Indonesia Positif

Nusp-2, Bentuk Komitmen Pemkot Pasuruan Tingkatkan Kualitas Pemukiman Kumuh

Jumat, 23 November 2018 - 08:19 | 65.25k
Monitoring Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh. (FOTO: AJP/TIMES lndonesia)
Monitoring Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh. (FOTO: AJP/TIMES lndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PASURUANPemkot Pasuruan melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Pengembangan dan Penelitian Daerah Kota Pasuruan menggelar Project Review Mission Kegiatan Neighborhood Upgrading And Shelter Project Phase  2 (Nusp-2), Kamis (1/11/2018).

Acara yang bertempat di Hotel Darussalam Kota Pasuruan itu dihadiri oleh Wakil Walikota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo, PPK Program NUSP-2 Kementerian PUPR (Ibu Anastasya Carolin) beserta staf, Perwakilan dari Kementerian BAPPENAS, Perwakilan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Perwakilan Asian Development Bank (ADB), serta para Lurah penerima Program NUSP-2018. 

Advertisement

Pemkot-Pasuruan.jpg

Kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkot Pasuruan dalam melaksanakan program peningkatan kualitas kawasan pemukiman kumuh serta mendukung program pusat dalam pencapaian target 0% kumuh di akhir tahun 2019. 

Program NUSP-2 merupakan salah satu program Pemerintah Pusat Loan dari ADB yang bergerak dalam menangani pemukiman kumuh perkotaan di Indonesia, yang langsung melibatkan masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pembangunan, pengawasan, pengelolaan maupun pemanfaatan insfrastruktur yang dibangun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Pengembangan dan Penelitian Daerah Kota Pasuruan, Drs. H. Adri Djoko Srijono, M.Si. mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program NUSP-2 di Kota Pasuruan, khususnya terhadap pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran 2018. 

Ia menjelaskan pada tahun 2018 ini terdapat lima kelurahan yang masuk dalam delineasi kawasan kumuh yang melaksanakan program NUSP-2 melalui bantuan langsung ke masyarakat (BLM). Yaitu Kelurahan Kebonsari, Kandangsapi, Ngemplakrejo, Bugul Lor serta Trajeng dengan total serapan anggaran sebesar Rp. 3.600.000.000,- serta swadaya dari masyarakat sebesar Rp. 241.927.000,-.

Sementara itu, Wawali Teno menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Pasuruan mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR serta ADB karena Kota Pasuruan selama kurang lebih empat tahun (tahun 2015 sampai dengan sekarang) merupakan salah satu dari 20 Kabupaten/Kota Se-Indonesia yang mendapatkan program NUSP-2 dan merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang mendapatkan program ini.

"Kami juga berterima kasih karena dengan adanya program NUSP-2 ini telah dapat mengurangi permasalahan kumuh di Kota Pasuruan, meningkatkan kesejahteraan serta menumbuhkan kembali semangat pemberdayaan di masyarakat," ungkapnya. 

Semangat pemberdayaan tersebut menumbuhkan rasa memiliki dan peduli terhadap infrastruktur yang telah dibangun, baik melalui swakelola, CSR, maupun pembiayaan lainnya. "Kami juga sangat berharap kedepan program NUSP-2 atau program sejenis dapat dilaksanakan kembali di Kota Pasuruan," harap Wawali. Sebab secara umum, Pemkot Pasuruan menilai ada progres yang signifikan dari program tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES