Tak Sekadar Kampus, Unair Surabaya untuk Indonesia yang Adil dan Beradab

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Unair Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia dengan otonomi penuh untuk mengelola kegiatan akademik dan nonakademik. Kinerja Universitas Airlangga sebagai lembaga pendidikan diukur menggunakan konsep Balanced Scorecard, yang dimulai dengan learning and growth perspective (modal manusia, sistem informasi, dan budaya organisasi), internal business process perspective (pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, holding university), customer perspective (rekognisi dari stakeholders) dan financial perspective (keuangan).
Berdasarkan data sampai dengan akhir Agustus 2018, total jumlah dosen Universitas Airlangga sebanyak 1.996 orang, komposisi yang bergelar master dan doktor (termasuk Sp1 dan Sp2) mencapai 97% dan S1 serta profesi sebanyak 51 orang. Komposisi dosen yang bergelar S3 terus mengalami peningkatan selama tiga tahun terakhir, seiring dengan bertambahnya dosen yang menempuh pendidikan doktor. Saat ini, terdapat jumlah dosen bergelar doktor dan Spesialis 2 sebanyak 865 orang (44%). Pada tahun 2020, Universitas Airlangga menargetkan dosen yang berpendidikan S3 minimal sebesar 52%.
Advertisement
Untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi dosen, kampus secara aktif menjalin kerjasama dengan berbagai institusi di luar negeri dan aktif berkompetisi untuk mendapatkan peluang pengembangan staf. Upaya peningkatan kualitas dosen terus dilakukan secara terencana untuk memenuhi persyaratan standar jumlah dosen bergelar master dan doktor sebagai World Class University. Saat ini, terdapat 122 dosen sedang menempuh pendidikan S3 baik di dalam (76 dosen) maupun di luar negeri (46 dosen).
Dalam bidang kemahasiswaan, berdasarkan data semester gasal 2018/2019, jumlah mahasiswa aktif Universitas Airlangga sebanyak 39.095 orang, yang terdistribusi pada semua program studi D3, D4, S1, S2, S3, profesi, dan program spesialis. Saat ini, mahasiswa Universitas Airlangga berasal dari 33 provinsi dari 34 provinsi di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Airlangga telah berhasil diakses oleh calon mahasiswa dari hampir seluruh wilayah Indonesia.
Pada tahun 2018 sebanyak 7.471 mahasiswa S1 dan D3 mendapatkan beasiswa yang berasal dari 49 sumber pendanaan, sehingga mencapai 27,97% dari jumlah total mahasiswa S1 dan D3. Jumlah keseluruhan beasiswa S1 & D3 per Maret 2018 adalah Rp 49.961.160.00. Di tahun yang sama, sebanyak 44 mahasiswa internasional mendapatkan beasiswa Airlangga Development Scholarship dari jumlah total mahasiswa internasional sebanyak 175 mahasiswa.
Berdasarkan rekaman data per November 2018, jumlah students exchange dari luar negeri sebanyak 448 mahasiswa, sedangkan jumlah mahasiswa Universitas Airlangga yang mengikuti program students exchange ke luar negeri sebanyak 686 orang.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas institusi dalam manajemen mutu dan standarisasi sistem manajemen internasional, Universitas Airlangga juga telah mengembangkan sistem manajemen mutu Airlangga Integrated Management System (AIMS) berbasis ISO 9001: 2015, IWA 2: 2007 dan Malcolm Baldrige.
Berbagai penelitian kerjasama terus dikembangkan dengan beberapa perguruan tinggi dan institusi penelitian di luar negeri. Seperti dengan beberapa mitra internasional yang sudah terjalin secara berkesinambungan. Di antaranya beberapa perguruan tinggi di Jepang, seperti Tokyo University, Kobe University, Nara University, Lab. Genomic Korsel, Tsukuba University, Kitasato University, Osaka University, Biotech Thailand, NIID, Nagasaki University, OITA University, Kepolisian Timor Leste.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan manifestasi dari tanggung jawab institusi dalam memberikan sumbangsih dan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Sehingga, kampus tidak hanya menjadi menara gading yang tidak memahami lingkungan sekitarnya.Sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang kesehatan, Universitas Airlangga memiliki setidaknya empat rumah sakit yang digunakan untuk menunjang kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi. Empat rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga, Rumah Sakit Khusus Infeksi, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Airlangga, dan Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga. Selain itu Universitas Airlangga juga bermitra dengan rumah sakit terbesar sekaligus rujukan di Jawa Timur RSUD dr Soetomo.
BACA JUGA: E-Koran
Tahun 2017 Unair Surabaya meresmikan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dengan membawa misi kemanusiaan. Dalam misinya, rumah sakit ini mengelilingi wilayah-wilayah terpencil di Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan. Yang terakhir, RSTKA ini turut serta membantu korban bencana alam yang terjadi di Lombok, dan Palu-Donggala. Semua itu ditujukan untuk mencapai Indonesia yang adil dan beradab. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |