Pernyataan Dosen UMBY Tentang Perkembangan Teknologi Olahraga Nasional Taekwondo

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Dosen Ilmu Keolahragaan Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) Ayub Tatya Admaja S.Pd, M.Pd mengatakan dalam sejarahnya, Korea merupakan negara yang melahirkan olahraga beladiri Taekwondo yang mulai dipertandingkan secara resmi di ajang Olimpiade pada tahun 2000 di Sydney.
Taekwondo sendiri berasal dari bahasa Korea yang secara harfiah dapat diartikan sebagai berikut: “Tae” yang berarti menyerang menggunakan kaki, “Kwon” yang berarti memukul atau menyerang dengan tangan, dan “Do” yang berarti disiplin atau seni.
Advertisement
Nah, jika dirangkai akan mempunyai arti Taekwondo adalah cabang olahraga beladiri yang menggunakan kaki dan tangan. Sehingga, membentuk serangkaian gerak seni beladiri.
"Taekwondo merupakan salah satu cabang beladiri yang mengalami perubahan dengan sangat pesat melalui perkembangan teknologi modern," kata Ayub, Sabtu (20/6/2020)
Apresiasi sangat tinggi pantas disematkan kepada pembuat perubahan dicabang beladiri Taekwondo. Karena dengan teknologi yang dikenal dengan sebutan Protector Scoring System (PSS) sangat membantu peran refree dalam mengurangi asumsi negatif ketika penentuan poin di sebuah pertandingan.
Peralatan pertandingan yang terbaru menggunakan basis sensor yang tertera pada pelindung kaki, pelindung badan, dan pelindung kepala. Jika sensor pada pelindung kaki terdeteksi pada pelindung kepala dan pelindung badan maka akan muncul poin pada scoring board. Sensor akan terdeteksi dan muncul poin ketika power tendangan pada socks terjadi tumbukan dengan sensor pada body protector dan headguard.
"Jadi poin ditentukan dari sensor yang terdeteksi dalam sistem PSS," terang Ayub yang merupakan Pelatih Garuda Futsal Academy Yogyakarta.
Ayub menambahkan, perkembangan teknologi PSS sudah mulai diberlakukan dalam olimpiade 2012 di London hingga saat ini. Pro dan kontra pun terjadi seiring perkembangan teknologi. Sebab, perubahan ini menyangkut teknik dan taktik bertanding. Sehingga, pelatih mulai memutar otak dalam menentukan pelatihan dan model bertanding yang sesuai dengan teknologi PSS.
Namun, hal positif sangat banyak diberikan dalam perkembangan teknologi ini. Yakni, membantu peran refree dapat meningkatkan eksistensi cabang Taekwondo di dunia internasional. Sehingga, perkembangannya cukup siginifikan.
Selain itu, Ilmu Keolahragaan UMBY memberikan fasilitas belajar lebih dalam untuk mendalami teknologi keolahragaan. Salah satunya perkembangan teknologi di Taekwondo.
"Kami memilki rencana penelitian berbasis teknologi digital yang akan dikembangkan untuk membantu khususnya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengembangkan teknologi olahraga dibidang Taekwondo," jelas Ayub.
Selain itu, pria kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 31 Mei 1993 ini sudah membuat penelitian yang menghasilkan tes keterampilan tendangan di bidang taekwondo. Hasilnya akan dikembangkan lagi ke arah digital.
Program Studi Ilmu Keolahragaan UMBY memberikan inovasi baru dalam dunia olahraga nasional. Yaitu, mengembangkan teknologi olahraga Taekwondo yang jarang dipelajari dalam kuliah jurusan olahraga.
"Ini menjadi langkah awal di bidang olahraga nasional dalam memberdayakan mahasiswa untuk aktif dalam penelitian dibidang teknologi olahraga. Sehingga, akan membantu perkembangan olahraga nasional. Termasuk olahraga taekwondo," terang Ayub, Alumni S1 dan S2 bidang keolahragaan UNY yang ini menjadi dosen UMBY ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-12 Editor Team |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |