Indonesia Positif

Berkat TMMD 105 Banyuwangi, Batuk Menahun Kakek Ini Sembuh Seketika

Rabu, 31 Juli 2019 - 15:13 | 79.14k
Pak Subari (74), warga desa Dasri Kecamatan Tegalsari penerima program TMMD 105. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Pak Subari (74), warga desa Dasri Kecamatan Tegalsari penerima program TMMD 105. (Foto: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Batuk menahun seorang kakek asal desa Dasri Tegalsari ini seketika hilang berkat adanya TMMD 105 Banyuwangi. Subari (74) mengaku sejak rumah miliknya selesai terenovasi oleh program tentara membangun desa ini, batuk yang dideritanya selama ini, secara ajaib menghilang begitu saja, Rabu (31/7/2019).

Sebelum rumah miliknya terenovasi, selama ini pak Bari tidur dirumah anaknya. Selama itu, ia selalu mengeluh tentang batuknya yang tak kunjung sebuh.

Advertisement

Aneh tapi nyata, setelah gubuk reyot yang ia tempati selama ini disulap menjadi tempat tinggal yang apik dan layak dihuni, seketika itu juga batuk miliknya menghilang entah kemana. Seolah tanpa berpamitan, batuk miliknya pergi begitu saja.

"Saya juga heran. Dulu saat tinggal dirumah anak saya, setiap malam batuk terus. Sampai sakit rasanya dada ini," kata pak Bari sembari memegang dadanya.

Tuhan tidak pernah menciptakan penyakit tanpa ada obatnya, lanjut kakek tua itu, mungkin obat kimia bukan penyembuh batuk ini. Namun, kebaikan para tentara itu yang sudah menjadi pelipur lara ini. Secara alami, alam telah menciptakan kondisi simbiosis seperti ini.

Setiap hari, kata pak Bari, tentara itu mampir kerumah. Hanya dengan suguhan kopi dan ketela rebus saja mereka sudah sangat senang. Rumah kecil ini terasa penuh kegembiraan, tawa mereka mengisi setiap sudut bagunan ini.

"Mungkin, kehangatan dan perhatian dari mereka yang sudah menghantar saya menemui kesembuhan ini," katanya.

Mendengar pengakuan kakek tua tersebut, Fredy Abram pun merasa trenyuh. Seolah menahan air mata, dengan mulut bergetar Komandan Kompi itu mengucapkan terimakasih kepada pak Bari. Karena telah menerima kehadiran para tentara ini dan secara tidak langsung telah menjadi obat baginya.

"Rumahnya kecil seukuran ruang tamu, hanya berdinding anyaman bambu. Tak sanggup kita bayangkan, betapa dingin setiap malam di dalamnya. Lega rasanya, ketika melihat ia sudah menempatinya lagi," kata Fredy.

Anggota lainnya sangat suka dengan kakek ini, karena suka bercanda dan menganggap prajurit yang bertugas seperti keluarganya. "Sampai, pernah pada waktu lalu, meskipun sedang lapar ia rela memberikan makanan miliknya yang hanya tinggal satu piring saja," ucap Fredy.

"Baginya, di dalam keluarga, tidak ada kelemahan yang ditertawakan. Ada sepotong yang dibagi bersama, ada satu gelas ya diminum bersama. Tertawa bersama namun bukan saling menertawakan," kata Komandan Kompi Satgas TMMD 105 Banyuwangi, Fredy Abram. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES