Indonesia Positif

Yuk Intip Proses Pembuatan Genting Nglayur Trenggalek yang Melegenda

Sabtu, 08 Februari 2020 - 07:07 | 160.78k
Proses pengeringan genting nglayur Trenggalek (FOTO: Sisca Ainun Nissa). (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Proses pengeringan genting nglayur Trenggalek (FOTO: Sisca Ainun Nissa). (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TRENGGALEK – Trenggalek merupakan kota yang kaya akan industri rumahan yang inovatif dan kreatif. Salah satu industri yang melegenda yaitu genting nglayur yang ada di deretan Jalan Kartini, Nglayur, Sukorejo, Gandusari, Trenggalek.

Pada TIMES Indonesia, Rizka, pengelola Industri Genting Nglayur Mas H. Lamuji mengatakan bahwa keistimewaan genting khas ini terletak pada bahan baku material dan proses pembuatannya.

Advertisement

Secara garis besar, pengolahan bahan material mentah menjadi genting siap pakai terbagi menjadi 6 tahap. Tahap tersebut dimulai dengan pemilihan bahan baku berkualitas. 

Bahan baku tersebut diambil dari daerah lokal, salah satunya dari daerah Kedekan, Wonoanti, Gandusari, Trenggalek.

Selanjutnya yaitu pengolahan tanah liat melalui proses penggilingan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tanah liat yang berkualitas dan bertekstur halus.

Setelah proses penggilingan, tanah liat tersebut dicetak menjadi genting. Di Industri Genting Nglayur Mas H. Lamuji proses pencetakan dilakukan dengan bantuan mesin. Tenaga kerja yang dipekerjakan adalah buruh pria yang bertempat tinggal di dekat rumah produksi.

Genting yang sudah jadi lalu di angin-anginkan. Proses pengeringan berlangsung selama 10 hingga 15 hari di dalam gudang terbuka. Genting yang masih basah tidak disarankan terkena sinar matahari langsung untuk menghindari keretakan.

Langkah selanjutnya adalah penghalusan permukaan genting atau yang dikenal dengan istilah nyisik. Di rumah produksi yang dikelola Rizka, proses ini dikerjakan oleh buruh wanita. Jadi dalam industri ini tidak hanya pria yang memiliki peran, wanita juga bisa ikut andil dalam hal membangun perekonomian.

Tahap terakhir yaitu proses pembakaran genting di dalam sebuah tungku besar yang bersifat permanen. Bahan bakar yang digunakan adalah kayu bakar yang berasal dari daerah lokal Trenggalek juga.

“Bawahnya ada bata-bata dua lapis, biar gak gosong. Jadi gosongnya biar ada di bata saja,” ucapnya.

Macam-macam model Genting Nglayur Trenggalek yang sudah dipasarkan hingga ke luar kota ada beragam. Model tersebut diantaranya adalah genting karang pilang, genting mantili, genting gelombang, genting prentul, dan model lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES