Hukum dan Kriminal

Santri Korban Kekerasan Di Banyuwangi Meninggal Dunia

Kamis, 02 Januari 2025 - 17:45 | 14.14k
Kapolresta Banyuwangi, Kombes pol Rama Samtama Putra saat mengunjungi RSUD Blambangan untuk menjenguk korban dan berbelasungkawa. (Foto: Anggara Cahya/ TIMES Indonesia)
Kapolresta Banyuwangi, Kombes pol Rama Samtama Putra saat mengunjungi RSUD Blambangan untuk menjenguk korban dan berbelasungkawa. (Foto: Anggara Cahya/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Duka mendalam menyelimuti keluarga AR (14), santri asal Buleleng, Bali yang menjadi korban dugaan pengeroyokan 6 seniornya di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Banyuwangi dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui, AR yang menjadi santri di Ponpes Nurul Abror Al-Robbaniyin, Alasbulu, Kecamatan Wongsorejo itu, telah mengalami kondisi kritis. Menurut hasil pemeriksaan medis AR mengalami mati batang otak atau herniasi.

Advertisement

"Karena ada beberapa luka di kepala, langsung dilakukan CT Scan dan ditemukan ada pendarahan otak," kata Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr Ayyub Erdiyanto, Kamis (2/1/2024).

Sejak dilarikan ke RSUD Blambangan Banyuwangi pada Sabtu, (28/12/2024), pukul 03.00 WIB, AR telah mejalani perawatan melawan sakitnya selama 6 hari di ICU tak sadarkan diri.

"Selain luka kepala, pasien kami itu juga mengalami lebam pada dada dan lengan," jelas dr Ayyub.

Kepada wartawan, Kapolresta Banyuwangi, kombes Pol Rama Samtama Putra menyatakan, korban pengeroyokan AR dinyatakan meninggal pukul 13.20 WIB.

"Maka sekali lagi proses hukum terus berjalan, terhadap para pelaku yang kapan hari telah kita tetapkan tersangkan sejumlah 6 orang," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES