Mahasiswa Unisma Napak Tilas Perjuangan KH Masjkur

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma). Mahasiswa Unisma sangat antusias mengikuti seminar Nasional bertajuk ‘Jejak Perjuangan KH Masjkur: Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan’
Seminar ini digelar oleh Yayasan Sabilillah Malang dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang.
Advertisement
Mahasiswa Unisma sangat antusias mengikuti seminar, sebab KH.Masjkur, juga tercatat sebagai pendiri Kampus yang saat ini menjadi tempat studi mereka Unisma Malang.
Seminar yang bertempat di Aula Museum Nahdlatul Ulama (NU), Jl Gayungsari Timur 35, Surabaya, Kamis (7/12/2017) ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah.
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber terpercaya sebagai upaya legitimasi publik mengenai riwayat perjuangan KH Masjkur. Di antaranya adalah Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan (Menteri Agama periode 1999 - 2001), Prof HM Mas’ud Sa’id, Ph.D (Staf Khusus Mensos RI), Drs KH Ng. Agus Sunyoto, M.Pd (Sejarawan dan Ketua Umum PP Lesbumi) dan Drs H Choirul Anam (Sejarawan NU sekaligus pemilik harian Duta Masyarakat).
Dalam seminar dibahas rekam jejak KH Masjkur sejak periode perjuangan kemerdekaan menjadi bagian penting dalam sejarah bangsa Indonesia, terutama bagi kalangan pesantren.
Sejarah perjuangan tersebut, baik pada saat sidang-sidang BPUPKI-PPKI hingga agresi militer I dan II, perlu dicatat nama seorang ulama yang berasal dari Singosari Malang bernama KH Masjkur.
Bersama kiai-kiai lain, KH Masjkur menjadi komando laskar kiai yang bernama Laskar Sabilillah. KH Masjkur dilahirkan di Singosari Malang Jawa Timur pada 30 Desember 1899 M/1315 H.
Namanya tercatat sebagai tokoh dari kalangan Islam mewakili Nahdlatul Ulama yang ikut mendirikan Pembela Tanah Air (PETA) di Jawa (1943 - 1945), Pimpinan Tertinggi Hizbullah Sabilillah (1945), Laskar Hizbullah, PP Legiun Veteran RI (1975), Pimpinan Dewan Harian Nasional Angkatan 45 (1976 - 1994), KNIP (1945-1946), Dewan Pertahanan Negara (1946-1948), Menteri Agama RI beberapa Kabinet Kerja (1948-1950).
KH Masjkur juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Agama Pusat (1950-1953). Tak hanya itu ia juga turut serta menginisiasi dan mendirikan beberapa lembaga pendidikan seperti Universitas Islam Indonesia (1948- 1955), Perguruan Tinggi Ilmu Quran (1977-1994), dan Universitas Islam Malang (Unisma) 1980-1994, serta lainnya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, jasa sekaligus peranan penting tersebut mulai redup dan jarang diperbincangkan secara khusus. Dari sinilah, Yayasan Sabilillah Malang dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang bersama-sama elemen masyarakat lainnya telah sepakat untuk mengusulkan KH Masjkur sebagai Pahlawan Nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rochmat Shobirin |