Indonesia Positif Ketahanan Informasi Pendidikan

KKN PPM Universitas Muhammadiyah Jember Latih IRT Ubah Limbah Terasi Jadi Pupuk

Senin, 02 September 2019 - 09:48 | 104.95k
Dekan Fikes UM Jember, Awatiful Azza, M.Kep bersama Team KKN dan Masyarakat Pesisir Puger Jember
Dekan Fikes UM Jember, Awatiful Azza, M.Kep bersama Team KKN dan Masyarakat Pesisir Puger Jember
FOKUS

Ketahanan Informasi Pendidikan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATUUniversitas Muhammadiyah Jember kembali melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). Kali ini, tim KKN PPM yang dinahkodai Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp.Kep.Mat. menggandeng sejumlah pihak untuk memanfaatkan limbah terasi.

Lokasi yang dipilih untuk menjalankan program tersebut yakni di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur.

Advertisement

Azza mengatakan bahwa lokasi tersebut dipilih karena dikenal menjadi pusat industri terasi di Kabupaten Jember.

“Industri rumahan terasi di Puger Kulon merupakan salah satu bentuk kewirausahaan yang berbasis masyarakat dengan mengembangkan potensi lokal, baik hasil laut maupun penduduknya,” kata Azza, Jember, Senin (2/9/2019).

Universitas-Muhammadiyah-Jember-b.jpg

Azza yang juga Dosen Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jember itu menerangkan bahwa terasi yang dihasilkan masyarakat di Desa Puger Kulon terkenal dengan rasanya yang khas. Namun, proses produksi tersebut juga menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar apabila tidak dikelola dengan baik dan benar.

Karena hal tersebut, Azza mengatakan bahwa pihaknya menggandeng industri penghasil terasi yakni UD Dua Berlian serta bekerja sama dengan Pemerintah Desa Puger Kulon untuk mengurangi dampak negatif limbah terasi bagi lingkungan di wilayah tersebut.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan dukungan pembiayaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Tahun Anggaran 2018/2019.

Dalam operasionalnya,  Azza mengungkapkan bahwa industri terasi selalu memproduksi limbah dengan aroma yang tidak sedap.

"Kurangnya pemahaman masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat membuat mereka tidak peduli dengan pencemaran lingkungan yang selama ini telah terjadi akibat limbah terasi. Masyarakat pengrajin terasi hanya membuang dan membiarkan saja sehingga menyebabkan polusi udara,” tuturnya.

Azza menerangkan, kegiatan yang juga melibatkan mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Jember tersebut turut mengajak sejumlah ibu rumah tangga (IRT). Tidak hanya yang ada di Desa Puger Kulon tapi juga di desa tetangga, yakni Desa Gedangan. Oleh tim KKN PPM, mereka dilatih untuk mengolah limbah terasi yang disediakan sebelumnya oleh UD Dua Berlian menjadi pupuk organik cair.

Nah, hasil olahan limbah tersebut kemudian dimanfaatkan untuk pertanian atau penghijauandi tempat mereka tinggal.

"Diharapkan kerja sama ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih sadar dengan pola hidup sehat dan dapat mengolah limbah menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan,” harapnya.

Azza  menuturkan bahwa pupuk dari olahan tersebut diberi nama Pupuk Limbah Terasi atau Pupuk Literasi.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa program yang dilakukan KKN PPM Universitas Muhamadiyah Jember selanjutnya adalah membentuk kader penghijauan Desa Puger Kulon yang dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat pesisir selatan Jember. “Melalui kegiatan ini, para ibu rumah tangga memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam memanfaatkan limbah terasi. Sekaligus dapat membuat media penanaman akuaponik sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan serta membuat hijau lingkungannya,” imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES