Hukum dan Kriminal

Dituduh Perusuh, Nggalla Hamapati Datangi Polres Sumba Timur Lapor Kasus Pengeroyokan

Kamis, 26 September 2024 - 14:15 | 106.53k
Korban Nggalla Hamapati didampingi keluarganya Pajaru Lombu usai melaporkan ke Polres Sumba Timur dalam kasus pengeroyokan.(FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)
Korban Nggalla Hamapati didampingi keluarganya Pajaru Lombu usai melaporkan ke Polres Sumba Timur dalam kasus pengeroyokan.(FOTO: Habibudin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Seorang warga di Kelurahan Lambanapu, Nggalla Hamapati dituduh sebagai perusuh hingga terjadi pengeroyokan oleh warga tak dikenal.

Atas peristiwa itu, Nggalla Hamapati seorang guru salah satu sekolah di Kecamatan Pandawai mendatangi Kantor Kepolisian Resort (Polres) Sumba Timur dengan didampingi keluarganya untuk melaporkan kasus pengeroyakan itu.

Advertisement

Peristiwa pengeroyokan terjadi pada selasa (24/9/2024) pukul 17.00 wita di Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Pada saat tim paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali (ULP) dan Yonathan Hani (YH) menuju lokasi sedangkan pada saat pulang itu kejadian yang berbeda karena korban tidak berada di Lambanapu lagi.

Nggalla Hamapati saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2024), menjelaskan ia bersama keluarga mendatangi Polres Sumba Timur untuk melaporkan atas kejadian yang menimpanya karena dituduh sebagai perusuh hingga dikeroyok dan dipukul.

“Jadi waktu kejadian itu saya berada di posko untuk melerai warga yang sedang bertikai ternyata saya jadi korban pengeroyokan dan dipukul karena dibilang saya dalangnya hingga saya divideokan dan viralkan. Padahal, saya tidak tahu apa-apa hanya mau melerai saja orang yang sedang bertikai,” ungkapnya.

Sementara, Pajaru Lombu, keluarga korban Nggala Hamapati, menyatakan dalam persoalan ini pihak keluarga sangat menyayangkan peristiwa ini. "Kami tidak terima saudara kami diperlakukan demikian, maka kami tentunya akan mendampingi beliau untuk menyampaikan laporan ke polisi dan menunggu proses selanjutnya," ujarnya.

“Kami sudah melakukan visum dokter dan sudah menyerahkan ke polisi untuk ditindaklanjuti,” ujar Pajaru yang juga dosen Hukum Unkriswina Sumba ini.

Pajaru menegaskan, pihaknya berharap mendapat keadilan sesuai dengan kebenaran yang terjadi sesuai fakta dan tidak dimanipulasi.

Ia menyebutkan, masyarakat diharapkan tidak menyudutkan lagi salah satu pihak sebelum mengetahui kronologi yang sebenarnya.

“Tentu itu yang kami harapkan biarkanlah proses hukum ini berjalan mari kita mengikuti pesta demokrasi dengan baik dan kita jangan membawa isu-isu negatif dan biarkan Sumba Timur terhindar dari isu-isu itu,” tandas Pajaru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES