Tren Bercocok Tanam di Masa Pandemi, Diapresiasi Pakar Lingkungan Hidup Uhamka Jakarta
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tren bercocok tanam pada masa pandemi diapresiasi oleh pakar Lingkungan Uhamka Jakarta, Ghufron Amirullah. Tren tersebut berdampak baikbagi lingkungan.
Ia menjelaskan, manfaat tanaman dapat mengurangi dampak polusi udara, melindungi tempat tinggal satwa, menyerap karbondioksida, banyak memperoleh oksigen dari tumbuhan, membuat lingkungan menjadi lebih asri dan indah.
Di DKI Jakarta banyak ditemukan pedangang tanaman hias di pinggir jalan. Aneka tanaman hias seperti bugenvil, kuping gajah, sirih gading tertata rapi di sepanjang jalan. Diakui oleh Ghufron, pedagang tanaman hias tak punya tempat yang memadai untuk menjual dagangannya.
"Sering saya jumpai, tepi jalan yang kurang tertata dengan baik. Namun, keberadaan penjual tanaman hias dapat membuat hijau lingkungan tepi jalan," katanya kepada TIMES Indonesia, Kamis (17/9/2020).
Ghufron berpendapat hal itu secara langsung berkontribusi sebagai habitat hewan serangga dan lainnya serta memproduksi sumber oksigen," ujar pakar Lingkungan Uhamka Jakarta. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Rochmat Shobirin |