Hukum dan Kriminal

Berisiko Bahaya, Pemasang Jebakan Tikus Beraliran Listrik Bisa Terkena Pidana

Selasa, 14 Mei 2024 - 22:42 | 21.11k
Petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa saat mendatangi petani di areal persawahan Losari, Kecamatan Singosari, memberi imbauan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik yang berisiko membahayakan orang lain. (Foto: Humas Polres Malang)
Petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa saat mendatangi petani di areal persawahan Losari, Kecamatan Singosari, memberi imbauan penggunaan jebakan tikus beraliran listrik yang berisiko membahayakan orang lain. (Foto: Humas Polres Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Polres Malang mengimbau masyarakat, khususnya para petani, agar tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik di area persawahan. Imbauan ini mengingat tingginya risiko yang bisa ditimbulkan, baik bagi pemasang jebakan maupun orang lain yang beraktivitas di sekitar sawah.

Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, dalam keterangannya menegaskan, penggunaan jebakan tikus beraliran listrik sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa. 

Advertisement

“Jebakan listrik tidak hanya membahayakan hewan, tetapi juga manusia. Jika ada orang yang tidak sengaja menyentuh jebakan tersebut, risikonya bisa fatal," kata Iptu Taufik di Polres Malang, Selasa (14/5/2024).

Terkait hal ini, lanjutnya, Polres Malang telah mengambil langkah proaktif dengan melakukan sosialisasi langsung ke lapangan.

"Bhabinkamtibmas pada masing-masing Polsek mendatangi area persawahan, dan memberikan penjelasan kepada para petani tentang bahaya penggunaan jebakan tikus beraliran listrik," tandasnya. 

Dikatakan Iptu Taufik, sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran petani akan bahaya dan konsekuensi hukum yang mungkin timbul.

"Selain berbahaya, penggunaan jebakan listrik di sawah bisa mengakibatkan pelanggaran hukum. Jika sampai ada orang yang meninggal atau terluka akibat jebakan tersebut, pemasang jebakan bisa dikenai pidana," jelasnya.

Ditegaskan, keselamatan di area persawahan merupakan tanggung jawab bersama. Dan, setiap tindakan yang diambil untuk melindungi tanaman harus mempertimbangkan keselamatan semua pihak. 

Oleh karena itu, petani diimbau untuk mencari alternatif lain yang lebih aman dalam mengendalikan hama tikus.

"Kami berharap para petani dapat bekerja sama dan beralih ke metode yang lebih aman, seperti menggunakan jebakan tikus konvensional atau bahan kimia yang direkomendasikan oleh pihak dinas pertanian," pungkasnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES