Petani Millenial Menjadi Agen Perubahan di Bidang Pertanian

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian telah merintis program magang petani muda di luar negeri khususnya dengan berbagai asosiasi petani di Jepang sejak tahun 1984. Hal itu dilakukan untuk mencetak petani millenial.
Jepang memiliki teknik pertanian, manajemen, distribusi/pemasaran, pengolahan hasil pertanian serta peran kelompok tani yang lebih maju dan pemanfaatan lahan yang lebih efektif.
Advertisement
Di samping itu, petani Jepang juga memiliki pola pikir yang lebih maju, etos kerja yang lebih tinggi sebagai rujukan alumni untuk membuka usaha secara mandiri setelah mengikuti program permagangan.
Sejak tahun 1994 hingga saat ini Kementerian Pertanian telah mengirimkan 1331 orang petani muda ke Jepang.
Magang merupakan salah satu metoda pembelajaran yang efektif sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan serta masalah yang dihadapi dalam pengembangan SDM petani, khususnya bagi para petani muda yang mulai berusaha di bidang pertanian.
Melalui magang peserta melakukan proses belajar sambil bekerja secara langsung di lahan usaha tani,” kata Bustanul Arifin Caya, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian.
Agus yang akrab disapa Guslee merupakan salah satu sosok Petani Muda alumni Magang Jepang yang menjadi champion di wilayah Cianjur, tahun 2008.
Kembali dari Jepang Guslee memulai agribisnisnya di bidang sayuran organic, spesialisasi sayuran Jepang di areal seluas 5 ha. Area pertaniannya sudah mendapat sertifikat organic dari LSO in office.
Guslee memasok hasil pertaniannya ke Resto Jepang dan Supermaket Jepang di Jakarta dan memberdayakan tenaga kerja petani muda di sekitarnya.
Saat ini Guslee menjabat Ketua Kelompok Tani Okiagaru Farm dan Ketua Pusat Pelatihan dan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Okiagaru-Ikamaja. P4S nya aktif sebagai tempat magang bagi siswa SMK dan tempat Orientasi Calon Peserta Magang Jepang.
Sebelum berangkat ke Jepang calon peserta disiapkan Fisik, Mental dan Disiplin, Bahasa dan Budaya Jepang.Guslee memiliki sertifikat kompetensi: Asesor kompetensi, fasilitator tanaman organic, manajemen agribisnis, pelaksana budidaya sayuran.
P4S Okiagaru dijadikan Tempat Uji Kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Agribisnis Ambissi Bogor.
Guslee saat ini menjadi mentor di LAZNAS Bank Syariah Mandiri program ISDP (Islamic Socioprenur Development Programme).
Guslee juga menjadi Ketua Komunitas Petani Muda Indonesia (KPMI) yang memiliki anggota 1000 orang lebih.
Guslee merupakan sosok Petani Muda Pelopor yang menjadi agen perubahan di Cianjur.
Tak hanya Guslee, Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian berkomitmen akan terus mencetak petani millenial. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |