Indonesia Positif

BPP Kostratani Sugio Manfaatkan Burung Hantu Atasi Tikus

Kamis, 20 Agustus 2020 - 10:23 | 59.73k
Kerjabakti petani dan PPL mendirikan Rubuha rumah tinggal sang predator tikus. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kerjabakti petani dan PPL mendirikan Rubuha rumah tinggal sang predator tikus. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – BPP Sugio Model Kostratani Kabupaten Lamongan pendampingan dari BBPP Batu,  bersama-sama petani mengembangkan Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk mengendalikan serangan dan mengantisipasi munculnya hama tikus yang kerap menyerang lahan pertanian petani.

Benny yang juga salah satu PPL dari BPP Sugio mengatakan bahwa sebelum ada rubuha banyak petani yang mengeluh adanya serangan hama yang bernama tikus. "Namun setelah ada rubuha keberadaan tikus saat ini udah bisa dikendalikan,"  ujarnya. 

Advertisement

Benny juga menyampaikan kenapa rumah burung hantu yang dikembangkan? Kok tidak burung hantunya? 

rumah-hantu.jpg

Kata Benny burung hantu merupakan burung besar yang tidak bisa membuat sarang sendiri, sehingga harus dibuatkan sarang, berbeda dengan burung emprit yang bisa buat sarang sendiri.

Setelah rumah burung hantu dibuat dan di pasang di sawah, dalam waktu kurang lebih 2 minggu rumah burung hantu sudah ditempati burung hantu (tito alba). 

Rumah burung hantu dibuat dengan ukuran  40 x 60 x 50 cm dengan ketinggian 4 m sampai 7m. Ternyata jerih payah petani untuk membuat rubuha membawa hasil,  dengan di tandai didalam rubuha itu sudah dihuni burung hantu yang siap membantu petani. 

Petani di Kecamatan Sugio dengan luas lahan 6119 Ha  terdiri dari 21 desa dan 96 kelompok tani sudah membuat rubuha secara swadaya sebanyak 302 unit.k

Rubuha akan terus dikembangkan di tingkat kelompok tani. Dalam mendirikan rubuha Sumadi, koordinator BPP Kostratani menhungkapkan petani tidak sendiri terbukti peran PPL untuk mengusulkan bantuan kegiatan pengadaan rubuha ke Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan agar produksi dan produktivitas bisa lebih maksimal dan terhindar dari serangan hama tikus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES