Konsolidasi Kebangsaan jadi Ajang Pererat Ukhuwah

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Situbondo menyelenggarakan Konsolidasi Kebangsaan dengan ormas kepemudan dan lintas agama.  Konsolidasi ini guna menjaga keberagaman dan merawat NKRI. 

Mengusung tema "Memperkokoh Ukhuwah Menebar Damai Untuk Semua" di Gedung PC NU Situbondo, Rabu (10 /05/2017).

Advertisement

Tampak hadir pada kegitan Konsolidasi Kebangsaan KH Yusron (Pengurus PCNU),PC GP Ansor Situbondo, LBHNU, Fatayat NU, PMII Situbondo, Pemuda Katolik, Wanita Katolik, Jaringan Pemuda Demokrasi Situbondo, Bamag Situbondo, Perkumpulan Xi Hua, Dewan Pastoral Paroki MBS, dan T I T D Poo Tong Biaw. 

Johantono, pelaksana kegiatan konsolidasi kebangsaan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyikapi problem yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia dengan adanya kelompok kelompok yang anti nasionalisme, radikal dan intoleran. 

"Secara kelembagaan GP Ansor merasa terpanggil untuk menyamakan presepsi dan mempertegas komitmen kebangsaan dalam menyikapi problem nasional yang akhir akhir ini banyak kelompok yang anti nasionalisme," ungkap Jon sapaan akrab sekretaris PC GP Ansor Situbondo itu. 

Konsolidasi Kebangsaan tersebut dikemas dalam diskusi. Pendapat dari masing masing perwakilan menyatakan komitmen kebangsaan untuk menjaga keutuhan NKRI. 
Rata rata perwakilan ormas kepemudaan dan lintas agama memberikan apresiasi pertemuan tersebut dan menginginkan ada pertemuan pertemuan lanjutan sebagai ajang silaturahmi dalam memperkuat ukhuwah kebangsaan. 

Kegiatan ini berjalan lancar dipimpin oleh ketua GP Ansor Situbondo, Yogie Kripsian Sah, dan terlihat nampak giroh kebangsaan dan keindonesiaan dalam bingkai kebhinekaan ormas kepemudaan dan lintas agama. 

Pada kesempatan itu juga Rudi Afianto dari pemuda katolik merasa sangat senang sekali dan mengapresiasi pertemuan ini yang digagas oleh Gerakan Pemuda Ansor. 

"Kami sangat bersyukur sekali dikumpulkan dalam pertemuan dari lintas ormas dan agama, kalau dilihat dari sejarah kami mempunyai pengalaman sangat manis manis di awal zaman reformasi dan Gedung NU (Gedung NU Situbondo ) inilah menjadi pusat pergerakan kami," ungkap pemuda katolik tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.