Rahmat, Nahkoda Speedboat BELA 72 Klarifikasi Terkait Ledakan dan Kebakaran

TIMESINDONESIA, PULAU TALIABU – Rahmat, Nahkoda Speedboat BELA 72 yang mengalami ledakan dan kebakaran di dermaga Desa Bobong pada hari Sabtu, 12 Oktober lalu, akhirnya memberikan keterangan.
Dari hasil interogasi penyelidikan, pihak Reskrim Polri menemukan informasi yang berbeda dari apa yang diberitakan sebuah media nasional yang sudah beredar sebelumnya.
Advertisement
Rahmat mengklarifikasi mengenai berita yang menyebut keterangan dari salah seorang ABK speedboat bernama Budi soal detik-detik sebelum kejadian ledakan dan kebakaran.
Rahmat menyampaikan bahwa tidak ada Anak Buah Kapal (ABK) yang bernama Budi seperti berita yang diterbitkan media tersebut. Rahmat juga menegaskan bahwa dia beserta anak buahnya tidak pernah diwawancarai oleh jurnalis setelah terjadi peristiwa nahas tersebut.
"Di sini saya ingin menyampaikan klarifikasi terhadap berita dari media TEMPO. Jadi sumber berita atas nama Budi bukan ABK speedboat BELA 72," kata Rahmat.
Empat Jam Sebelum Ledakan Speedboat BELA 72
Rahmat bercerita. Setelah speedboat sampai di dermaga Desa Bobong, Pulau Taliabu, Sabtu 12 Oktober 2024, Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos, dan rombongan kampanye langsung turun ke dermaga dan disambut oleh warga setempat.
Kehadiran Benny Laos di Desa Bobong, merupakan agenda lanjutan dari kampanye Pilgub Malut 2024. Sebelum ke Desa Bobong, Benny Laos telah berkampanye di Desa Taliabu Utara dan sejumlah Desa di Kecamatan Lede.
Beberapa saat kemudian, dua orang tak dikenal datang meminta kaos kampanye Benny Laos. Saat turun ke speedboat, mereka duduk di bagian belakang. Karena kaos belum diberikan, mereka kemudian naik ke dermaga dan berjalan pergi.
Setelah empat jam melakukan kampanye blusukan, Benny Laos dan rombongan kembali ke speedboat. Saat kembali, kru speedboat masih dalam proses pengisian bahan bakar, tetapi Benny Laos dan tim langsung naik ke dalam speedboat.
Usai naik ke speedboat, Beni Laos meminta kru untuk menghidupkan mesin genset agar AC dinyalakan. Kru yang saat itu sedang melakukan pengisian BBM langsung menghidupkan mesin genset dan menyalakan AC.
"Setelah pak Benny Laos ke speedboat, beliau meminta kru untuk hidupkan mesin genset agar menyalakan AC, beberapa menit kemudian, belum habis melakukan pengisian, speedboat BELA 72 meledak," ungkap Rahmat.
Dari hasil penyelidikan awal pihak Puslabfor Polri dan Bidlabfor Sulut, ledakan berasal dari bagian dasar ruang VIP speedboat BELA 72. Namun, Polres belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai penyebab ledakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |