilai Rp549,9 juta setelah mengklik link aplikasi berkedok PDF yang dikirim melalui WA.

Advertisement

Kejadian tersebut ia alami pada Minggu (11/6/2023) lalu. Mulanya, ia mendapat sebuah kiriman file dari nomor WA yang tak dikenal.

Dari pesan WA tersebut juga tertulis format dot pdf. Namun, saat itu tidak ia perhatikan bahwa file tersebut dalam bentuk aplikasi (apk).

"Kemudian, saya buka file itu dan langsung terinstal di HP saya. Lalu tiba-tiba muncul pesan SMS untuk mencoba masuk ke akun internet banking saya di akun BRI di aplikasi BRImo," ujar Irwan, Jumat (14/3/2023).

Irwan mengungkapkan bahwa dirinya memiliki beberapa akun bank. Namun, saat kejadian itu hanya BRI yang berhasil di ambil alih oleh pelaku.

Aplikasi yang terpasang itu, diduga merupakan jalan bagi pelaku untuk mendapatkan informasi dari HP korban.

Kemudian, pelaku melakukan upaya untuk mengganti kata sandi aplikasi internet banking korban melalui safety mode BRImo. Hanya butuh waktu beberapa saat saja, rekening korban dibobol dan terjadi dua kali transaksi yang terekam.

"Transaksi pertama ke sesama rekening BRI atas nama Iwan sebesar Rp500 juta. Kemudian ada transaksi lagi senilai Rp49,9 juta ke rekening BNI atas nama Rachmah Fauziah. Padahal saya tidak melakukan transaksi sama sekali," ungkapnya.

Saat itu, HP milik korban saat diretas tak bisa dioperasikan alias blank. Setelah tahu ada transaksi dan akun BRImo-nya diretas, Irwan pun langsung menuju Kantor BRI Sutoyo, Senin (12/6/2023) untuk memproses.

"Saya dibantu melihat mutasi rekening. Lalu terlihat dua kali transfer di rekening BRI saya. Akhirnya saya membuat pengaduan dan akan diproses selama 14 hari kerja," katanya.

Namun, Irwan mengaku kecewa dengan tanggapan dari pihak bank BRI. Sebab, ia dianggap menjadi korban fraud alias penipuan.

Pihak bank juga menyebut bahwa kejadian yang dialami oleh korban diluar kendali bank, karena pelaku yang melakukan pembobolan sistem dari aplikasi yang dipasangkan.

"Saya kecewa, karena pihak bank tidak bisa membantu. Mungkin kesannya seperti melimpahkan kepada nasabah yang sedang mengalami musibah," tuturnya.

Terpisah, Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis menyebut bahwa pihaknya belum mengetahui detail laporan dari korban aplikasi phising tersebut.

"Posisinya ini masih dalam pendalaman. Kami juga belum mengetahui detail laporannya," katanya.

Akan tetapi yang jelas, lanjut Wasis, ini merupakan modus yang harus diperhatikan bersama, karena kerap kali mengecoh.

"Apabila sulit membedakan format file itu berbentuk aplikasi atau bukan, lebih baik abaikan saja untuk sementara waktu. Bila bentuknya memang aplikasi, langsung hapus dari pesan dan blokir kontak orang asing tersebut," tandasnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES