Laksanakan Tri Dharma PT, Dosen Unisma Malang Rehabilitasi Saluran Tersier
TIMESINDONESIA, MALANG – Unisma Malang tetap melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi meski di tengah pandemi covid- 19. Dalam pelaksanaannya, Unisma turut mendukung salah satu program pemerintah yaitu Ketahanan Pangan.
Program Ketahanan Pangan Nasional dan upaya peningkatkan kemampuan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat tani maka perlu adanya sarana jaringan irigasi yang baik.
Advertisement
Meskipun Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah melaksanakan Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air pada Irigasi Kecil (P4-ISDA-IK) pada tahun 2015 namun ternyata saat ini masih cukup banyak jaringan kecil yaitu saluran tersier yang sudah tidak memenuhi standart secara teknis sehingga perlu adanya rehabilitasi jaringan irigasi terutama pada saluran tersier.
Desa Sukoanyar adalah salah satu desa di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa ini memiliki luas wilayah 344.983 ha, berada pada ketinggian 600 m Dpl dan memiliki curah hujan sebesar 2500 mm/th. Jumlah penduduk desa ini sebanyak 6.779 jiwa dan terbagi dalam 1.898 kepala keluarga. Dari segi sosial ekonomi, mata pencaharian penduduk desa Sukoanyar, mayoritas adalah petani dan buruh tani (50%), karyawan swasta (23,5%), pedagang (10%) dan lain-lain.
Luas lahan pertanian di Desa Sukoanyar adalah sebesar 246.610 ha, dengan jenis tanaman padi dan palawija. Potensi sumber daya alam terbesar yang dimiliki oleh Desa Sukoanyar dari sektor pertanian adalah jenis tanaman padi yaitu seluas 82.203 ha yang kebutuhan airnya diambil dari embung dengan jaringan irigasi teknis.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id
Hasil survey kondisi aktual di lapangan menunjukkan bahwa untuk Desa Sukoanyar berpotensi menjadi Desa Sejahtera Mandiri sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kemensos yang bekerjasama dengan Universitas Islam Malang karena memiliki beberapa faktor pendukung antara lain:
(1) Potensi pasar yang luas, karena padi merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia,
(2) Kondisi lahan yang subur sebagai modal dasar produktifitas pertanian,
(3) Akses pemasaran yang mudah (4 km ke ibukota kecamatan, 37 km ke ibukota kabupaten dan 16 km ke pusat kota Malang), (4) Bibit padi diperoleh dari dinas pertanian
(5) Ketersediaan embung sebagai sumber irigasi di desa tersebut.
Namun demikian air dari embung yang didistribusikan melalui jaringan irigasi keadaan jaringan pada Desa Sukoanyar banyak yang perlu diperbaiki karena dimensi saluran dan dinding saluran sudah berubah dan rusak sehingga menyebabkan kebocoran air sehingga air tidak dapat sampai pada sawah ssesuai dengan kebutuhan tanaman.
Disisi lain juga terdapat masalah yang ditemui dalam pelaksanaan budidaya pertanian di Desa Sukoanyar yang berkaitan dengan pelaksanaan teknis. Permasalahan ini dapat diidentifikasi dari masing-masing kelompok tani yang terbentuk terutama adalah pemberian air pada lahan sawah petani dan teridentifikasi bahwa saluran banyak yang rusak sehingga perlu rehabilitasi/perbaikan dengan segera.
Oleh karena itu desa ini dipilih oleh Tim dosen dari Fakultas Teknik Universitas Islam Malang sebagai tempat untuk pengabdian yaitu membantu masyarakat dalam pendistribusian air irigasi melalui Rehabilitasi Saluran Irigasi yang ada di desa Sukoanyar Pakis Kabupaten Malang.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa adalah kegiatan perbaikan/penyempurnaan jaringan irigasi desa guna mengembalikan/meningkatkan fungsi dan pelayanan irigasi seperti semula atau menambah luas areal pelayanan. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Pewarta: Dr.Ir. Eko Noerhayati, MT, Dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Islam Malang (UNISMA)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rochmat Shobirin |