Indonesia Positif

Air Jadi Kebutuhan Mendesak di Cibarusah, ACT Kirimkan 10 Ribu Liter Air

Senin, 29 Juli 2019 - 15:28 | 52.64k
Kekeringan telah melanda Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, dalam empat bulan terakhir dan diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Kebutuhan air sangat mendesak di kecamatan ini. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kekeringan telah melanda Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, dalam empat bulan terakhir dan diprediksi akan terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan. Kebutuhan air sangat mendesak di kecamatan ini. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BEKASI – 10 ribu liter air disalurkan ACT Jabar di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Air diangkut menggunakan Humanity Water Tank dari Global Zakat-ACT. Air itu digunakan untuk membantu warga yang sudah kesulitan mendapatkan air bersih akibat kekeringan.

Advertisement

Sungai Cipamingkis yang lebar dan melintang di Cibarusah itu mengalami penuruan jumlah air secara drastis. Diketahui sejak Ramadhan lalu, daerah ini tidak diguyur hujan.

Erik Setiawan dari Karang Taruna Desa Ridogalih menuturkan, sumur-sumur warga mulai jarang mengeluarkan air terhitung sejak awal Ramadan tahun 2019 lalu. Desa Ridogalih dan desa-desa lain di Cibarusah tak lagi diguyur hujan yang mengakibatkan sumur kering.

ACT-Air-Jadi-Kebutuhan-Mendesak.jpg

“Di sini, warga mengandalkan sumur bor atau kubangan untuk menampung air hujan. Sekarang kondisinya sudah kering. Bahkan ada usaha menggali sumur menggunakan bor yang sudah sampai 14 meter, tapi belum menghasilkan apapun,” jelas Erik, Rabu (24/7).

Kini, warga hanya dapat berharap hujan segera turun agar kesulitan air bersih dapat teratasi. Jika tidak, warga akan tetap bertahan dengan mengandalkan air kotor dari genangan sungai yang jaraknya cukup jauh dari permukiman warga.

ACT-Air-Jadi-Kebutuhan-Mendesak-2.jpg

Selain dari genangan air di sungai, warga Ridogalih sekarang hanya harus membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga yang cukup mahal. Per hari, pengeluaran warga untuk air sekitar Rp 35 ribu - Rp 50 ribu. Selain itu, bantuan air seperti dariHumanity Water Tank menjadi harapan warga.

“Air itu sumber kehidupan. Kalau sulit air seperti ini, ya sulit juga kehidupan kami. Terima kasih atas bantuan air dari Global Zakat-ACT, sangat membantu, apalagi pengirimannya dalam jumlah yang banyak,” ungkap Titin, yang ikut mengantre mendapatkan air bersih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES