Indonesia Positif

Inovatif, Dosen UNISLA Ciptakan Mie Instan Sehat

Sabtu, 29 Oktober 2016 - 15:12 | 371.38k
Carica Papaya” mie instan berbahan buah pepaya hasil inovasi Dosen Ekonomi UNISLA Sutri Handayani, Sabtu (29/10/2016). (Foto : Khoiroh Ummuh R/TIMES Indonesia)
Carica Papaya” mie instan berbahan buah pepaya hasil inovasi Dosen Ekonomi UNISLA Sutri Handayani, Sabtu (29/10/2016). (Foto : Khoiroh Ummuh R/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pepaya merupakan satu di antara buah yang banyak mengandung vitamin yang dibutuhkan tubuh. Berkat kandungan nutrisi di dalamnya, buah pepaya menjadi buah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. 

Buah yang mengandung vitamin A, B, dan C ini, dan kandungan bermanfaat lainnya, pada umumnya baru akan dikonsumsi saat sudah matang, atau saat buah pepaya masih muda, biasanya di olah menjadi berbagai jenis lauk pelengkap meja makan.

Advertisement

Namun siapa yang menyangka, buah pepaya ini ternyata bisa dikonsumsi dalam bentuk yang lain. Berkat tangan kreatif, Dosen Ekonomi UNISLA Sutri Handayani, SE, M. Ak. Ia berhasil menciptakan produk inovasi dengan membuat mie instan berbahan buah pepaya, yang dinamainya “Carica Papaya”. 

"Ide ini berawal dari keluarga saya yang sangat meyukai mie instan. Untuk menghindari dampak mengkonsumsi mie instan yang susah dicerna karena terlalu sering, hingga mengganggu kesehatan, maka saya membuat mie instan sehat yang berasal dari buah pepaya," ucap Sutri, Sabtu (29/10/2016).

Sutri menjelaskan, mie instan sehat buatannya berasal dari buah pepaya lokal yang tumbuh di sekitar lingkungannya. "Buah pepaya yang masih mentah dan diiris kecil-kecil, dikeringkan di bawah terik matahari, kemudian digiling menjadi tepung," ujarnya membeberkan. 

Sutri menjelaskan, pada awal mula inovasinya, tepung pepaya tersebut dijadikan sebagai masker wajah, tetapi kemudian dikembangkan menjadi mie instan yang bergizi dan juga diolah menjadi berbagai macam kue. 

"Mie instan yang kaya akan serat ini dapat digunakan sebagai program diet sehat dan memperlancar pencernaan  karena kandungannya yang berasal dari buah," tuturnya. 

dosen-unislaJS8rf.jpg

Mie ini juga sangat bagus dikonsumsi oleh anak penderita autis karena kandungan buahnya yang bagus dan tidak mengandung gluta. Dibandingkan dengan mie instan yang biasanya, mie kreasinya ini tidak mengandung pengawet, sehingga mudah untuk dikunyah dan dicerna oleh lambung. 

Berkat ide jeniusnya dalam memodifikasi buah pepaya, Sutri sukses meraih juara I dalam ajang inotek (Inovasi Teknologi) tingkat Kabupaten Lamongan dan juara II tingkat Provinsi, pada Rabu (12/10/2016) lalu. 

Mie “Carica Papaya” ini juga pernah masuk sebagai tiga Nominator Inovasi Teknologi Bidang Agribisnis yang dipamerkan dalam pameran terbesar di Indonesia Jatim Fair, pada 6-16 Oktober 2016 lalu. 

"Selain bisa membuat bangga keluarga, kejuaraan ini juga saya peruntukkan bagi UNISLA, agar kampus kita lebih dikenal dengan segudang prestasi. Semoga bisa mendapatkan juara kembali di tingkat Nasional," ujarnya.

Produk inovasi ini rencananya akan dijadikan Sutri sebagai Usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Desa Gondang, Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan.

“Sebagai Civitas Akademik yang menjunjung Tridarma Perguruan Tinggi, saya ingin bisa menerapkan pengabdian masyarakat ke warga," ucapnya. 

Ia berencana mengerahkan ibu-ibu PKK dan tumah tangga untuk membantu usaha ini, dengan harapan  mereka bisa mendapatkan penghasilan lain dari usaha tepung “Carica Papaya"," katanya. 

"Semoga ilmu yang saya punya bisa saya terus salurkan kepada mahasiswa supaya mereka mampu berdaya saing tinggi dan membina masyarakat Kabupaten Lamongan agar menjadi SDM yang unggul dan mampu membuka lapangan pekerjaan  sebagai peningkatan pendapatan masyarakat sekitar.” tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES