Penyandang Disabilitas Senang Bisa Mudik Aman Bareng Lazismu dan YBM PLN

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Arus mudik lebaran 2019 diperkirakan mengalami puncaknya pada Jumat, 31 Mei 2019. Moda transportasi darat, laut dan udara menjadi pilihan para pemudik untuk pulang ke kampung halamannya. Nuansa mudik pun dirasakan oleh penyandang disabilitas di Jakarta.
Sebanyak 195 penyandang disabilitas menyampaikan terima kasih kepada Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqoh Muhammadiyah (Lazismu) dan Yayasan Baitul Mal Perusahaan Listrik Negera (YBM PLN) yang telah memfasilitasi mudik lebaran 2019 ke Pulau Sumatera.
Advertisement
Dengan program tersebut, para penyadang disabilitas akhirnya dapat menempuh perjalanan menuju kampung halaman dengan aman dan nyaman. Tidak seperti mudik tahun sebelumnya yang diaksesnya cukup menyulitkan bagi penyandang disabilitas.
Seorang penyandang disabilitas, Catur Sigit Nugroho menceritakan pengalamannya saat mudik. Ia kesulitan ketika berada dalam kendaraan sehingga merasa tak nyaman. Akses ke tolilet pun sulit jika waktunya rehat sejenak selama dalam perjalanan.
“Saya mengakui mudik bagi penyandang disabilitas membutuhkan biaya yang tinggi. Hal ini bukan karena sesuatu yang lain, tapi memang karena keterbatasan fisik,” kata Sigit yang juga Koordinator Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta (30/5/2019).
Sigit menambahkan perlu kesabaran ekstra sama seperti pemudik umum lainnya. Karena itu, wajar bila penyandang disabilitas mendapat perlakuan yang khusus dari pemerintah dalam setiap moda transportasi. Bahkan, pada tahun lalu dirinya sempat membawa toilet portabel untuk memudahkan akses dalam perjalanan selama mudik.
“Tahun ini juga kami membawa toilet yang sama yang tentu saja sudah ditambahkan kekurangannya belajar dari mudik tahun lalu. Terima kasih Lazismu dan YBM PLN yang telah mengadakan mudik bagi kami penyandang disabilitas,” terang Sigit.
Dari sisi kesehataan, penyandang disabilitas ini juga mendapat layanan kesehatan dari Pelkesi yang dipimpin dr. Luisa A. Langi dari UKI. Menurutnya, mudik harus sehat. Karena itu, semua layanan kesehatan ini diberikan gratis.
Direktur Esekutif Pelkesi, Ira Manulang mengatakan pemerintah perlu memperhatikan kelompok disabilitas yang ingin mudik ke kampung halamannya.
“Penyandang disabilitas juga tak perlu rasa malu untuk memanfaatkan layanan yang sama dengan pasien umum lainnya. Apalagi kami mendorong di 4 kabupeten untuk rumah sakit ramah disabilitas,” kata Ira. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-12 Editor Team |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |