Indonesia Positif

Pentingkah Ngalap Barokah?

Senin, 07 Januari 2019 - 09:25 | 58.07k
Cak Naf'an bersama Keluarga besar Pp. Tebuireng jombang dan Pp. Nurul Burhan Bondowoso (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Cak Naf'an bersama Keluarga besar Pp. Tebuireng jombang dan Pp. Nurul Burhan Bondowoso (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – ILMU itu luas, ada diberbagai tempat, dimanapun mata menatap, kaki siap melangkah asal ada niat mencari dan menggapainya dengan tepat. Dalam kitab yg masyhur 'Alala disebutkan;

تغرب عن الاوطان فى طلب العلا  وسافر ففي الاسفار خمس فوائد : تفرج هم واكتساب معيشة وعالم واداب وصحبةماجد 
Ada lima faedah mencari ilmu  yakni:
1. Menghilangkan rasa susah
2. Rizqinya bertambah
3. Mendapatkan ilmu yg menentramkan hati dan membuat bahagia
4. Membaguskan tatakrama
5. Mendapatkan sahabat yang mulya

Advertisement

Sedemikian pentingkah ilmu dalam Islam ? Ya, tentu saja. Ilmu merupakan salah satu wahana mendapatkan pendidikan dan pengetahuan. Sedangkan Islam sendiri ialah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan. Orientasi Islam sangatlah jelas, yakni mengantarkan ummatnya menjadi pribadi yang unggul, berilmu, beramal dan beradab. 

Namun jangan hanya gemar mencari, harus mengamalkan ilmu yang didapati. Dawuhnya Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari, 

غاية العلم العمل به
"Puncaknya ilmu ialah mengamalkannya"

Inti dari ilmu itu ialah mengamalkan. Sedikit tapi diamalkan itu baik, dari pada banyak tapi dilupakan itu buruk. Kata orang jawa " titik-titik seng penting apik" (Sedikit demi sedikit yang penting bagus). Ilmu itu semakin digunakan, disebar dan diamalkan semakin manfaat, bertambah, tidak berkurang sedikitpun. Lain halnya dengan uang sering digunakan akan habis.

Dalam hal ini, termasuk santri dari Yayasan Nurul Burhan Bondowoso sowan ke pondok Tebuireng Jombang yang merupakan salah satu dari "thalabil ilmi". Meskipun pertemuan yang singkat dan sederhana, tapi himmahnya dalam menuntut ilmu luar biasa. Selain "thalabil ilmi" juga "ngalap barokah" dalam bahasa jawa kepada para masyaikh tebuireng wabil khusus kpd Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari dengan istighosah dan tahlil di Maqbarah.

Harus diyakini dengan barokah, akan selalu mengalir kebaikan di dalamnya, kesulitan yang dihadapi mengantarkan kepada kebaikan dan ujung-ujungnya akan mengantarkan kepada kemuliaan. Sepertinya tempat ini memang diburu ilmu dan barakahnya.

Maka tak heran selesai acara ada santri putri menghampiri kami dan berkata " kak mohon izin, gpp ambil sisa air minum di meja pemateri ?", spontan kami terkejut dan menjawab "owh iya...iya gpp silahkan". Kami sedikit bingung dan bertanya-tanya. "buat apa ya ? Kok ambil sisa air minum beliau ?". Terkejap dalam lamun, kami baru sadar bahwa mungkin melalui wasilah air tersebut berharap dapat kecipratan barokah ilmu dan pengabdian beliau di pondok tebuireng.  Wah hebat...!!! . Kami kalah cepat dan tanggap, tapi tidak apa-apa masih ada sisa di meja yakni anggur, jeruk dan itu jatah kami, itupun kalau masih diizinkan untuk diambil hehe...

Semoga kita termasuk "anta ma'a man ahbabta", bersama dengan orang yg kita cintai yakni Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari...

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES