Kronologi Terbaru Versi Korban Soal Perkelahian Berdarah Antar Siswa MI di Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Polisi telah memintai keterangan terhadap korban perkelahian antar siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Melalui keterangannya, korban pun menceritakan kronologi perkelahiannya dengan pelaku berinisial H yang masih duduk di kelas 6 SD dan merupakan kakak kelas korban yang masih duduk di kelas 4 SD.
"Kemarin dari keterangan korban itu, pelaku anak ini bersama dengan beberapa temannya. Tapi dia (korban) tidak bisa menyebut identitas temannya, dia hanya menyebut satu orang saja," ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Malang, Aiptu Erlehana Sabtu (4/11/2023).
Advertisement
Berdasarkan pengakuan korban, peristiwa ini terjadi saat jam pulang sekolah. Saat itu, pelaku anak sedang bermain bersama beberapa temannya di dekat tong sampah sekolah.
Lalu, korban pun menegur pelaku yang mengakibatkan pelaku tak terima atas teguran korban.
"Korban ini mungkin mengingatkan, awas itu kalau kena tong sampah itu najis. Ini menurut versi korban ya," ungkapnya.
Mendapat peringatan dari korban, pelaku anak ini tak terima. Teman pelaku anak ini kemudian menghampiri korban dan menendang korban, namun tendangan tersebut tidak mengenai korban, karena korban menghindar.
"Tapi korban membalas memukul teman pelaku. Karena merasa dia dipukul, dia menghampiri pelaku, kemudian bersama pelaku masuk ke pondok. Gak lama, hitungan detik gak sampai menit, pelaku dan temannya berlari menuju korban, kemudian menemui korban," jelasnya.
Saat itulah, salah satu teman pelaku anak lainnya tiba-tiba memegangi tangan korban. Namun, pegangan tangan itu terlepas, karena korban memberontak.
"Karena dia lepas, inilah pelaku anak langsung menghampiri membawa benda. Korban gak tahu itu benda apa, karena tidak terlihat. Mungkin benda itu kecil langsung diarahkan ke muka korban," tuturnya.
Akibat benda tersebut, korban pun mengalami luka sayatan di pipi. Kemudian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk mendapatkan perawatan.
Selanjutnya, mengetahui peristiwa tersebut ayah korban pun langsung melapor ke pihak kepolisian.
Sebenarnya, kata Leha, cerita soal perkelahian saat berada di masjid sekolah merupakan rentetan peristiwa hingga terjadinya perkelahian yang mengakibatkan korban mengalami luka sayatan.
"Itu sebenarnya rangkaian. Dorong-dorongan itu kejadian sebelumnya tadi. Korban juga menghindar jadi tidak kena pukul dan korban sempat memukul kena teman pelaku," tandasnya.
Seperti berita sebelumnya, seorang siswa MI di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang berinisial R (10) mengalami luka sayat di bagian pipi usai berkelahi dengan teman sekolahnya, Selasa (31/10/2023) lalu pukul 13.00 WIB.
Saat itu, korban R diduga dianiaya oleh kakak kelasnya, H hingga menyebabkan korban mengalami luka sayat dibagian pipi. Akhirnya, korban pun dilarikan ke rumah sakit dan ayah korban melapor ke pihak kepolisian.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Imadudin Muhammad |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |