Menjalani Pemeriksaan di Polres Banjar, Terlapor Diburu Korban Arisan Bodong
TIMESINDONESIA, BANJAR – Terlapor kasus arisan dan investasi bodong di Polres Banjar akhirnya kembali ke kediamannya di Desa Mekarharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar.
Dari hasil penelusuran TIMES Indonesia didampingi Bhabimkamtibmas Desa Mekarharja, Bripka Hermawan, terlapor KN (26) akhirnya kedapatan sedang berada di rumahnya, Rabu siang (16/10/2024).
Advertisement
Saat dikonfirmasi, terlapor kemudian menyatakan bahwa dirinya hanya bersedia memberikan keterangan di Polres Banjar.
Dikawal polisi, KN kemudian datang ke Polres Banjar sekira pukul 15.00 WIB untuk memberikan keterangan terkait pelaporan dirinya dalam kasus arisan dan investasi bodong yang dilaporkan puluhan anggotanya.
Tak lama kemudian, puluhan korban kemudian mendatangi Mapolres Banjar sambil membawa beberapa alat bukti keikutsertaan arisan dan investasi yang dilengkapi dengan salinan bukti transfer.
Dikatakan Nisa Zakaria, dirinya mengaku lega atas keberadaan KN yang kini tengah menjalani rangkaian pemeriksaan oleh unit Tipidter Satreskrim Polres Banjar.
"Saya berterimakasih kepada pihak kepolisian Polres Banjar atas kesigapannya dalam menindaklanjuti kasus yang menimpa kami," ucap Nisa.
Nisa mengungkap pihaknya menaksir jumlah kerugian yang mencapai miliaran rupiah berdasarkan data para anggota arisan.
"Ada arisan barang, arisan uang menurun, slot sell dan Dana Pinjaman," tuturnya.
Sementara KN sempat mengungkap bahwa dirinya sudah tidak sanggup menghadapi 120 anggotanya sehingga sempat melarikan diri ke Pacitan Jawa Timur.
"Saya ingin mengganti kerugian tersebut dengan cara mencari kerja disana tapi saya pulang karena kepikiran rumah tangga saya dengan suami," jelasnya kepada TIMES Indonesia.
Kendati sudah dirumahnya, KN mengaku belum bisa berkomunikasi terkait persoalan arisan yang membelitnya dengan sang suami yang terus menghindarinya.
"Saya juga ingin meminta solusi dari suami tapi suami malah menghindari saya terus," ujarnya.
Dari pengakuan KN, diketahui bahwa barang-barang mewah yang dibelinya dari hasil uang arisan sudah dijual semuanya untuk menutupi arisan.
"Dulu saya sudah punya tiga mobil. Terakhir mobil Brio sudah saya jual dengan motor dan Iphone saya. Sekarang saya memang tidak sanggup membayarnya karena sudah tidak ada uang, bukan tidak ada itikad baik," paparnya. (*)
Kasat reskrim Polres Banjar, AKP Carsono mengungkap bahwa pihaknya masih mendalami kasus ini dengan meminta keterangan dari KN.
"Kita masih mengumpulkan transaksi untuk membuktikan peranan terlapor," katanya.
Hingga malam ini, korban arisan dan investasi bodong tersebut masih terus berdatangan untuk melaporkan kerugian yang menimpanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |