Kemarau Panjang, Sumur Wakaf dari Global Zakat-ACT di Bojonegoro Masih Mengalir

TIMESINDONESIA, BOJONEGORO – Musim kemarau di Indonesia menyebabkan kekeringan di berbagai daerah. Termasuk di Bojonegoro Jawa Timur. Meski demikian, warga Dusun Jiwo, Desa Pajeng, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro bersyukur, karena sumur wakaf dari Global Zakat-ACT masih mengalirkan air.
Sumur wakaf ini menjadi satu-satunya harapan warga Desa Pajeng. Sebab semua sumur di desa tersebut sudah mengering.
Advertisement
Sunarto, salah satu warga menuturkan musim kemarau ini dirasa lebih panas dan kering. Ia mengaku hasil panen jagungnya turun drastis dibanding periode yang sama dengan tahun lalu.
“Kemarau paling parah kayaknya tahun ini. Biasanya tahun-tahun kemarin masih turun hujan satu bulan sekali misalnya. Tapi tahun ini kan tidak turun sama sekali. Mulai Mei sampai Agustus ini belum turun hujan lagi,” kata Sunaro, pada Jumat (9/8) lalu.
Karena tidak ada hujan sama sekali, hasil panen Sunarto bisa dipastikan tidak maksimal karena ladangnya merupakan ladang yang tadah hujan, bukan ladang irigasi.
“Biasanya antara panen yang pertama sama kedua itu seimbang dapatnya, tapi sekarang kan jauh dari harapan, banyak yang gagal panen. Kita ini hanya menjaga yang diberikan dari alam saja. Kalau memang panen ya itu rezeki kita, kalau tidak panen berarti bukan. Yang penting kita kan sudah berusaha. Kita hanya pasrah. Intinya itu orang pegunungan seperti itu. Apalagi tanamanya itu tadah hujan, enggak bisa diairi,” ujar Sunarto.
Jagung-jagung di lahan Sunarto kini dibiarkan mati begitu saja. Kalau daunnya masih ada yang hijau, ia akan berikan kepada ternak-ternak sapi yang juga ia miliki karena rumput-rumput yang menjadi makanan sapi tersebut, kebanyakan juga telah kering.
“Kemarin itu kalau daunnya masih hijau kadang diambil, dikasih makan ke ternak. Kalau masih ada buahnya dibiarkan. Soalnya daun itu juga termasuk makanan sapi. Terus kalau memang saat kering seperti ini, ya pakai bantuan dari kulit jagung, sama batang padi yang sudah dipotong-potong,” jelas Sunarto.
Selain itu juga untuk ternaknya, Sunarto juga mesti mencari air tambahan. Karena menurutnya, di musim kering seperti ini ternak-ternak sangat cepat haus.
"Alhamdulillah sumur wakaf dari Global Zakat-ACT masih mengalir airnya, jadi dipergunakan untuk kebutuhan warga dan ternak kami," ungkapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |