Tahfidz PP An Nur 2 Putra Sarana Tepat Menghafal Al Quran

TIMESINDONESIA, MALANG – Pengasuh Pondok Pesantren An Nur 2, Dr. KH. Fathul Bari SS., M. Ag. telah meresmikan Asrama Tahfidzul Quran untuk putra yang bertempat di asrama Kamar kaca Kamis, (3/8/2017).
Puluhan santri tahfidz yang diambil dari kelas 1 SMA ini terlihat sangat bersemangat mengikuti program yang sudah disusun dengan rapi oleh para pengurus asrama tahfidz. "Dari santri yang ada, nanti akan ditambah lagi sampai jumlah maksimal," ujar Ust. Syukron kepala kamar asrama tahfidz.
Advertisement
Setelah melalui tes baca Al Quran dan tajwid, terhitung mulai Minggu (30/7/2017) kemarin, santri-santri pilihan ditempatkan di asrama kamar kaca secara khusus.
Pada program tahfidz ini dibagi menjadi 3 tingkatan, yang pertama adalah setoran Al Quran, setoran baca Al Quran, dan setoran juz Amma. " anti kalau sudah bisa di tingkat dua dan tiga, santri-santri bisa melanjutkan ke tingkat pertama," terang Ust. Zainul Arifin pembina program tahfidz yang ditugaskan dari PP. Darul Quran, Singosari.
Untuk kegiatannya, tidak jauh berbeda dengan santri-santri lainnya. Hanya saja, untuk pembelajarannya difokuskan pada pembelajaran Al Quran. Adanya program tahfidz ini tidak menghilangkan nilai-nilai salaf yang menjadi ciri khas pondok pesantren An-Nur 2.
"Santri-santri juga belajar kitab kuning. Seperti, fiqh, ahlaq, dan tauhid," tambah Ust. Syukron yang merupakan lulusan STIKK An-Nur 2 tahun lalu.
Dengan dibimbing Ust. Nadhir, seorang santri senior sekaligus pembina program tahfidz ini, ditargetkan santri-santri bisa menghafal Quran hingga kelas 3 SMA nanti.
Acara nampak lebih khidmat dengan dihadiri pengasuh, KH. Fathul Bari, KH. Damhuji, Ag. Zainuddin Badruddin, dan Ag. Khoiruddin yang turut serta mengisi acara tersebut. Wali santri dari para santri tahfidz juga hadir mengikuti acara peresmian para putra-putranya.
Pengasuh menegaskan pada para walisantri tahfidz akan keutamaan menaruh para putra-putranya di Asrama Tahfidhul quran. "Merupakan suatu keutaman bagi orang tua yang menaruh anaknya di tahfidzul quran, karena anak merupakan aset utama bagi orang tuanya," tuturnya.
Dilanjut sabutan dari majlis keluarga yang disampaikan oleh Ag. Zainuddin Badruddin. Beliau memberikan pementalan yang kuat terhadap santri tahfidz putra. "Ojo metu teko pondok, kejobo isok apal Quran (jangan keluar dari pondok sebelum menghafal Al-Quran)", pesan terakhir beliau dalam sambutannya.
Selain itu, KH. Damhuji juga memperingatkan bagi orang yang membaca Al-qur’an dengan hadist Rasul yang berbunyi "Banyak orang membaca Al Quran tapi tidak membawa mafaatnya, melainkan laknat".
Karna banyaknya penyebab orang tersebut mendapat laknatnya karna tidak membacanya dengan benar. Perlakuan orang yang membaca al-quran tidak sama dengan al-quran, lupa akan Al Quran yang ia hafal, dan masih banyak yang lainnya.
"Harapannya, santri-santri ini bisa menghafal Quran dan dapat mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-harinya," tegas Ust. Syukron. Acarapun ditutup dengan makan bersama sebagai bentuk tasyakuran diresmikannya program ini.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sholihin Nur |