Pelatihan Pemanfaatan IT bagi Widyaiswara Menuju Pertanian 4.0

TIMESINDONESIA, CIAWI – Pelatihan pemanfaatan IT bagi Widyaiswara menuju pertanian 4.0 berlangsung selama 7 (tujuh) hari dimulai tanggal 22 – 28 Oktober 2019, di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi.
Memasuki era revolusi industri 4.0, berbagai aktifitas sosial, pendidikan, ekonomi dan sebagainya selalu dikaitkan dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang teringrasi dengan jaringan internet. Kecanggihan teknologi era ini membuat banyak kondisi berubah.
Advertisement
Kunjungan ke Agrosinema Balitbangtan Bogor. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Sektor pertanian menjadi salah satu sumber perekonomian terbesar Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah, dunia pertanian kemudian mengadopsi istilah revolusi pertanian 4.0, dimana pertanian diharapkan sudah memanfaatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya.
Terkait hal tersebut untuk dapat melakukan pendampingan terhadap para petani milenial dan para penyuluh pertanian sebagai jabatan fungsional yang memiliki tugas dan tanggungjawab dan wewenang penyuluhan pertanian maka dituntut untuk melek teknologi, adaptif yaitu teknologi informasi dan komunikasi serta agar terbiasa mengakses sumber-sumber teknologi informasi dan memanfaatkanya dalam melakukan pendampingan dan pengawalan.
Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan / kompetensi pejabat fungsional terutama widyaiswara dalam pemanfaatan teknologi informasi khususnya aplikasi yang sudah tersedia di bidang pertanian dalam upaya (sebagai target akir) adalah terjadinya peningkatan produktifitas kinerja penyuluh pertanian dan petani di dalam pembangun pertanian.
Kunjungan ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Pada kesempatan tersebut Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menugaskan 3 (tiga) orang widyaiswara dan 1 orang pejabat struktural/administrator untuk mengikuti pelatihan tersebut. Beberapa materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut adalah pengembangan pelatihan berbasis IT dan upaya peningkatan kualitas data aplikasi e-sipp; pengenalan informasi pertanian melalui internet dan citra satelit; Digital marketing (Sistem Pemasaran Hasil Pertaninan melalui media sosial); Peningkatan pemanfaatan e-Dupak; Pengelolaan data elktronik; Mempublikasikan informasi melalui internet. Selain kegiatan yang bersifat klasikal juga ada kegiatan outing class yaitu melakukan kunjungan studi ke Agrosinema Balitbangtan dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Dengan mengikuti pelatihan tersebut diharapkan dapat melakukan transfer ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap kepada penyuluh pertanian dan petani.
Pada akhir sesi dilakukan evaluasi kepada peserta pelatihan dalam hal penguasaan/pemahaman materi yang telah disampaikan. Tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kemampuan peserta terhadap seluruh mata pelatihan inti yang telah dilatihkan oleh fasilitator. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |