Indonesia Positif

Beri Pendampingan Petani, Tentara Ikut Nyingkal

Minggu, 08 April 2018 - 16:50 | 274.70k
“Nyingkal” Tidak Hanya Tentara, Kerbaupun Diolahragakan di Karangjambu (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
“Nyingkal” Tidak Hanya Tentara, Kerbaupun Diolahragakan di Karangjambu (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Satgas TMMD di Desa Karangjambu Kec Karangjambu Kab Purbalingga tak hanya melaksanakan pembangunan fisik saja. Namun juga melakukan bermacam kegiatan yang sifatnya membantu warga. Seperti nyingkal atau membajak sawah menggunakan kerbau.

Kegiatan itu dilakukan oleh salah satu prajurit Satgas TMMD Reguler Ke-101 Kodim 0702/Purbalingga, Serka Widyo Basi Bhakti TNI Kodim, disela-sela pembangunan sasaran TMMD, Minggu (8/4/2018). 

Advertisement

Nyingkal (bahasa Jawa), adalah membajak sawah dengan alat tradisional yang ditarik atau digeret oleh satu atau dua ekor kerbau, masih dilakukan oleh sebagian petani di wilayah Kabupaten Purbalingga, termasuk di Desa/Kecamatan Karangjambu yang letaknya di pegunungan.

Meski tidak semua petani melakukannya, namun alat bajak tradisional tersebut masih menjadi andalan untuk mengerjakan lahan pertanian di wilayah setempat. Hal itu dilakukan bukan berarti sejumlah petani tidak mau menggunakan bajak mesin atau traktor.

Sebab, kondisi geografis daerah, membuat sebagian petani di Karangjambu merasa kesulitan jika harus membawa bajak mesin atau traktor ke persawahan mereka.

“Sebagian kondisi areal persawahan berada di dataran tinggi atau dilembah gunung, sehingga membuat sebagian petani kesulitan jika harus menurunkan atau menaikkan traktor ke sawah, oleh karenanya mereka memilih menggunakan bajak tradisional berupa kerbau,” ungkap Serka Widyo yang juga mahir nyingkal.

Kondisi demikian memang cukup klasik, menancapkan bajak digeret kerbau di sawah adalah sebuah pemandangan menarik yang sudah mulai langka ditemui. Para peternak kerbau atau petani, membiasakan kerbau mereka berolahraga bergerak bebas, tidak hanya di dalam kandang saja.

Bajak tradisonal, dinilai oleh petani setempat bisa cukup dalam menancap dan membalik tanah dibandingkan dengan alat bajak mesin, selain itu area lahan sawah yang dikerjakan banyak dijumpai batu, sehingga sangat rawan jika menggunakan gigi bajak bermesin.

Meski harus sabar dan telaten, namun membajak dengan digeret kerbau merupakan salah satu tradisi diantara perkembangan teknologi pertanian.

Terlepas dari hal tersebut, menindak lanjuti apa yang diperintahkan Dandim 0702 Purbalingga, Letkol Inf. Andi Bagus D.A, S.I.P, tentang tugas-tugas TNI dalam membantu pemerintah mensukseskan Swasembada pangan, terlebih di Kabupaten Purbalingga, Orang nomor TNI di wilayah Kabupatan Purbalingga tersebut, menginstruksikan agar para Babinsa yang tergabung dalam Satgas, melakukan tugas pendampingan pertanian sebagai tugas tambahan di Desa Karangjambu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES