Motivasi Pelajar Indonesia, Adikbud tingkatkan Komunikasi dengan konsulat Darwin

TIMESINDONESIA, DARWIN – Masa depan Indonesia ada ditangan pemuda karena mereka adalah the future leader (pemimpin masa depan, red). Pemuda harus diberi kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan bidang keahliannya. Dan pemuda Indonesia saat ini perlu difasilitasi untuk bekerja diseluruh aspek dengan memanfaatkan hubungan bilateral Indonesia dengan Australia.
Demikian ditegaskan oleh Andre Omer Siregar, Konsul Republik Indonesia untuk Northern Territory dihadapan warga Indonesia di Darwin ketika menerima kunjungan kerja Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Australia di Restaurant Ayuriz, Darwin (13/12/2017).
Advertisement
Andre menegaskan bahwa seluruh lapisan masyarakat Indonesia harus memahami kondisi geopolitik nasional, termasuk dengan Negara-negara terdekat dengan Indonesia, salah satunya adalah Darwin.
Bapak Andre Omer Siregar, Konsul RI untuk Northern Territory, Australia ketika memberi sambutan.
Melalui hubungan bilateral yang terus ditingkatkan oleh Pemerintah Indonesia, warga Indonesia khususnya wilayah timur Indonesia dapat memanfaatkan potensi Darwin untuk meningkatkan bargaining position Indonesia pada kancah persaingan global.
Sehingga yang harus dilakukan adalah komunikasi yang baik dengan seluruh potensi yang dimiliki oleh warga Indonesia khususnya yang ada di Darwin, lebih-lebih pada peningkatan jaringan.
“Communication is important, but network is more important. Jika potensi komunikasi dan jaringan ini dibangun maka pemuda akan kuat pada aspek leadership”, tegas Andre.
Andre menambahkah, begitu pentingnya peran pemuda ini, konsulat RI yang ada di Darwin ini telah meletakkan dasar-dasar program melalui penguatan jarianga pemuda misalnya melalui Persatuan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA), dispora, Australia Indonesia Youth Association, dan berbagai macam komunitas lainnya sangat penting untuk diperhatikan.
Dengan hadirnya Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Australia ke Darwin ini, diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap program-program yang ada.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Australia, M. Imran Hanafi membenarkan apa yang disampaikan oleh Konsul RI di Darwin bahwa kita yang hadir ini adalah para dilpomat Indonesia untuk Australia.
“Hendaknya masyarakat Indonesia menjadi diplomat pada bidangnya masing-masing. Setiap gerakan, pikiran, sikap kita selama berada di Australia merepresentasikan negara Indonesia, oleh karenanya ayo tingkatkan kapabilitas dan kapasitas untuk mengharumkan Indonesa,” tegas Hanafi.
Muhammad Yunus ketika berfoto dengan Adikbud KBRI di Australia, Bapak M. Imran Hanafi.
Kegiatan ini banyak dihadiri oleh mahasiswa dari Charles Darwin University. Muhammad Yunus yang hadir pada kesempatan itu sebagai perwakilan dari program sandwich-like Kemristekdikti di CDU sekaligus dosen Universitas Islam Malang ini menyampaikan beberapa poin penting yang disampaikan oleh Adikbud KBRI di Australia.
Beberapa diantaranya adalah Adikbud memotivasi pelajar Indonesia yang ada di Darwin untuk terus meningatkan kapabilitas dan kapasitas serta softskill selama berada di Australia. Selain itu Adikbud juga menginformasikan tentang peningkatan kerjasama Indonesia Australia khususnya bidang pendidikan.
Seperti student exchange, teacher exchange, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia, dan fasilitasi kerjasama antar perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi di Australia.
Diketahui bahwa M. Imran Hanafi menjabat Adikbud KBRI di Australia sejak September 2017. Hanafi tercatat sebagai Dosen HI FISIP Universitas Hasanuddin, Makasar. Sebelumnya Hanafi menjabat adikbud KBRI Kuala Lumpur. Kagiatan kali ini merupakan kunjungan pertamanya ke Darwin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rizal Dani |