Indonesia Positif

Kementan RI Wujudkan Peternak yang Handal

Selasa, 16 Juni 2020 - 18:43 | 68.15k
Kegiatan pendampingan BBPP-BATU ke peternak sapi perah. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kegiatan pendampingan BBPP-BATU ke peternak sapi perah. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATU – Keraguan selalu muncul ketika memutuskan terjun mengawali usaha, ragu dengan kemampuan yang miliki. Wajar saja kalau muncul beberapa pertanyaan. Apakah saya bisa menjalankan usaha disektor peternakan? Apakah usaha peternakan akan menguntungkan? termasuk juga  modal menjadi pertimbangan 

Keraguan-keraguan seperti itulah yang sering muncul dibenak para pemula termasuk pemuda berkepala pelontos Muhamad Munir dari Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu .

Advertisement

Menyikapi kegamangan generasi milenial, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberi ruang gerak yang cukup leluasa kepada generasi milenial untuk ikut berkiprah disektor pertanian. Mentan SYL selalu menumbuhkan dan memiliki keyakinan bahwa anak muda sekarang makin banyak yang mau terjun di bidang pertanian.

Mereka bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian.

peternak-sapi-perah.jpg

Sebagai pengejawantahan dari kebijakan kementan, Kepala Badan PPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, menyikapi bahwa dalam masa Covid-19 ini banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha pertanian milenial khususnya di bidang produksi on-farm seperti ternak, susu, telur, sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan yang merupakan penyedia vitamin dan protein.

Para petani peternak tak perlu khawatir dengan proses distribusinya. Pasalnya para pengusaha tani akan memanfaatkan  teknologi saat ini untuk distribusi. Petani /peternak dapat menggandeng tokoh masyarakat untuk promosi dan memasok bahan pangan segar ke masyarakat sekitar melalui e-commerce sehingga memperpendek rantai pasok,” kata Dedi.

Kebijakan Kementan yang berorientasi pada petani /peternak seperti ini tentu saja memberi angin segar kepada bapak yang sudah dikarunia dua anak ini, sekarang telah mampu menyatukan para petani dalam satu wadah Kelompok Tani Margo Mulyo yang memiliki sapi sebanyak 400 ekor dengan produksi susu lebih dari 3.000 liter/hari. 

Munir, melanjutkan pada awalnya dia hanya memiliki 2 ekor sapi itupun pemberian dari orang tuanya, dan diwilayahnya ketika itu hanya kumpulan dari petani musiman, Alhamdullilah telah diberi kesempatan mengikuti kegiatan pelatihan di BBPP Batu yang berkaitan dengan tata kelola sapi.

peternak-sapi.jpg

Munir yang memang sejak kecil sudah memiliki talenta bisnis lalu diasah melalui pola pembinaan dan pendampingan. Hasilnya sudah dapat dipastikan pria kelahiran tahun 1970 mampu memberi warna dan angin segar bagi petani/peternak yang ada disekitarnya bahkan mampu mengubah dari petani musiman menjadi petani yang mandiri dan berdaya saing.

Dalam kesempatan terpisah Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Dr. Wasis.Sarjono, S.Pt, M.Si. disela kesibukannya mengatakan pada dasarnya setiap orang memiliki peluang yang sama untuk dapat menjadi seorang pelaku usaha, yang menjadi masalah adalah takut memulai, sehingga rasa takut tersebut  menjadi pembatas untuk meraih kesuksesannya.

Hanya sedikit orang yang berani mengasah bakat dan minat, oleh karena itu sangatlah wajar ada yang telah berhasil menjadi pengusaha sukses dan sebagian lainnya masih ada yang belum berani memulai menjalankan usaha di sektor peternakan. 

Tentu menjadi tugas kita untuk dapat menciptakan SDM yang memiliki mental pemberani untuk mengalahkan ketakutan-ketakutan serta tekad yang kuat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di dalam diri masing-masing generasi milenial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES