Dihadiri Menteri BUMN, PT Garam Panen Raya Garam di Kupang

TIMESINDONESIA, KUPANG – PT Garam kembali melakukan panen bersama. Kali ini panen di lokasi Pegaraman di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, NTT. Turut hadir dalam panen ini Menteri BUMN Rini Soemarno bersama jajaran.
Tampak juga Plt Gubernur Nusa Tenggara Timur, Direksi PT Garam (Persero), Direksi PT BNI (Persero) Tbk, PT ASDP (Persero), PT Pertamina (Persero), Direksi PT Angkasa Pura I (Persero), PT Telkom (Persero) Tbk, PT PLN (Persero).
Advertisement
Tidak hanya panen garam, PT Garam juga melaksanakan penyerahan Kartu Tani Kepada Petani Garam Rakyat yang berkerja sama dengan PT BNI (Persero) Tbk.
Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menjelaskan, lokasi Pegaraman Bipolo dibuat untuk meningkatkan Kapasitas Produksi Garam Bahan Baku dan membuka lapangan pekerjaan baru. Khususnya untuk masyarakat sekitar Desa Bipolo.
"Dengan adanya lokasi Pegaraman Bipolo ini kami membutuhkan tenaga kerja terampil yang siap di tempatkan di beberapa lokasi kerja PT Garam (Persero). Kami juga berharap dengan adanya PT Garam (Persero) di tengah-tegah Masyarakat Bipolo dapat memberikan manfaat dan hadir untuk negeri,'' ujarnya.
Budi terus berupaya agar di tahun 2020-2021 kapasitas garam di Bipolo dapat mencapai kapasitas optimalnya. Juga dengan Harga garam yang kami beli di sini berkisar di Rp 1.450-1.500 per kilogram.
Saat ini kebutuhan Garam Nasional meningkat sehingga PT Garam (Persero) harus meningkatkan produksi Garam Bahan Baku dengan berbagai macam cara telah di maksimalkan melalui pemasangan Geomembrane pada meja Kristal, Ekspansi Lahan di Desa Bipolo Kecamatan Sulamu Propinsi Nusa Tenggara Timur, metode prisma, dan mengoptimalkan asset pegaraman.
PT Garam (persero) di tahun 2016 sudah melakukan kajian mengenai Kondisi Alam di Desa Bipolo Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur dan pada bulan Juni 2016 PT Garam (Persero) telah mengirimkan tenaga kerja terbaiknya untuk segera melakukan revitalisasi lahan pegaraman milik adat sebelumnya dan dilakukannya penandantanganan Perjanjian Pengelolaan lahan tanah Hak Ulayat untuk kebutuhan produksi Garam bahan baku dengan cara bagi hasil antara PT Garam (Persero) dengan tokoh adat.
Ladang Garam yang sedianya akan menambah kapasitas produksi Garam Bahan Baku PT Garam (Persero) sebesar ± 6.000 Ton dengan luas Lahan yang dikerjasamakan seluas ± 318 Ha yang setiap tahunnya akan di tingkatkan kapasitas produksinya.
Di tahun ini PT Garam (Persero) memasang target produksi garam bahan baku sebesar 350.000 ton dan produksi garam olahan 70.000 ton. Untuk mendukung capaian produksi diatas, PT Garam (Persero) mengambil langkah untuk melakukan investasi, revitalisasi dan normalisasi lahan pegaraman.
Selain itu juga optimalisasi lahan pegaraman yang ideal, Mendirikan pabrik garam olahan di Segoromadu Gresik ( beroperasi bulan Agustus mendatang ) dan pabrik garam olahan di Camplong Kabupaten Sampang dan Peningkatan kompetensi SDM melalui berbagai pelatihan.
Di samping itu PT Garam (Persero) telah memberikan bantuan ke masyarakat lingkungan pegaraman Bipolo. PT Garam (Persero) pun telah menyalurkan BL sebesar Rp. 415.367.000 (empat ratus lima belas juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu rupiah) untuk Penyediaan Taman Bacaan, Bantuan Renovasi Sekolah dan Penyediaan Tandon Air Bersih. PT Garam (Persero) juga akan memberikan Bantuan Renovasi Sekolah Kepada SMAN 2 Sulamu sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah).
Secara umum, garam Indonesia diproduksi oleh petani garam (garam rakyat). Proses produksi garam para petani garam melakukan dengan cara proses penguapan air laut pada meja-meja kristalisasi yang dilakukan secara total (penguapan air dilakukan dalam satu areal kristalisasi). Sehingga hanya diperoleh garam dengan kadar NaCl yang rendah dan mengandung kadar Ca dan Mg yang relatif tinggi serta cenderung kotor (impuritis tinggi).
Sedangkan Garam Produksi PT. Garam (Persero) prosesnya melalui cara pengolahan bertingkat. Di mana proses penguapan air laut dilakukan pada areal evaporator dan proses kristalisasi, sehingga diperoleh garam dengan kualitas yang baik.
Berawal dari pertanian di ladang-ladang garam tradisional, salah satu perusahaan BUMN di bidang Industri Garam Indonesia terus berkembang, hingga saat ini menjadi salah satu bidang industri yang memberi penghidupan bagi banyak masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini, PT Garam (persero) semakin meningkatkan kebutuhan dan rangkaian kegiatan yang menyertai keberadaan garam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Publisher | : Rizal Dani |