Video Viral ASN Pemkab Jombang, Direktur ARHA Institute: Harus Disanksi Tegas

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Rekaman CCTV yang memperlihatkan dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Jombang sedang bermesraan menjadi viral di media sosial. Video viral tersebut menuai berbagai reaksi dari publik, khususnya warga Jombang yang merasa tindakan tersebut mencoreng citra ASN sebagai abdi negara.
Dalam rekaman yang berdurasi 2 dan 4 menit itu, terlihat jelas dua oknum ASN yang diduga dilakukan oleh Kepala dan Sekretaris yang bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jombang (Disdikbud Jombang), sedang melakukan tindakan yang tidak pantas di lingkungan kerja.
Advertisement
Video tersebut awalnya diunggah oleh akun Facebook dengan inisial S. Kini video tersebut telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram, menimbulkan perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Menanggapi viralnya video ini, Direktur ARHA Institute, sebuah lembaga riset yang fokus pada pendidikan, M. Najihul Huda turut angkat bicara. Ia menyatakan bahwa perilaku dua oknum ASN tersebut sangat tidak etis dan harus ditindaklanjuti dengan tegas oleh pihak berwenang.
“Perilaku ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang ASN yang seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat. Mereka yang terbukti melakukan pelanggaran etika dan disiplin harus diberikan sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku,” katanya, Rabu (21/8/2024).
Menurut mahasiswa S3 Uinsa Surabaya tersebut kasus ini mencoreng citra ASN di mata publik dan berpotensi mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap aparatur pemerintah. Oleh karena itu, ia mendesak instansi terkait untuk segera mengambil langkah disipliner guna memberikan contoh bahwa tindakan tidak terpuji seperti ini tidak akan ditoleransi.
“Ini bukan hanya masalah individu, tetapi juga menyangkut kredibilitas instansi pemerintah tempat mereka bekerja. Jangan sampai tindakan ini dibiarkan tanpa ada konsekuensi yang jelas. Sanksi yang tegas juga akan menjadi pelajaran bagi ASN lainnya untuk menjaga integritas dan etika dalam bekerja,” tambahnya.
Lelaki yang akrab disapa Cak Huda melihat bahwa kasus ini kembali menyoroti pentingnya penerapan disiplin dan etika di lingkungan kerja, terutama bagi ASN yang memiliki tanggung jawab besar dalam melayani masyarakat.
“Masyarakat Jombang kini menunggu tindak lanjut dari pihak berwenang terhadap kasus ini, dengan harapan keadilan dan transparansi tetap dijunjung tinggi,” ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |