BPP Kostratani Pujon Kabupaten Malang Terus Berbenah Diri

TIMESINDONESIA, MALANG – Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang masuk dalam wilayah binaan BPP Kostratani Pujon. Kecamatan yang terdiri 10 desa, 36 dusun ini terletak di sebelah timur berbatasan dengan Kota Batu, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan di sebelah barat, berbatasan dengan Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Yang menarik dari wilayah Kecamatan Pujon adalah hampir semua warga masyarakat memiliki dan beternak sapi, baik sapi perah maupun sapi potong. Untuk sapi perah, kecamatan Pujon mampu menghasilkan susu lebih dari 80.000 liter/hari dengan kisaran harga jual Rp. 5.500 sd 5.700/liter.
Advertisement
Salah satu petani peternak yang ditemui adalah Wito, di Desa pandaisari Dukuh Sebaluh kecamatan Pujon. Pria kelahiran 50 tahun yang lalu ini, diakui sejak kecil orang tuanya mengajarkan untuk menekuni ternak sapi dan tentu juga tidak terlepas dari peran penyuluh yang selalu mengunjungi setiap dusun yang ada di Pujon.
Kondisi kandang yang sehat menjadikan ternak tumbuh dengan optimal (FOTO: AJP/TIMES Indonesia)
Keberhasilan kami tidak terlepas dari peran dari para penyuluh yang ada di BPP Kostratani Pujon, yang selalu memberikan dorongan agar mampu mengubah cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan, baik pengetahuan budidaya maupun teknologi.
Wito, Bapak yang sudah dikaruniai 3 orang putra dan putri ini. Bahkan sicikal sudah menyelesaikan studinya dikedokteran mengakui dunia peternakan sudah ditekuni secara serius sejak 15 tahun lalu. Selain beternak sapi Wito juga melakukan jual beli sapi, tidak kurang dari 40 ekor setiap bulannya, ia jual dengan kisaran harga Rp 23 juta hingga Rp 25 juta/ ekor.
Sementara sapi perah yang dipertahankan untuk dipelihara sebanyak 25 ekor, dari jumlah tersebut 17 ekor diantaranya sedang produksi susu rata-rata 30 liter/ekor/hari bahkan menurut Wito ada yang produksinya sampai 40 liter/hari. Dalam tatalaksana sapi dibantu oleh 2 orang pekerja dengan upah Rp 2 juta/ orang/ bulan.
Wito mengakui sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dan mencakup keterbatasannya memang jalan kan tidak selamanya mulus pasti ada hal yang tidak dapat diselesaikan misalnya, kami sering mengalami kesulitan dalam perawatan sapi seperti potong kuku, penangan pasca melahirkan, dan terbatasnya lahan untuk hijauan ternak apalagi saat musim kemarau.
BPP Pujon memiliki luas wilayah binaan 13.075,144 Ha. Berada pada ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut. Suhu udara di kecamatan ini berkisar antara 18 derajat Celsius hingga 20 derajat Celsius. Sementara itu, rata-rata curah hujan mencapai 21.400 mm per tahun. BPP Pujon dengan wilayah binaan yang luas tentu harus didukung dengan IT yang memadai agar tranformasi pengetahuan kepada para petani dapat dilakukan secara cepat.
Sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian melalui penguatan gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan penguatan Kostratani terus dilakukan karena Kostratani mengawal implementasi program-program utama Kementan RI
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa BPP saat ini sedang ditransformasikan menjadi Model BPP Kostratani. Transformasi ini akan dilakukan bertahap hingga tahun 2021.
“Negara kita sangat luas, perlu IT untuk menembus ruang dan waktu. Makanya BPP harus diperkuat dengan IT dan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian,” katanya.
Sementara itu Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, sebagai Penanggung Jawab untuk Kabupaten Malang, BPP Pujon menyatakan siap untuk menjadi BPP Model Kostratani. Dari sisi ketenagaan BPP Pujon didukung dengan 6 orang Penyuluh Pertanian berstatus PNS, Penyuluh Swadaya sebanyak 9 orang.
Saat ini BPP Pujon telah terkoneksi dengan AWR Kementan untuk melaporkan perkembangan Program dan Kegiatan Utama Kementan 2020. Sementara berkaitan dengan kendala yang dialami para petani, Wasis mengatakan walaupun anggaran kegiatan pelatihan sudah tidak ada, para penyuluh BPP Pujon akan dibekali melalui kegiatan elearning untuk potong kuku, e learning sebelum dan sesudah sapi melahirkan termasuk e learning untuk formulasi pakan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |