Hukum dan Kriminal

Tempat Praktik Bidan di Malang Disatroni Maling, Pelaku Terekam CCTV

Jumat, 30 Agustus 2024 - 18:48 | 14.63k
Lokasi rumah sekaligus praktik bidan yang disatroni Maling. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Lokasi rumah sekaligus praktik bidan yang disatroni Maling. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Rumah sekaligus tempat praktik bidan milik Indriyati (60) di Jalan Simpang Flamboyan, Kelurahan Lowokwaru, Kota Malang, menjadi sasaran pencurian pada Kamis (29/8/2024). Pelaku berhasil membawa kabur uang hasil praktik bidan senilai Rp500 ribu, dan aksi kejahatannya terekam jelas oleh kamera CCTV yang terpasang di lokasi.

Kejadian pencurian ini mengejutkan keluarga Indriyati, yang juga merupakan seorang bidan. Menurut adik Indriyati, Nasihul Amin (42), pelaku berhasil mengambil uang yang disimpan di dalam laci meja ruang periksa. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli klip plastik bungkus obat.

Advertisement

"Kakak saya berniat mengambil uang hasil praktik sebesar Rp500 ribu dari laci meja. Namun, saat laci dibuka, uangnya sudah hilang," ungkap Nasihul pada Jumat (30/8/2024).

Kecurigaan muncul ketika Nasihul melihat laci meja ruang periksa dalam keadaan terbuka, padahal biasanya selalu tertutup setelah pemeriksaan pasien. Pengecekan lebih lanjut melalui rekaman CCTV mengungkapkan bagaimana pelaku beraksi.

Menurut rekaman CCTV, pelaku datang seorang diri menggunakan sepeda motor Honda Beat berwarna putih dengan nomor polisi S-4339-SD. Kejadian berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB saat kondisi pagar dan pintu tempat praktik dalam keadaan terbuka, sementara keluarga Indriyati sedang mempersiapkan diri untuk salat maghrib di masjid.

Dalam rekaman CCTV, terlihat pelaku memasuki rumah dan tempat praktik dengan hati-hati. Ia mengecek seluruh ruangan sebelum masuk ke ruang praktik untuk mengambil uang dari laci meja. Setelah mengamankan uang, pelaku tampak keluar rumah dan sempat berpapasan dengan anak Nasihul yang baru pulang sekolah.

"Pelaku sempat bersinggungan dengan anak saya yang baru pulang sekolah, tapi anak saya mengira pelaku adalah pasien," jelas Nasihul.

Nasihul menyatakan bahwa mereka belum melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. "Kami memutuskan untuk memviralkan kejadian ini di media sosial terlebih dahulu sambil menunggu itikad baik dari pelaku. Jika tidak ada itikad baik, kami akan melaporkan kejadian ini ke polisi," tandasnya.

Keberadaan rekaman CCTV menjadi bukti kuat dalam proses penyelidikan. Keluarga Indriyati berharap pelaku segera menunjukkan itikad baik atau pihak berwenang segera menangani kasus ini untuk memastikan keadilan. (d)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES