Hukum dan Kriminal

Diduga Tertipu Arisan dan Investasi Bodong, Emak-emak di Kota Banjar Lapor Polisi

Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:02 | 50.26k
Kasat reskrim Polres Banjar. AKP Carsono saat memberikan keterangan terkait masuknya laporan korban arisan. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Kasat reskrim Polres Banjar. AKP Carsono saat memberikan keterangan terkait masuknya laporan korban arisan. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJAR – Korban arisan dan invesatasi bodong di Kota Banjar berduyun-duyun melaporkan KN (25), owner investasi yang diduga menggelapkan uang anggotanya ke Polres Banjar.

Salah satu korban, Aldi Kristian mengaku dirinya mendampingi orangtuanya yang tertipu KN. Ia menjabarkan bahwa orang tuanya  dijadwalkan mendapat pencairan akan tetapi terduga pelaku tidak bisa dihubungi dan sulit ditemui.

Advertisement

"Harusnya tanggal 7 sama 9 itu ada pencairan orang tua saya, dichat malah ceklis, di telpon juga tidak diangkat dan keluarganya pun angkat tangan tidak tahu," bebernya, Senin (15/10/2024).

Perempuan berinisial KN tersebut diduga telah melakukan penipuan dan penggelapan uang dari puluhan member dengan modus arisan serta investasi bodong.

Korban lainnya, Ita Irawati mengungkap dirinya sudah 7 bulan bergabung dalam arisan tersebut dengan jumlah kerugian mencapai Rp10 Juta.

"Saya ikut arisan uang per 20 hari Rp500 ribu, terus arisan uang juga ikut dua nama, ada juga arisan sepeda listrik masuk empat bulan, dan arisan handphone sudah masuk tiga bulan,"  jelasnya.

Sebelum melapor ke polisi, Ita mengaku sudah menunggu itikad baik KN dengan mencarinya ke rumahnya namun upaya tersebut sia-sia karen KN tidak pernah berhasil ditemui.

"Saya dateng ke rumahnya yang di Randegan ada kakak suaminya, tapi yang bersangkutan nggak ada. Sedangkan rumah itu sudah kosong ditinggalkan," cetusnya.

Kasat Reskrim AKP Carsono saat dimintai keterangan membenarkan adanya pelaporan dari para korban tersebut dan mengaku akan menindaklanjuti dengan melakukan pendalaman.

"Nanti kita dalami setelah mendapatkan beberapa alat bukti ya mengingat korban yang melaporkan juga sudah banyak," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES