Operasi Gabungan Gagalkan Penyelundupan Sabu 2 Ton di Batam

TIMESINDONESIA, BATAM – Operasi gabungan antara Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 2 ton di Dermaga Bea Cukai, Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau.
Kepala BNN, Komjen Pol Marthinus Hukom, memimpin langsung operasi besar tersebut. Ia menyebut pengungkapan sabu senilai Rp5 triliun ini sebagai yang terbesar dalam sejarah pemberantasan narkotika di Indonesia.
Advertisement
“Berdasarkan data kami, pengungkapan sabu seberat dua ton ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia,” kata Marthinus dalam konferensi pers di Dermaga Bea Cukai, Batam, Senin (26/5/2025).
Barang haram itu diangkut menggunakan kapal berbendera asing, KM MT Sea Dragon Tarawa, yang diamankan petugas saat berlayar di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada Selasa (20/5/2025).
Di dalam kapal, petugas menemukan 67 kotak berisi sabu, masing-masing berisi 30 kilogram yang disimpan rapi di ruang mesin dan palka kapal. Total beratnya mencapai 2 ton.
Menurut Marthinus, pengungkapan tersebut merupakan hasil penyelidikan intensif yang telah dilakukan sejak awal Februari 2025. Tim gabungan menganalisis pola pergerakan kapal yang diduga digunakan sebagai jalur penyelundupan narkotika.
Puncaknya terjadi pada akhir Maret 2025, ketika tim sempat mengamankan kapal mencurigakan di perairan Selat Malaka. Namun saat itu, hanya ditemukan sisa-sisa barang bukti yang sudah dipindahkan.
Marthinus juga mengungkapkan bahwa pengungkapan ini berkaitan erat dengan jaringan narkotika internasional. Tim Indonesia menerima informasi penting dari aparat di Thailand yang berhasil menangkap jaringan narkotika beberapa bulan lalu.
“Kami menerima informasi tersebut, lalu melakukan analisis mendalam dan menyusun puzzle dari potongan-potongan informasi lintas negara,” ujar Marthinus. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sholihin Nur |